Berbagai headline
berita pada awal tahun 2020 menginformasikan tentang kematian jenderal elit
Iran, Qassem Soleimani yang tewas dibunuh oleh pesawat drone MQ-9 Reaper milik
Amerika Serikat atas perintah presiden Donald Trump.
MQ-9 Reaper terbang
dari pangkalan markas AS yang berada di negara Qatar menuju ke Irak.
Jenderal Iran, Qassem
Soleimani bersama 25 rombongan tentaranya saat mengunjungi bandara Irak. Pada
akhirnya bernasib naas saat mobil yang ditumpangi oleh mereka ditembak oleh
sengatan Reaper.
Mengakibatkan tubuh
mereka berserakan di jalan, terpotong-potong, terbakar dan tercabik-cabik.
Kematian jenderal
Qassem Soleimani menyebabkan ‘MQ-9 Reaper’ menjadi terkenal.
Sesungguhnya, ini
bukan serangan pertama MQ-9 Reaper. Sejak beroperasi tahun 2007. Reaper telah
membunuh banyak orang di Timur Tengah dan Africa.
Menurut survei PeW
sebanyak 61% rakyat Amerika Serikat mendukung penggunaan drone untuk peperangan
karena dianggap meminimalisir dari korban tentara AS.
Berikut 7 fakta pesawat tanpa awak MQ-9 Reaper drone :
1].
Mirip permainan game
MQ-9 Reaper diciptakan
oleh perusahaan General Atomic asal Amerika Serikat. Semua serangan
dikendalikan dari jarak jauh dan otonom.
Kru tentara duduk mengawasi
melalui tautan datalink satelit. Kendali operasi serba digital. Tersedia layar
sentuh, monitor dan joystic seperti permainan game.
Tombol dipencet dan
boom. Rudal diluncurkan dari drone.
Menyeruput minuman
Coca Cola sambil membunuh target nun jauh disana menjadi hal lazim bagi tentara
AS. Ini sering dilakukan hampir setiap hari. Terkadang warga sipil tak berdosa
turut menjadi korban keganasan Reaper.
2].
Membawa senjata canggih
MQ-9 Reaper dapat
membawa 2, 6 atau hingga 8 berbagai macam persenjataan seperti Paveway,
Hellfire, JDAM, Stinger, Brimstone, Sidewinder dan bom & rudal
dipandu lainnya.
Baca juga :
3].
Hening tanpa suara bising
Saat terbang di
angkasa.
Reaper beroperasi secara hening tanpa mengeluarkan suara bisik.
Reaper beroperasi secara hening tanpa mengeluarkan suara bisik.
Keheningan senyap
membuat target seringkali tak menyadari kedatangannya.
4].
Rute terbang 2.000 km dari ground control system
Menggunakan mesin
Honeywell TPE331-10 turboprop dan didukung performa satelit.
Menjadikan Reaper
berkemampuan kecepatan terbang 482 km/jam dengan daya tahan 14 jam dan sanggup
berpatroli sejauh 2.000 km.
5]. Sensor dan radar canggih
Reaper mengadopsi
berbagai paket kombinasi sensor pertempuran canggih. Seperti AN/DAS-1 MTS-B
multi spectral, AN/APY-8 Lynx II radar, Raytheon Seavue, sensor inframerah,
camera TV, illuminator, satcom, laser range finder designator untuk memandu rudal ke
target sasaran dan berbagai macam sensor-sensor lainnya.
6]. Amerika Serikat memiliki 160 unit Reaper
1 unit Reaper seharga Rp 898 miliar rupiah.
Departemen pertahanan
milik pemerintah Amerika Serikat diketahui memiliki 160 unit stok produksi
Reaper di gudang senjatanya.
Diharapkan terus
beroperasi hingga 1 dekade ke depan hingga tahun 2030 sebelum digantikan oleh
AVENGER.
7].
Upgrate AVENGER
Reaper merupakan drone
terbaru milik AS sejak tahun 2007 untuk menggantikan drone Predator.
Reaper memiliki banyak
tugas kemampuan untuk pengawasan, patroli, dukungan udara, pencarian,
penyelamatan, penyerangan presisi, intelijen bahkan untuk membunuh target-target
berupa tank, infrastruktur dan orang-orang yang dianggap sebagai pelaku
terrorist oleh AS.
Teknologi Reaper tak
berhenti hingga disini. Perusahaan AS saat ini sedang mengembangkan dan
menciptakan Avenger.
(Avenger adalah versi
pengembangan drone 2x lipat lebih kuat, 2x lebih cepat dan 2x lipat lebih
canggih dari Reaper. Avenger bersenjatakan laser dan berkemampuan terbang antar benua diharapkan beroperasi tahun 2030).
Artinya, jika perang antara Amerika Serikat VS Iran pecah. Drone Avenger mampu menjangkau seluruh wilayah Iran dari negara Qatar atau Kuwait.
Artinya, jika perang antara Amerika Serikat VS Iran pecah. Drone Avenger mampu menjangkau seluruh wilayah Iran dari negara Qatar atau Kuwait.
Terima kasih. Semoga
bermanfaat ya. GBU