Langsung ke konten utama

Israel Presentasikan Prototipe Tank Masa Depan Kemampuan AI Artificial Intelligence dan Robotic Otonom Proyek Carmel (2019)


3 tahun yang lalu, Pemerintah Israel melalui Brigadir jenderal Didi Ben Yoash telah memperkenalkan sebuah proyek ambisius tank lapis baja masa depan yang disebut ‘CARMEL’.

Tank CARMEL didesain bukan untuk menggantikan Tank Merkava yang telah digunakan selama 40 tahun dalam melindungi pertahanan keamanan negara Yahudi Zionis tersebut sehingga Israel aman tentram hingga saat ini setelah 70 tahun berlalu.

CARMEL didesain menjadi pelengkap bersama dengan Tank Namer, Tank Merkava, dan Tank Eitan.

Zur dari IDF mengatakan : 

CARMEL berfungsi sebagai program pelengkap (pendamping) Merkava IV. Sahutnya.

Tank Merkava IV milik Israel diperuntukkan untuk mengimbangi Tank MBT kelas berat seperti M1 Abrams Amerika Serikat, Tank Leopard Jerman EU, Tank Leclerc Ferancis EU, Tank T-90 Rusia, Tank T14 Armata Rusia, Tank Altay Turki, Tank MBT3000 China, Tank Challenger United Kingdom Inggris,  dll. 

Sedangkan Tank diproyek CARMEL diperuntukkan untuk menghadapi peperangan urban warfare di perkotaan dalam melawan SNIPER bersembunyi dan gerombolan jutaan pasukan bunuh diri bersenjatakan AK47, roket RPG, rudal Kornet dan untuk mengatasi serangan mobil jeep melaju kencang bersenjatakan senapan mesin berat.

CARMEL 

Pada awalnya, Tank proyek CARMEL (nama tank resmi belum disebut). 

Tank mulanya mengandalkan bobot 35 ton dengan 3 kru.

Nampaknya, pemerintah Israel berubah pikiran dengan menginginkan tank tampil lebih ringan namun kuat dan lebih ramping menjadi hanya 2 kru saja melalui proses pengisian amunisi dilakukan otomatis oleh komputer dan segala sistem terdigitalisasi.

Persenjataan meliputi mortal, pelontar drone kamikaze, senapan mesin RCWS, meriam autocannon UT30, senjata laser pembakar THOR, dan rudal SPIKE yang dapat diisi ulang terlindungi secara internal.

Youtube : PROYEK CARMEL ISRAEL

Pemerintah Israel memberi undangan kepada 3 perusahaan teknologi industri militer dalam negeri untuk merealisasikan CARMEL.

Yaitu dari BUMN Israel Aerospace Industri, BUMN Rafael Advanced Defense System dan Perusahaan swasta Elbit System dimana setengah sahamnya dikuasai oleh pemerintah Israel.

Ke 3 perusahaan bersaing ketat merebutkan hati pemerintah Israel. Karena kontraktor utama dipilih hanya ada 1 saja yang berhak memenangkan tender bernilai miliaran dolar.

Platform tank menggunakan campuran antara generator diesel dari minyak AVTUR dan baterei hybrid listrik yang dapat diisi ulang sebagai penggerak.

Pada tahun 2019. DR&DD Israel ministry of defense research and development di IMOD mengevaluasi teknologi prototipe tank lapis baja CARMEL. 

Meliputi konektivitas broadband, otonomi sistem beban kerja operator, kehandalan manuver, acoustic, thermal imaging sensor, respon kesadaran situasional, sistem deteksi pelacakan, radar, augmented reality iron vision.

Termasuk mendesain ulang interior tank lapis baja Israel menjadi kokpit canggih layaknya seperti seseorang bermain video game.

Iron+Vision.jpg (743×430)
  
Juru bicara IDF Israel Defense Force mengatakan :

Tujuan dari program ini adalah untuk menciptakan teknologi ‘medan tempur masa depan’ mempertahankan keunggulan operasional melalui keunggulan teknologi. Menghasilkan kendaraan lapis baja efektif, kompak, mudah bermanuver dengan biaya yang relative murah. Sahutnya.


Youtube : PROYEK CARMEL ISRAEL

Masih terlalu dini jauh dari kata selesai. Tank CARMER membutuhkan waktu beberapa tahun lagi dalam pengembangannya hingga mencapai taraf robotic berawak dan tak-berawak.

Masih banyak hal diteliti dan diujicoba.

Meliputi penanggulangan kebakaran, kamuflase aktif, advanced armor, AI artificial intelligence, sistem robotic, senjata laser pembakar IRON BEAM skala kecil THOR, jamming, cyber, low signature, jaringan network centric, sistem sharing informasi, sistem kerjasama tim dengan kendaraan tempur pasukan IDF lainnya dan teknologi perisai pematah serangan rudal APS aktif protection system generasi terbaru untuk mematahkan rudal Kornet yang menjadi sosok menakutkan bagi Merkava, pemuktahiran sensor mekanisme VR dan AR generasi terbaru dan banyak lagi.

Yaniv rotem mengatakan : 

Ini adalah konsep revolusioner yang didasarkan pada teknologi mutakhir. Sekarang orang-orang akan duduk di dalam tank tertutup, mereka jauh lebih terlindungi dan mampu maju tanpa khawatir penembak jitu dan hal-hal lainnya. sahutnya. 

Ditanya oleh wartawan, apakah tank Carmel 100% robotik tanpa awak :


Pada akhirnya prajurit di dalam kendaraan yang tetap mengambil keputusan. Anda membutuhkan seseorang tentara berpikiran lebih dari sekadar mesin robot

Menurut lembaga SIPRI, Negara kecil yang berada di padang pasir Timur Tengah ini merupakan salah satu pemimpin dunia dalam bidang teknologi militer, masuk dalam jajaran Top #10 secara berturut-turut setelah Amerika Serikat, Rusia, Uni Eropa, China, United Kingdom (Inggris), Israel dan Korea Selatan.

Youtube : PROYEK CARMEL ISRAEL

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU

Related Post