Pada bulan Agustus 2019. Amerika Serikat
menguji coba rudal terlarang Tomahawk.
Sistem peluncuran menggunakan basis
darat, diangkut pertama-tama oleh truck mobilitas HEMTT. Kemudian ditempatkan
di sistem vertical mark 41.
Rudal Tomahawk menyala, sistem booster
dan mesin turbofan F107 meluncur mengenai sasaran target di pulau tak
berpenghuni, San Nicolas.
Youtube : Tomahawk Missile
Berita tersebut sontak bikin pemerintahan
Rusia tentu saja menjadi gusar.
Mengingat baru saja beberapa hari,
Pemerintah Amerika Serikat melalui presiden Donald Trump memutuskan keluar dari
perjanjiaan INF (Intermediate Range Nuclear Forces Treaty).
Mengapa Rudal Tomahawk milik AS ditakuti Rusia
Sebelum membahas hal ini, mari kita
kembali di tahun sejak era perang dunia ke II.
Ketika itu 4 kekuatan dunia mendominasi.
Yaitu Amerika Serikat berserta sekutunya, Uni Soviet, Jepang dan Nazi Jerman.
Pada awalnya, Amerika Serikat ngga ikut-ikutan perang. Negara ini damai tanpa konflik.
Namun Jepang terlebih dahulu memulai dengan serangan mendadak Kamikaze ke pulau Hawai.
Melihat banyaknya korban akibat serangan Jepang. 'Amerika Serikat menjadi marah'.
Ketika itu Jepang berencana memperluas wilayah jajahannya karena wilayah utara sangat sulit ditaklukkan karena ada Uni Soviet. Jepang mengira bisa mengalahkan Amerika Serikat. Namun ternyata mereka malah membangunkan raksasa adidaya tidur.
Pada awalnya, Amerika Serikat ngga ikut-ikutan perang. Negara ini damai tanpa konflik.
Namun Jepang terlebih dahulu memulai dengan serangan mendadak Kamikaze ke pulau Hawai.
Melihat banyaknya korban akibat serangan Jepang. 'Amerika Serikat menjadi marah'.
Ketika itu Jepang berencana memperluas wilayah jajahannya karena wilayah utara sangat sulit ditaklukkan karena ada Uni Soviet. Jepang mengira bisa mengalahkan Amerika Serikat. Namun ternyata mereka malah membangunkan raksasa adidaya tidur.
Kita kecualikan Jepang karena telah ditaklukkan
oleh Amerika Serikat pada tahun 1945. Pada akhirnya menyebabkan banyak
negara-negara jajahan Jepang di Asia meraih kemerdekaan. Tanpa kehadiran
Amerika Serikat. Tak mungkin bagi bangsa-bangsa Asia sanggup mengalahkan
kekuatan Jepang, hanya bermodalkan bekal dengan
semangat bambu runcing.
Sejak konflik dengan Jepang. Amerika Serikat terlibat ikut banyak berperang diberbagai negara termasuk di benua Eropa. di kawasan ini terdapat 3 kekuatan saling berperang dan bermusuhan. Yaitu Amerika
Serikat, Uni Soviet dan NAZI.
Sehingga akhirnya hanya tersisa 2
kekuatan Super Power di dunia yang saling bermusuhan hingga saat ini. Yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Kedua negara ini merupakan adidaya
persenjataan Nuklir. Negara China bahkan takkan berkutik menghadapi 2 raksasa
ini. Di seluruh Eropa, Amerika Serikat menjadi kapten pemimpin pertempuran. Negara-negara Eropa tunduk kepada Amerika Serikat.
Singkat cerita, hubungan Amerika Serikat
dan Rusia sejak dari awal memang buruk hingga saat ini. Kedua negara selalu tak
dapat akur.
Singkat cerita pada awal tahun 1980.
Amerika Serikat mengerahkan hingga lebih dari 400 unit Tomahawk berujung hulu
ledak nuklir ke arah ibukota Moskow dan kota-kota besar di Rusia dan
mengarahkan rudal nuklir balistik Pershing buatan ilmuwan Yahudi.
Rudal Pershing dan Tomahawk berujung nuklir ditempatkan di
kawasan negara sekutu Amerika Serikat. Seperti Italia, Belanda, Belgia,
Polandia, termasuk di Jerman yang berhasil ditaklukan oleh AS, dan negara Eropa
lainnya.
Praktis membuat Rusia marah. Rusia
mencoba membalas namun tak sanggup karena wilayah Amerika Serikat terlalu jauh.
Kawasan zona perairan laut ditutup oleh armada kapal selam dan kapal perang AS. Walhasil, Rusia hanyalah sanggup menjangkau Eropa.
Secara praktis, memaksa Rusia memutuskan sebuah
perundingan kontrol senjata yang disebut INF. Dengan melarang penempatan rudal
Tomahawk berjarak jangkau 500 km.
Demi keamanan bersama. Amerika Serikat setuju menandatangani INF. Mengingat apabila kedua negara Super Power tersebut berperang, maka seluruh negara Eropa dan Rusia hancur kembali ke zaman batu akibat serangan nuklir.
Demi keamanan bersama. Amerika Serikat setuju menandatangani INF. Mengingat apabila kedua negara Super Power tersebut berperang, maka seluruh negara Eropa dan Rusia hancur kembali ke zaman batu akibat serangan nuklir.
Mengapa Rudal Tomahawk jarak 500 km ditakuti oleh Rusia
Foto : Tomahawk Amerika Serikat |
Spesifikasi Tomahawk sanggup menjelajahi
hingga jarak 2500 km. Biasanya ditembak melalui kapal selam dan kapal perang.
Sebelum perjanjian INF ditandatangani.
Rudal Tomahawk ditembakkan di darat dan berdaya jangkau 500 km. Itu merupakan
senjata rudal jelajah paling murah ketimbang berjarak 2500 km yang berharga
mahal.
500 km merupakan jarak paling ideal untuk
menembak rudal balistik dan rudal jelajah ketimbang rudal ICBM antarbenua yang
menghabiskan banyak anggaran dan kurang efektif karena memberikan jeda waktu bagi sistem pertahanan udara bertindak.
Rudal Tomahawk berjarak 500 km selain lebih
murah, respon lawan menjadi kerepotan untuk menanggulangi pembalasan karena waktu begitu singkat. Ukuran rudalpun menjadi lebih kecil, mudah disembunyikan dari pengintaian satelit dan
mobilitasnya sangat tinggi berpindah-pindah bahkan sanggup diangkut hanya oleh
kapal dagang, truck komersial dan gerbong kereta.
Sebagai informasi kepada anda. Amerika Serikat memproduksi 10.000 rudal Tomahawk.
2.500 unit telah digunakan berperang di
Timur Tengah sejak 1991.
Tanggal 23 Agustus 2019. Pemerintah AS
memerintahkan perusahaan raksasa Raytheon Technologies memproduksi dan
menguprate Tomahawk berbasis laut dan darat berjangkau 500 km.
90 Tomahawk jenis baru diproduksi tahun
2020.
90 Tomahawk tambahan baru diproduksi
tahun 2021.
Salah satu pejabat Pemerintah AS
mengatakan :
Pesanan pengiriman biaya terhadap pemesanan dasar yang dikeluarkan
sebelumnya, memberikan paket data teknis diperbarui dari set uji panduan dan
peningkatan unit yang ada, termasuk perangkat keras dan perangkat lunak. Sahutnya.
Perjanjiaan INF kini telah dihapus.
Amerika Serikat kini beralih ke investasi rudal jelajah Tomahawk berjarak pendek-menengah yang berharga murah alih-alih mahal dan berencana menggunakan bom nuklir B-61 sebagai andalan utama di masa depan yang dapat diinstalansi di ujung Tomahawk.
Bukan tanpa sebab mengapa rudal jarak tembak 500 km disukai oleh militer Amerika Serikat selain karena sifat mobilitasnya dan harga murahnya.
Jauh hari sebelumnya tahun 1960. Amerika Serikat pernah memiliki rudal dalam PROJECT PLUTO yang mampu menembus menempuh jarak sejauh 11.000 km - 15.000 km. Itu terlalu mahal, terlalu rumit, dan tak perlu dibangun. Itu ide buruk bagi AS. Sahut Pike dari ahli pertahanan AS.
Satu-satunya kelemahan rudal 500 km. AS kudu mesti memiliki wilayah pijakan mendekati kawasan target. Namun bagi AS itu bukan menjadi masalah karena pangkalan militer AS berada hampir diseluruh penjuru dunia.
Amerika Serikat kini beralih ke investasi rudal jelajah Tomahawk berjarak pendek-menengah yang berharga murah alih-alih mahal dan berencana menggunakan bom nuklir B-61 sebagai andalan utama di masa depan yang dapat diinstalansi di ujung Tomahawk.
Bukan tanpa sebab mengapa rudal jarak tembak 500 km disukai oleh militer Amerika Serikat selain karena sifat mobilitasnya dan harga murahnya.
Jauh hari sebelumnya tahun 1960. Amerika Serikat pernah memiliki rudal dalam PROJECT PLUTO yang mampu menembus menempuh jarak sejauh 11.000 km - 15.000 km. Itu terlalu mahal, terlalu rumit, dan tak perlu dibangun. Itu ide buruk bagi AS. Sahut Pike dari ahli pertahanan AS.
Satu-satunya kelemahan rudal 500 km. AS kudu mesti memiliki wilayah pijakan mendekati kawasan target. Namun bagi AS itu bukan menjadi masalah karena pangkalan militer AS berada hampir diseluruh penjuru dunia.
Berakhirnya perjanjian INF. Menandakan ketegangan dunia sehingga memicu perlombaan senjata semakin sengit.
Beberapa negara lain seperti Israel dan China. Memiliki rudal yang sebenarnya juga melanggar INF namun tak ikut serta dalam perjanjian. Israel diyakini memiliki rudal balistik nuklir Jericho dan rudal Lora yang muat diangkut oleh truck Kamaz.
Youtube : Israel Jericho Missile
Sedangkan China memiliki rudal Dongfeng berjarak tembak 600 km.
Intelijen Amerika Serikat menuduh Rusia melanggar terlebih dahulu perjanjian INF dengan menciptakan rudal balistik nuklir Iskander, rudal 9M729 SSC-8 dan rudal jelajah Kalibrn versi pendek Club-K 3M54.
Beberapa negara lain seperti Israel dan China. Memiliki rudal yang sebenarnya juga melanggar INF namun tak ikut serta dalam perjanjian. Israel diyakini memiliki rudal balistik nuklir Jericho dan rudal Lora yang muat diangkut oleh truck Kamaz.
Youtube : Israel LORA berjarak tembak 500 km
Youtube : Israel Jericho Missile
Sedangkan China memiliki rudal Dongfeng berjarak tembak 600 km.
Baca juga :
Youtube : AS menuduh Rusia melanggar perjanjian INF
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU