Langsung ke konten utama

Asal Usul Suku Jawa (2019)


Coba lihatlah tetangga kita, disebelah kira ada orang Jawa, disebelah kanan ada orang Jawa. Dimana-mana ada banyak sekali orang Jawa. 

Mulai dari paman penjual pentol bakso, kuli bangunan, pedagang, penambang, petani, ahli mekanik, dokter, guru, insinyur, TNI/POLRI, bahkan sampai pimpinan perusahaan besar.

Di Kalimantan Tengah saja khususnya kota Palangkaraya, tempat asli suku Dayak berasal. 

Kini populasi sudah dikuasai oleh orang-orang Jawa.

Orang Jawa terkenal memiliki peradapan maju, sikap keramahtamahannya, dan pada umumnya berpendidikan. 

Tak heran apabila banyak Universitas terbaik di Indonesia dibangun oleh orang-orang Jawa. Sebagian besar mereka berada di pulau Jawa dengan mayoritas memeluk agama Muslim. (Sekitar 95% Islam). 

Pada tahun 2019. Jumlah penduduk etnis Jawa di Indonesia berkisar diangka terdiri dari 113.455.000 juta orang.

Belum termasuk hitungan orang Jawa yang berada di luar negeri seperti Suriname, Malaysia, Taiwan, Arab Saudi, Hongkong, Belanda, Uni Emirat Arab, Uni Eropa, Singapura, dll.  

Secara praktis suku Jawa merupakan populasi #1 terbanyak di Indonesia. Kemudian disusul oleh suku Sunda.

Suku Jawa terbagi menjadi beberapa suku. Yaitu suku Jawa Banten, Jawa Banyumasan, Jawa Mancanegari, Jawa Negarigung, Jawa Pesisir Kulon dan Jawa Serang. 

Pada hakekatnya sama.

ASAL USUL SUKU JAWA 

Darimanakah asal nenek moyang suku Jawa...?

Pembahasan ini tergolong cukup kompleks nan rumit apabila dikaitkan di abad modern. Karena telah terjadinya perkawinan campuran mengingat di zaman orde baru tahun 60-an adanya program transmigrasi.

Orang Jawa telah menyebar ke seluruh penjuru Indonesia dari Aceh sampai Papua.

Hal ini menyebabkan kian hari beberapa suku dari pulau lain menjadi minoritas akibat melimpahnya populasi suku Jawa yang dimana kedatangan orang Jawa hampir tak tertandingi jumlahnya.

Menurut para arkeolog, asal usul suku Jawa merupakan asli pribumi Indonesia yang tak terbantahkan.

Ini diperkuat oleh penemuan fosil manusia purba ‘Homo Erectus’ yang diberi nama Pithecanthropus Erectus.


Penemuan ini terjadi di Trinil. 

Ditemukan pertama kali oleh ahli anatomi, Eugene Dubois dari Belanda.

Kemudian temuan-temuan berikutnya banyak di temukan oleh peneliti. Sebagian fosil bisa teman-teman lihat di Museum, desa Sangiran, Jawa Tengah. 18 km utara dari kota Solo.

Para antropolog berpendapat bahwa leluhur orang Jawa memang HOMO ERECTUS.

Di abad modern, genetik berubah akibat adanya asimilasi percampuran dari negara lain.

PERKAWINAN CAMPURAN DENGAN ARAB, INDIA, dan CHINA (MONGOLOID)

Ras Mongoloid bermigrasi mencapai pulau Jawa. Kemudian melakukan perkawinan campuran dengan penduduk lokal pribumi Jawa.

Tak hanya itu saja. Beberapa pendatang bertubuh besar dari bangsa Arab dan India tiba pula di pulau Jawa. Melakukan perkawinan dan berasimilasi dengan penduduk lokal Jawa.

Foto : Tampilan wajah India-Jawa

Akibatnya pada masa lalu banyak berdiri pusat keagaman Hindu Buddha. 

Tak heran jika melihat beberapa orang Jawa ada mirip-mirip seperti wajah orang India. (Jawa-India).


Foto : Tampilan wajah India-Jawa
Pada intinya. Sebagian besar Penduduk Jawa terbagi menjadi percampuran : 

1]. Jawa-Arab

2]. Jawa-Weddoid (India) 

3]. Jawa-Mongoloid (China).


Walaupun sebenarnya membagi klasifikasi orang Jawa itu sekarang sia-sia, rumit dan kompleks diabad modern ini karena pernikahan percampuran genetik. 

Sebagai informasi tambahan. 

Ras Mongoloid berasal dari China. Walaupun mengacu menggunakan nama mongoloid bukan berarti berasal dari negara Mongolia, melainkan China. Perkawinan campuran ini terjadi sekitar 11.000 tahun yang lalu di pulau Jawa.  


Youtube : Lagu Jawa Ilux ID - Mundur Alon Alon

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU  

Related Post