Menurut para ahli
antropologi. Suku Dayak Ngaju yang mendiami Kalimantan Tengah sebenarnya bukan
orang pribumi Indonesia. Melainkan pendatang.
Dulunya, pulau Kalimantan
Tengah kosong tanpa penghuni dan menyatu dengan pulau Jawa, Sumatera dan
Sulawesi di Asia Tenggara.
Suku Dayak di
Indonesia terbagi menjadi 268 suku
dengan bahasa daerah berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Jadi
jika ada yang bilang suku Dayak itu sama secara keseluruhan di pulau
Kalimantan. Anggapan tersebut sebenarnya kurang tepat ya, karena tiap suku
Dayak itu beda bahasa, beda adat dan beda logat.
Pernah suatu ketika,
seorang Dayak bertemu dengan seorang Dayak dari daerah lainnya. Ketika berbicara.
Mereka saling tak memahami akibat perbedaan bahasa dan tempat.
Artikel hari ini
mengupas asal usul ‘suku Dayak Ngaju
saja’.
Foto : Tampilan wajah suku dayak ngaju |
ASAL NENEK MOYANG DAYAK NGAJU
Orang Dayak Ngaju
tinggal di kota Palangkaraya, kota Kuala Kapuas, Kasongan, sungai Kahayan, sungai
Mentaya, sungai Barito, Gunung Mas, Sampit, lembah seruyan, Tumbang jutuh, Murung Raya, dan
pedalaman desa-desa di Kalteng.
Pada tahun 2019.
Jumlah populasi penduduk suku Dayak Ngaju berkisar di angka 912.800 ribu orang. Sisanya 20% dari
total 1.141.000 juta orang Dayak ngaju mengalami asimilasi percampuran genetik dengan
pendatang dari orang Banjar, orang Jawa, orang Batak, dan orang Melayu.
Agama asli leluhur orang
Dayak Ngaju adalah ‘HINDU KAHARINGAN’.
Namun agama Hindu ini
mulai perlahan-lahan ditinggalkan walaupun masih dipertahankan sebagian kecil. Tetapi
masyarakat Dayak Ngaju kini banyak beralih menganut agama 80% KRISTEN PROTESTAN.
Kepercayaan Kristen
Protestan akibat adanya kedatangan misionaris dari Jerman dan Amerika Serikat
yang menyebarkan agama Kristen melalui kristenisasi pada dahulu kala sebelum
dan saat kemerdekaan Republik Indonesia.
KEDATANGAN I : WEDDOID (INDIA)
8.000 tahun yang lalu sebelum masehi. Ras Weddoid (Bisa dikatakan berasal dari India).
Dengan ciri-ciri
postur tubuh berupa rambut keriting, kulit hitam cokelat, wajah
terlihat kaku, mata melotot, dan tinggi badan begitu pendek/sedang. Tiba di
pulau Kalimantan.
Ras Weddoid hidup
dengan cara berburu anjing, babi, ikan dan burung.
KEDATANGAN II : YUNNAN
Youtube : Yunnan, China
3.500 tahun yang lalu sebelum masehi. Orang-orang Yunnan tiba di Kalimantan Tengah. Orang Yunnan datang karena
melarikan diri dari keganasan perang di China.
Yunnan adalah sebuah
propinsi di China. Walaupun Yunnan bagian dari China. Namun sebenarnya mereka
adalah suku minoritas Tiongkok yang berbeda.
Ciri mereka piawai menciptakan
dan membangun senjata. Tak heran apabila orang Dayak Ngaju dimasa lalu sanggup menciptakan
logam besi Mantikey, menciptakan Mandau sejenis pedang tajam dan sumpit beracun.
Mereka suka merakit topi dan tas menggunakan tanaman sejenis rotan.
Mereka suka memetik alat musik kecapi khas yang kini disebut sape.
Mereka suka memetik alat musik kecapi khas yang kini disebut sape.
Youtube : Petikan nada suku dayak ngaju
Mereka suka bercocok tanam, suka
berternak hewan peliharaan, mereka senang menari ini terlihat dari setiap acara
Tiwah, pandangan hidup mempunyai keterkaitan kuat dengan binatang,
tumbuh-tumbuhan, pohon-pohonan, sungai serta lingkungan sekitarnya.
Tak heran apabila
melihat penduduk Dayak ngaju gemar menanam buah-buahan, menanam bawang, menanam padi, berternak babi, menyadap pohon
karet, dll.
Ciri-ciri fisik tubuh
mereka. berhidung mancung, berkulit putih bersih bak salju, berambut lurus dan
bermata cokelat, mata agak sipit jika tersenyum atau tertawa banyak yang bilang seperti tatapan eagle
eye.
Suku Dayak Ngaju
memiliki keturunan darah & DNA nenek moyang dari perkawinan Yunnan dan ras
Weddoid (India). Sehingga mereka terlihat seperti orang Korea, Jepang atau
China. Tetapi tak seperti itu.
Suku Dayak ngaju
memiliki tampilan wajahnya sendiri yang berbeda akibat persilangan darah pernikahan nenek moyang (Yunnan-Weddoid).
Bahasa ngaju yang
digunakan oleh orang ‘Dayak Ngaju’ terdapat beberapa kesamaan dengan
orang-orang Yunnan Tionghoa. Misal : Ongko yang artinya orang tua. Sama dengan
kata pertautan 3 kata ka kho – lang dan kang.
KEDATANGAN III : ABAD MODERN
Pada awalnya, suku Dayak
ngaju tinggal damai di pesisir lautan selatan.
Namun adanya invasi
dari kedatangan orang-orang suku Jawa. Banyak penduduk suku Dayak Ngaju menikah
dan melebur dengan orang suku Jawa dan suku Melayu Sumatera yang menghasilkan
keturunan baru disebut ‘Suku Banjar’.
Sedangkan : Orang
Dayak Ngaju yang tak ingin memeluk agama Islam secara massal. Pindah ke
pedalaman hutan dan berlayar ke ujung utara sungai membentuk komunitas kota
baru yang didominasi populasi Kristen dan Hindu Kaharingan.
Di abad modern era
orde baru dan terbukanya akses transportasi perjalanan, adanya lapangan udara pesawat
terbang, dan adanya pelabuhan.
Penduduk suku Dayak ngaju
semakin tersisih di kotanya sendiri dimana pendatang dari populasi suku Banjar,
suku Jawa, Melayu, Sunda dan Batak mendominasi demografi. Sehingga terjadilah
perkawinan campuran genetik.
Program transmigrasi semakin
menyebabkan genetik orang-orang suku Dayak ngaju semakin kompleks dan rumit diantara
begitu banyaknya keramaian pendatang dari Jawa, Banjar dan Melayu. Sehingga Dayak
ngaju tersisih diantara jutaan pendatang.
Suku Dayak Ngaju dapat
dikenali jika mereka beragama Kristen
Prostestan atau Hindu Kaharingan. Jika seseorang memeluk Kaharingan, pastilah 100% dirinya dayak ngaju.
Sedangkan Dayak ngaju yang beragama Islam pada umumnya genetik DNA telah bercampur berasimilasi dengan suku pendatang. Sehingga mirip-mirip orang Jawa atau orang Banjar, dll.
Di Pulau Kalimantan.
Mayoritas dari 268 aliran suku Dayak beragama Islam. Kecuali hanya 2 suku Dayak
ngaju dan suku Dayak kenyah beragama mayoritas kristen.
Saat ini populasi Dayak Ngaju kalah telak dengan populasi pendatang orang Jawa, orang Batak, orang Banjar yang berjumlah jutaan orang.
Saat ini populasi Dayak Ngaju kalah telak dengan populasi pendatang orang Jawa, orang Batak, orang Banjar yang berjumlah jutaan orang.
Baca juga :
Youtube : Tarian Suku Dayak Ngaju
Terima kasih. Semoga
bermanfaat ya. GBU