Rusia S-500 Prometheus : Rudal Pertahanan Berkecepatan Tinggi Pembasmi Satelit, Awacs dan Anti-Balistik Nuklir Luar Angkasa (2019)
Pada
tahun 2019. Rusia melalui perusahaan raksasa BUMN ROSTEC telah
mengumumkan sistem pertahanan udara S-500 melalui televisi nasional.
Namun
pemerintah Rusia melalui wakil perdana menteri Yuri Borisov menolak memberikan
spesifikasi detail lebih lanjut kepada publik. Hanya sebagian kecil fitur dibocorkan.
S-500
Prometheus atau Triumfator-M atau bisa juga disebut ABM 55R6M. Didesain dengan
kemampuan lebih canggih dari S-400. Namun ditujukan bukan untuk menembak pesawat
tempur pada umumnya, seperti menembak F-15, F-16,
F-18, dll.
Tetapi
dirancang dengan 3 misi utama. Yaitu menembak pesawat bernilai tinggi seperti
AWACS dan menembak sasaran pesawat siluman pembom nuklir di luar jangkauan
seperti B-21 Raider yang akan datang dengan kemampuan terbang sangat tinggi di batas atmosfer dan S-500 ditujukan untuk menembak pesawat-pesawat tempur luar angkasa.
Di
masa depan, pesawat AWACS memiliki peranan dari hari ke hari semakin penting dan
vital sebagai aktor utama kapten komando udara untuk mengerahkan berbagai
pesawat drone, pesawat pembom, dan pesawat tempur lainnya.
Tanpa
melumpuhkan AWACS seperti E-3 Sentry, E-2 Hawkeye, E-4 Nightwatch, EC-120
Commando, atau E-8 Joint STARS, tentu sulit untuk menetralkan pesawat-pesawat tempur
musuh lainnya.
Biasanya,
E-3 Sentry, E-2, E-4, EC-130, dan E-8 Joint STARS berada di garis belakang jauh
di luar jangkauan. Namun sebenarnya dirinyalah yang memimpin mengarahkan dan
mengoordinasi pertempuran udara di garis depan.
Sejauh
ini, belum ada rudal ditujukan untuk menembak jatuh AWACS. (Airborne Early
Warning and Control System)
Nah,
S-500 dirancang sedemikian rupa demi mengalahkan ancaman yang menjadi otak
pertempuran udara tersebut.
Sedangkan
misi kedua S-500 yaitu untuk menghancurkan satelit di luar angkasa dimana
peranan satelit hampir krusial mirip seperti AWACS
Tentu
saja S-500 diklaim mampu mencegat rudal balistik antarbenua berhulu ledak nuklir
berkecepatan 20 mach atau 24.500 km/jam di atas ketinggian 200 km luar angkasa atsmosfer
bumi.
Menjadikan S-500 satu-satunya senjata pertahanan udara Rusia dari serangan rudal hypersonic.
S-500 Prometheus
Sergei
Druzin mengatakan :
Sistem rudal baru dirancang
dengan kemampuan bekerja di luar atmosfer di mana kontrol aerodinamis tidak
memungkinkan. Platform ini mengirimkan berbagai amunisi yang dirancang untuk
menetralisir semua jenis rudal balistik dan juga mempertahankan kemampuan
anti-pesawat dan anti-satelit. Sahutnya.
Jarak
jangkau deteksi S-500 adalah sejauh 600 km secara horizontal dan 200 km secara
vertical.
S-500 bukan didesain untuk menggantikan S-400,
Melainkan pelengkap.
Selama
ini banyak intelijen dan peneliti/analisis dari pihak Uni Eropa dan Amerika Serikat keliru
menilai S-500 sebagai upgrate pengganti S-400.
Sejak
pengumuman perdana tersebut.
Barulah
diketahui bahwa S-500 ditujukan untuk menggantikan A-135. Bukan untuk
menggantikan S-400 melainkan sebagai pelengkap sistem yang telah ada seperti A-235,
Pantshir, Tor, S-300, S-350 dan S-400 sebagai perisai pertahanan udara
berlapis-lapis yang memiliki spesifikasi dan target berbagi tembak masing-masing.
S-500
telah ada. Siap online penuh memasuki layanan dinas Rusia tahun 2020
terintegrasi dengan sistem lainnya.
Produksi
massal segera dibangun namun dalam jumlah terbatas.
Prioritas
utama S-500 untuk melindungi ibu kota Moskow dan kota padat penduduk lainnya.
1
unit Batteries S-500 terdiri dari 2 kendaraan pelindung, 2 kendaraan pendukung
logistik, 1 kendaraan transport erector launcher (TEL), 4 kendaraan radar, 1
kendaraan Komando dan 1 kendaraan baterei listrik.
Baca juga :
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU