Langsung ke konten utama

Trend Deman Bisnis Fashion Hypebeast 2019 : Perdagangan Sepatu Mewah, Mobil, Hoodies, Cincin, Jam, Tas, Jacket, Mukena, Jilbab, Berlian, Baju, Kenapa Mahal. Berapa harga outfit lo (2019)


Beberapa dekade 20 tahun yang lalu. Kita pernah menikmati kehebohan financial psychology yang menyebabkan adanya trend tanaman bunga ‘Gelombang Cinta’

Sepotong gelombang cinta bisa terjual laku dengan harga Rp 15 juta per pohon.

Ketika eforia trend gelombang cinta mulai meredup. Harga kembali normal seperti sedia kala Rp 15.000-25.000 ribu per pohon.

Di Tahun 2014. Trend baru kembali bermunculan, kali ini bukan pohon, tapi ‘Batu Akik’.

Saat jutaan orang berbondong-bondong membeli batu akik karena dorongan emosi trend sesaat. Nilai harga batu akik melambung tinggi mencapai jutaan rupiah.

Namun setelah trend memudar. Harga batu akik kembali jatuh menjadi murah.

TREND FASHION & GAYA HYPEBEAST 


Anak muda zaman now yang mengaku kekinian tentu sudah paham dong ya tentang HYPEBEAST dan produk-produk sneakers keluaran merk-merk ternama favorit anak muda.

Saat ini, HYPEBEAST menjadi trend. Tak hanya di Indonesia saja lho tapi sudah menjangkau seluruh dunia.

Sederhananya, Hypebeast adalah trend gaya hidup modern kekinian dalam mengenakan brand-brand internasional dan lokal yang ternama. Itu harus 100% original bukan KW dan harus ‘MAHAL’. 

Mulai dari pakaian, celana, cincin, berlian, kalung, tas, jam tangan, mobil yang dikendarain, dll-nya.

Tujuannya agar mereka terlihat menarik di mata orang lain, terlihat keren agar meningkatkan status sosial dan biar nampak seperti hidup RICH.

Trend Hypebeast tak cocok untuk semua orang apalagi bagi mereka berkantong tipis dan masih hidup numpang bersama orang tua. Hypebeast menuntut 100% uang dari hasil jerih payah kerja sendiri. #bukan uang orang tua.


KENAPA TREND HYPEBEAST SANGAT MAHAL

Jika kita menonton video Youtube di atas.

Jam tangan mereka saja bisa mencapai miliaran, harga baju mencapai puluhan juta rupiah, T-shirt, hoodie, mukena, waistbag, topi, parfum, dll sebagainya.

Kenapa ya, Hypebeast terkesan begitu mahal.

Nah, Ada 5 faktor penyebab. Yaitu :

1]. Brand & merk (perusahaan manufaktur produksinya memang harus ternama top markotop, contoh seperti Adidas, Nike, Gucci, Dolce Gabbana, Supreme, BMW, Bentley, Mercy, dll)

2]. Jumlah produksi dibatasi.

3]. Karya seninya unik nan indah.

4]. Kualitas bahan memang bermutu original.

5]. Nilai value (misalnya produk tersebut ternyata digunakan oleh artis Taylor Swift, Kanye West, Syahrini, Dian Sastro, Nikita Willy, Hotman Paris Sitompul, Uya Kuya, Gading martin, dll)


Bagi kaum hypebeast.

Penampilan, mobil, fashion, dan barang-barang mewah yg dikenakan adalah segala-galanya seolah-olah sudah menjadi tujuan hidup mereka.

Penampilan mereka demi mempesona orang lain, entah saat mereka ke pesta, mall, kantor, bioskop, bahkan saat berfoto di Facebook & Instagram pun harus terlihat glamor dan kece.

Hypebeast pertama kali muncul di Amerika Serikat. Hype segala sesuatu kekinian dan beast terobsesi.


Trend Hypebeast adalah fenomena terakhir di dunia. Ini takkan pudar selamanya. Karena semua orang ingin menunjjukkan jati dirinya dari fashion yang dikenakannya bahwa dia sosok orang yang ‘mampu dari segi keuangan’.

Orang Hypebeast melakukan apa saja walaupun harga barang tersebut sangat mahal. Mereka takkan segan-segan membelinya, ketika ada update sesuatu barang baru menarik yang lebih mahal, mereka akan beli lagi, dan yang lama bisa saja dibuang, kadang-kadang ada juga di Giveaway, dikasih gratis ke teman begitu saja, dikoleksi hingga bertahun-tahun di sebuah lemari kaca atau bahkan bagi pemilik mindset bisnis bisa di resseler (jual kembali di toko online/instagram/facebook) untuk mendapatkan untung. 


Wulan mengatakan :

Kalau aku melihatnya sih, jangan lebih besar pasak daripada tiang. Balik lagi, fashion adalah all about you. Sesuai dengan pendapatan kita, kemampuan kita, ngga ada salahnya ngikuti trend. tapi kita bisa ngga, jadi ngikuti trend kita sampai kartu kredit apa, jangan maksain deh sesuai kemampuan kita aja gitu. Kalau memang mampu kenapa tidak why not, tapi kalau ngga kan kasihan. Sahutnya.



Terima kasih. Semoga bermanfaat. GBU

Related Post