Israel Cobwebs : Teknologi Mesin Pencari AI Intelijen Darkweb Pencari Terorist, Pelaku Kriminal dan Gengster Narkoba (2019)
Pada hari Jumat,
tanggal 15 Maret 2019.
Seseorang bernama Brenton Tarrant
(umur 28) melakukan aksi kejahatan dengan merekam via livestreaming Youtube.
Menggunakan 2
pucuk senjata AR-15 buatan Amerika Serikat. Brenton menembak orang-orang yang
sedang sholat di Masjid Al Noor, Selandia Baru. Menyebabkan 50 orang meninggal dunia.
Di tempat lain, Pada tanggal 21
April 2019.
Bertepatan hari
minggu Paskah. Gereja Srilanka menjadi sasaran bom bunuh diri. Dengan santai
pelaku yang diketahui anggota simpatisan ISIS (Islamic State) meledakkan
dirinya sendiri masuk ke dalam gereja. Menyebabkan 500 orang terluka parah dan 321
orang tewas.
Dalam banyak
hal, berbagai pelaku terrorist memiliki satu kesamaan.
Mereka bertumbuh
belajar dewasa secara online, internet membuat mereka saling terhubung
terorganisasi rapi dengan anggota terrorist lainnya.
Seperti yang
dilakukan oleh anggota pemuja bunuh diri ISIS yang mengklaim dirinya berjihad
agar bisa masuk surga bersama 72 bidadari cantik berdasarkan pedoman kitab
sucinya.
Rekam jejak
mereka sebelum melakukan aksi terror jauh beberapa hari sebelumnya sebenarnya menjadi
peringatan dini.
Brenton misalnya,
beliau hidup dengan kebencian. Di media sosial jauh-jauh hari mengungkapkan
keinginan untuk membunuh orang lain.
Seharusnya, polisi
dapat menyusuri internet dan mencegah terorist sebelum melakukan pembunuhan
nyata. Inilah yang dilakukan oleh COBWEBS.
ISRAEL COBWEBS
Cobwebs
Technologies adalah perusahaan intelijen global dalam mengimplementasikan
solusi web WEBINT bertenaga kecerdasan buatan AI. Perusahaan memberikan solusi
untuk keselamatan publik, kontrol perbatasan, layanan untuk badan keamanan
nasional dan agen intelijen digital.
Kemampuan
COBWEBS menggagalkan, menangkap terrorist sebelum bertindak atau menemukan keberadaan
gangster narkoba dan tindak kriminal lainnya yang bersembunyi di darkweb.
Israel adalah
salah satu pemimpin dunia dalam bidang teknologi pertahanan keamanan
perbatasan, intelijen, cyber, ahli di bidang teknologi pembobol kunci enskripsi
dan piawai disistem pengintaian, penyelidikan, pemeriksaan dan spy mata-mata.
Cobwebs didirikan
oleh 3 founder professor doktor Shay attias dari universitas Bar-Ilan
Israel,
Dibantu oleh anak
muda bersemangat tinggi Omri Timianker dan professor doktor Udi
Levy dari universitas Hebrew, Israel di jurusan Computer
Engineering.
Baca juga :
Cobwebs didirikan
dengan pendanaan awal $ 12.000.000 juta
dolar atau sekitar Rp 171 miliar rupiah.
Cobwebs memiliki
250 karyawan. Diklaim 1 karyawannya setara 1.000 karyawan analisis yang berarti
setara 250.000 karyawan. Hal ini terjadi karena pemprosesan kecepatan komputer
Artificial Intelligence dan machine learning. Sehingga Cobwebs tak memerlukan jumlah pekerja dalam
jumlah banyak.
Youtube : Israel Cobwebs
Tim Cobwebs
mengatakan :
Ini adalah efek kupu-kupu dari kejahatan. Banyak
peristiwa terror memiliki petunjuk awal serangan secara online. Itu dapat
dideteksi sebelumnya jika tahu bagaimana caranya, dimana dan apa yang harus
dilakukan dengan bantuan teknologi yang tepat. Tersangka calon terrorist dapat
ditangkap sebelum mereka menjalankan rencana jahat sebenarnya. Sahutnya.
Namun bukan
berarti teknologi Cobwebs dapat mengetahui segala bentuk kejahatan.
Kita berbicara
tentang kerumitan big data dari seluruh dunia.
Beberapa terrorist diketahui pintar mengelabui dengan memilih dirinya kembali ke zaman batu, masuk
ke dalam goa bawah tanah dan sama sekali tak menggunakan smartphone sebagai
bentuk komunikasi. Sehingga sulit terdeteksi.
Nama : Cobwebs
Kantor pusat : Israel
Kantor cabang : Singapura
Alamat investasi dan kerjasama bisnis : cobwebs.com
Youtube : Israel Cobwebs
Terima kasih.
Semoga bermanfaat ya. GBU