Di Indonesia. Kanker
kulit menempati urutan ketiga sebagai penyakit mematikan setelah kanker rahim serviks dan kanker payudara.
Setiap tahun. Terdapat
lebih dari 150.000 pasien penderita
baru untuk penyakit kulit Melanoma di Indonesia saja.
Kanker ini menyerupai
benjolan tahi lalat yang tumbuh di bagian leher, dada, kaki, hidung, wajah
& tangan.
Apabila kanker mirip
tahi lalat tumbuh diwajah. Penampilan kita menjadi terganggu.
Faktor utama
merebaknya peningkatan melanoma diduga kuat akibat rusaknya ozon pada bumi
sehingga menyebabkan paparan sinar UV matahari membakar kulit.
Sehingga orang-orang yang berkerja di luar lapangan pada siang hari dikenal
begitu rentan terserang melanoma.
Oleh sebab itu,
mengapa kita melihat ada banyak pekerja di pasar, tukang bangunan, pedagang
keliling kaki lima di pinggir jalan yang sering terpapar matahari. Kebanyakan
diantara mereka memiliki tahi lalat di wajahnya.
Berikut 8 penyebab kanker tahi lalat hitam Melanoma :
1]. Terik panas sinar matahari dari jam 9 pagi – 4 sore.
Pancaran sinar
matahari di zaman now sudah tergolong berbahaya karena perubahan iklim.
Khususnya pada jam 9
pagi – 4 sore.
Bukan berarti saat
membaca artikel ini, kita menghindar dari sinar matahari karena disisi lain,
matahari pagi menyehatkan tubuh kita karena mengandung vitamin D.
Jika teman-teman
beraktivitas di siang hari. Usahakan gunakan topi, jaket, sepatu, kacamata
hitam dan penutup tubuh lainnya. Usahakan diri agar tak tersengat terik
matahari secara langsung dari jam 9 pagi – 4 sore.
Usahakan diri agar ngga berada dibawah matahari diatas lebih dari 1 jam.
Mengingat Indonesia
berada dikawasan tropis & garis khatulistiwa. Semakin sering terkena
ultraviolet matahari, maka semakin besar peluang terkena penyakit melanoma.
2]. Garis keturunan
Faktor genetik
keturunan seperti riwayat kakek, nenek, ibu dan ayah sebelumnya pernah terkena
melanoma.
Maka penyakit kulit
melanoma dapat menurun kepada keturunannya. Walaupun telah berusaha semaksimal
mungkin menghindari sinar matahari.
3].
Kekebalan tubuh yang rendah
4].
Pencemaran polusi udara
Pencemaran udara
seperti bau sampah, asap kendaraan bermotor, asap limbah buangan industri
menghasilkan zat karsinogenik. Apabila terhirup atau mengendap pada tubuh
menyebabkan kanker kulit melanoma.
5].
Penggunaan produk kosmetik zat-zat kimia berlebihan.
Saat ini ada banyak
produk kosmetik dan lotion. Beberapa diantaranya illegal tak terdaftar di BPOM,
namun dijual bebas di toko online & dijual dengan konsep pemasaran marketing dari mulut
ke mulut (MLM).
Kosmetik illegal diketahui
mengandung merkuri & zat-zat kimia berbahaya. Apabila digunakan menyebabkan
kanker Melanoma.
6]. Kekurangan nutrisi dari buah-buahan & sayuran bergizi
Jarang mengkomsumsi buah-buahan
dan sayuran-sayuran bergizi menurunkan kekebalan tubuh seseorang.
Oleh sebab itu, iklan spanduk
dokter di rumah sakit sering banget terpajang untuk menyarankan masyarakat agar
rutin konsumsi buah seperti wortel, rambutan, apel, nanas, kol, semangka, durian, singkong,
ubi, dll.
7].
Penggunaan tanning bed berlebihan.
Tanning bed adalah
sebuah teknologi yang mensimulasikan pancaran matahari agar mengubah penampilan
orang berkulit putih mirip seperti kulit Asia.
Biasanya, tanning bed
dibeli oleh orang-orang Uni Eropa & Amerika Serikat untuk mempercantik
dirinya agar terlihat eksotik kecokelatan & menawan.
Penggunaan tanning bed
memiliki aturan tersendiri. Menggunakan berlebihan meningkatkan resiko
terserang kanker melanoma.
8].
Memiliki penyakit Xeroderma pigmentosum (XP).
Xeroderma pigmentosum adalah
penyakit langka yang menyerang pigmen kulit.
Baca juga :
Tambahan informasi pengobatan Melanoma :
Lebih baik mencegah
daripada mengobati. Lebih baik mengobati sejak awal ketimbang telah menyebar ke
tingkatan stadium IV.
Kanker Melanoma tak
boleh dianggap sepele walaupun ngga menunjjukkan gejala sakit awal.
Melanoma adalah kanker
sangat mematikan.
Melalui teknologi
medis saat ini, Kanker melanoma sesungguhnya begitu mudah disembuhkan walaupun
memang agak berbiaya mahal, asalkan dalam tahap stadium awal I.
Pengobatan dini dibutuhkan
segera secepatnya dengan cara konsultasi ke dokter kulit atau mengunjungi rumah
sakit terdekat di tempat lokasi anda untuk memeriksakan diri secara rutin dan
mendapatan penanganan medis teratur seperti operasi, kemoterapi, krioterapi,
radioterapi, terapi radiasi, resep obat, dll sebagainya.
Terima kasih. Semoga
bermanfaat ya. GBU