Foto : U-2 Dragon Lady |
Sejak
negeri Zionis Israel berdiri pada tahun 1948.
Pasukan
pertahanan IDF Israel telah berkomitmen tinggi terhadap lintas perbatasan
kedaulatannya. Baik di darat, laut
maupun udara.
Tak
peduli apakah itu negara kawan atau negara lawan. Israel dipastikan segera
menembak apapun yang mencoba menyusup ke dalam wilayah teritorialnya jika tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu melalui jalur komunikasi hotline resmi.
Pada
tanggal 8 Juni 1967. Peristiwa langka dimana Israel menembak Amerika Serikat.
Memang benar pernah terjadi. Sahabat sekutu sendiripun di tembak.
Ketika
itu, Pilot angkatan udara Israel yang dipimpin oleh kapten Iftach. Sebenarnya
tahu itu adalah kapal perang destroyer USS LIBERTY dengan bendera Amerika
Serikat.
Namun
angkatan udara Israel IAF menembaknya karena kapal perang AS ini melaju hampir memasuki kawasan perbatasan laut Israel.
Atas
peristiwa tersebut, 34 tentara Amerika Serikat tewas dan 171 tentara AS
mengalami luka parah, sedangkan kapal USS LIBERTY mengalami rusak parah dan
hancur tak bisa digunakan lagi.
Foto : Tentara AS tewas ditembak pesawat tempur Israel |
PELANGGARAN WILAYAH UDARA ZONA ISRAEL
Pasukan
angkatan udara IAF Israel memiliki dedikasi tinggi dalam menjaga perbatasannya.
Kasus
penembakan USS LIBERTY merupakan salah satu contoh dilema, tak peduli itu
Amerika Serikat yang notabene sekutu Israel satu-satunya. Tetap saja negeri Bintang
Daud tersebut menembak apabila AS tak menghubungi via telpon kepada pemerintah
Israel terlebih dahulu.
Selain
di wilayah laut. Kasus pelanggaran di wilayah udara Israel beberapa kali pernah
terjadi.
Namun
IAF tak memiliki kemampuan untuk mengatasinya kala itu.
Berikut
3 pesawat tempur yang tak bisa di tembak oleh Israel.
SR-71 BLACKBIRD dan U-2
Pada
tanggal 13 oktober 1973. Amerika Serikat mengerahkan pesawat SR-71 untuk misi
pengintai kepada Israel. Termasuk mengirim pesawat U-2 Dragon Lady sejak era tahun
60.
Tujuan
utama AS adalah untuk melacak dan mengumpulan intelijen mencurigakan terkait aktivitas
pembangkit nuklir Dimona yang dicurigai Israel sedang menciptakan senjata bom
pemusnah massal.
Penyadapan
dan pemotretan foto terus dilakukan oleh Amerika Serikat dalam kondisi pesawat
tempur Mirage dan Phantom milik IAF Israel mencoba menyerang.
Tapi tak pernah
berhasil dicegat, karena SR-71 dan U-2 terbang terlalu tinggi di ketinggian
hampir 26 km.
FOXBAT
Pada
Oktober 1973.
Uni Soviet mengerahkan pesawat tempur FOXBAT untuk memantau posisi
dan pergerakan pasukan Israel.
Armada
jet tempur Israel mencoba menembak Foxbat milik Uni Soviet yang melanggar
perbatasan wilayah udaranya.
Dengan cara memodifikasi Phantom untuk
meningkatkan kinerja dan mengarahkan rudal dalam posisi sejajar menukik ke atas
tepat di hidung. Namun komputer dan kontrol kendali Phantom tak cocok untuk kondisi udara tipis
atmosfer seperti itu.
Sehingga
IAF tak mampu menembak pesawat Foxbat.
Penerbangan
Uni Soviet ini berakhir, ketika Israel membumihanguskan pasukan Mesir di Sinai
dan menusuk masuk ke jantung kota Mesir dengan armada tank lapis baja.
Baca juga :
PENANGKAL
Saat
ini, penggunaan pesawat pengintai yang terbang terlalu tinggi sudah tak lagi
relevan untuk mengintai memasuki Israel.
Kehadiran
pesawat tempur F-15 Strike Eagle dan F-35 Lightining mengubah permainan.
Diiringi
pula dengan kehadiran sistem rudal pertahanan berlapis-lapis seperti David Sling dan Arrow
menjadikan SR-71 Blackbird, U-2 dan Foxbot menjadi santapan empuk.
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU