Tomat merupakan
buah merah lezat jika dijadikan sambal atau aneka konsumsi makanan lainnya.
Tomat dimasak
dengan cara direbus, digoreng, dioseng bersama sayuran lainnya atau disantap
mentah-mentah sebagai lalapan.
Kandungan gizi
pada tomat salah satunya terdiri dari Phytoene
dan Phytofluene Karatenoid. Oh ya,
itu bermanfaat bagi kesehatan kita seperti mencerahkan kulit, menghambat
penuaan dan mengurangi kerusakan DNA akibat radikal bebas. Dan banyak lagi….
Intip Cara Proses Pertanian Tomat Revolution 0.4 di
Israel (2019)
Israel, 70 tahun
yang lalu, identik dengan padang pasir panas atau padang gurun tandus yang
gersang karena berada di kawasan Timur Tengah.
Israel ngga
memiliki tanah yang subur, memiliki sedikit sumber air. Namun teknologi
pertanian yang dikembangkan melalui program penelitian dan pengembangan
inovatif berkelanjutan, ditambah layanan dukungan penyuluhan aktif pemerintah
yang terkoordinasi dengan baik bersama Universitas Hebrew, Technion, dll.
Israel kini berhasil
menciptkan bibit tomat tahan pemanasan global warming, toleran terhadap hama
penyakit, tahan kondisi kering dan mampu menghasilkan produksi buah tomat yang
tinggi.
Sebagai
perbandingan.
Di negara lain
untuk tiap 1 hektar pertanian tomat hanya sanggup memproduksi antara 30-40 ton/hektar.
Di Israel angka
tersebut terlampau jauh sulit tertandingi. 1 hektar di Israel sanggup
menghasilkan produksi produktivitas panen tomat hingga 300-400
ton/hektar.
Ini ibarat
Israel tak memerlukan banyak-banyak tenaga kerja petani. 1 petani Israel ibarat
10 petani. Tanpa perlu menggunakan lahan luas. Petani Israel bahkan jauh dari kesan kotor dari baju compang
camping yang penuh lumpur. Tampilan terlihat nampak bersih.
Konsep pertanian
yang digunakan di Israel adalah kelompok tani, urban farming, pertanian
bersistem kerjasama keluarga/tetangga (Kibbutz) dan industri.
Perkembangan
canggih teknologi 0.4, sensor, dan IoT dibidang agrikultur tak lantas berhenti
sampai disini, di masa depan angka peningkatan ini terus diupayakan oleh
pemerintah Israel dengan bekerjasama melalui univesitas dan industri lokal agar
panen pertanian dapat membludak berkembang dari 300 ton/hektar menjadi 30.000
ton/hektar.
Pertanian Tomat di Israel Bukan Menggunakan
Hidroponik
Hidroponik
adalah budidaya modern dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah.
Biasanya yang menggunakan konsep ini seperti negara Amerika Serikat, Uni Eropa,
dll.
Bagi negara
Israel. Air adalah barang langka. Konsep hidroponik justru terkesan mahal,
pemborosan air dan pemborosan listrik. Walaupun beberapa kondisi hidroponik
tetap digunakan di Israel.
Sebagai
gantinya, pertanian tomat di Israel tetap ditanam di media tanah dalam pot
berukuran persegi empat. Penggunaan air dialirkan tetes demi tetes melalui
skala tekanan terakurasi via teknologi Netafirm, Rivulis dll sebagainya. Sekaligus mengalirkan fertilizer.
Ada pula mesin
pengembun yang mengembuni kebun tomat setiap pagi dan sore.
Tersedia pula
serangga predator biobee yang melahap hama tanpa menggunakan kimia peptisida
berlebihan.
Susah Payah
Ilan Levi, dari
Volcani Center Agricultur Israel mengatakan :
Tanaman tomat memang bukan berasal dari Israel,
tetapi penyihir pertanian kami mengubahnya menjadi tanaman komersial beraroma,
tahan lama, kebal penyakit dan kandungannya bergizi sebagai bahan segar dan
sebagai sumber ekstrak yang sehat. Sahutnya.
Bibit tomat di
Israel yang dimana sanggup menghasilkan 300-400 ton/hektar diciptakan dengan
susah payah. Penyihir (maaf, ilmuwan pemuliaan tanaman di Israel) bekerja extra
keras meneliti dan mengembangkannya menjadi bibit dengan sifat-sifat unggul melalui modal penelitian R&D bernilai hingga miliaran dolar.
Haim Rabinowitch
dari universitas Hebrew Jerusalem Israel, di bidang ilmu tanaman dan genetika tumbuhan mengatakan
:
Kami mengembangkan benih harganya lebih mahal
per ons daripada emas. Benih adalah pengetahuan. Semua ilmu tertanam dalam DNA
benih. Benih ini tercipta karena ilmu pengetahuan lokal. sahutnya.
Baca juga :
Youtube : Pertanian Tomat di Israel
Terima kasih.
Semoga bermanfaat ya. GBU