Hadapi Amerika Serikat, Inggris UK dan Israel. IRAN luncurkan 3 rudal presisi serang udara ke darat dan udara ke udara (2019)
IRAN telah
terlibat politik dengan Amerika Serikat sejak bangku kepemimpinan presiden beralih
dari Barrack Obama dari partai Demokrat. Beralih diduduki oleh presiden Donald
Trump dari partai Republik yang dimana partai ini diketahui diinangi oleh
cengkraman kuat Lobi Zionis Yahudi AIPAC.
Semua
permasalahan ini tentang program persenjataan bom nuklir yang diyakini bahwa
IRAN sedang menciptakan bom pemusnah massal nuklir guna ditujukan untuk
meledakkan wilayah Israel dan Amerika Serikat.
Pertama-tama
sebagian wilayah Arab Saudi. Guna menggantikan kekuasaan dan mengalahkan
kerajaan Arab Saudi kemudian mencapai ambisi IRAN menguasai Makkah dan Madinah
sebagai tempat umat Syiah dalam menuaikan ibadah.
3 RUDAL BARU IRAN (2019)
Sambil
menekankan bahwa IRAN bersedia untuk bernegosiasi mengenai program nuklirnya.
Namun disisi lain, IRAN tidak akan ragu-ragu untuk membela dirinya sendiri.
Pada bulan
Agustus 2019. IRAN memperkenalkan 3 jenis rudal presisi akurat terbaru.salah
satunya dinamakan YASIN.
Yasin memiliki
sayap lipat dirancang ditembakkan dari pesawat drone dan pesawat tempur. Yasin
melaju sejauh 50 km.
Senjata lain
dinamakan Baladan. Memiliki kemampuan dipandu GPS dan sensor dengan tingkat
kesalahan CEP hanya 50 cm.
Kemudian rudal
Ghaem dirancang sebagai serangan udara ke udara.
Presiden IRAN,
Hassan Rouhani mengatakan :
Perang melawan IRAN akan menjadi ‘Ibu dari
semua perang’. Sebaliknya berdamai dengan Teheran adalah ‘Ibu dari semua
perdamaian’. Sahutnya.
AMERIKA SERIKAT, INGGRIS UK DAN ISRAEL
Inggris (United
Kingdom) dan Israel telah bergabung dengan militer Amerika Serikat untuk
melindungi kepentingan misi di selat Hormuz.
Pemerintah
Israel memberikan bantuan berupa bantuan intelijen kepada militer AS.
Sedangkan negara
teluk Timur Tengah seperti Arab Saudi memberikan bantuan landasan bagi
pangkalan-pangkalan militer Amerika Serikat, penempatan battereis rudal, penempatan
pesawat pembom dan bantuan logistik sebagai penggerak pasukan khusus AS dan
teknologi militer yang menyertainya.
Hingga artikel
ini ditulis. Hanya Israel dan Inggris (UK) yang aktif turut ikut serta bergabung
dengan militer AS dalam membendung IRAN.
Seluruh sekutu
Amerika Serikat yang lain seperti negara-negara Uni Eropa, Kanada, Australia,
dll. Memutuskan menolak kebijakan ini. Termasuk partai Demokrat dari Amerika
Serikat yang menginginkan semua pasukan AS di Timur Tengah untuk pulang.
Amerika Serikat
telah mengembargo IRAN sejak pembatalan kesepakatan perjanjian JCPOA (Joint
Comprehensive Plan of Action) dicetuskan oleh presiden Donald Trump. Hampir
semua negara dilarang oleh Amerika Serikat untuk dan berdagang dengan IRAN.
Presiden Donald
Trump diketahui pula meningkatkan jumlah pasukan AS di Timur Tengah dalam
persiapan menginvasi IRAN.
Namun hal ini
rupanya tak menghentikan niat, CHINA dan RUSIA.
(CHINA dan RUSIA) Kedua negara diketahui menjalin
persahabatan perdagangan yang erat dengan IRAN. Citra satelit menunjjukkan hampir
setiap hari terdapat 70 kapal kargo berukuran besar dari CHINA lalu lalang dari
CHINA ke IRAN. Tak peduli embargo dari Amerika Serikat.
Hal yang sama
terjadi pula dengan RUSIA yang terus melakukan perdagangan dengan IRAN. Embargo dianggap seperti angin lalu.
Selama ini, IRAN melalui Javad Zarif telah menuduh Inggris (United Kingdom) merupakan terrorist ekonomi. Sama seperti
Amerika Serikat mereka saling berpartisipasi.
Di teluk Persia,
Iran…
Terdapat 2 kapal
induk Amerika Serikat bersenjatakan pesawat tempur lengkap. Terdiri dari kapal
induk kelas Nimitz dan USS Abraham Lincoln berserta gugus kelompok Carrier
Strike Group dalam posisi siap berperang bersenjatakan rudal Tomahawk.
Presiden Donald
Trump sempat mengatakan bahwa jika terjadi perang dengan IRAN, maka Amerika Serikat
tak butuh mengerahkan sejuta pasukan darat.
Baca juga :
Pejabat IRAN
mengatakan :
Kapan pun Amerika Serikat memasuki wilayah
teluk Persia. Ia tidak menghasilkan apa-apa selain kekerasan dan perang. Sahutnya.
Amir Hatami mengatakan :
Inisiatif yang dipimpin oleh Amerika Serikat menghasilkan ketidakstabilan di wilayah ini. Sementara Israel ada dalam misi tersebut dapat mengakibatkan dampak bencana, Israel sangat provokatif. sahutnya.
Amir Hatami mengatakan :
Inisiatif yang dipimpin oleh Amerika Serikat menghasilkan ketidakstabilan di wilayah ini. Sementara Israel ada dalam misi tersebut dapat mengakibatkan dampak bencana, Israel sangat provokatif. sahutnya.
Juru bicara Pemerintah Israel mengatakan :
Hanya Amerika Serikat satu-satunya sekutu kami. tidak ada yang lain.
Terima kasih. Semoga
bermanfaat ya. GBU