Pada saat kemerdekaan
tanggal 14 Mei 1948.
Berselang 1 hari setelah
proklamasi negara Israel.
Negara kaum Yahudi
Zionis di serang dari segala arah oleh keroyokan negara-negara Arab. Salah satu
pihak tersebut adalah Arab Saudi.
Namun tahukah anda bahwa
pada abad modern ini.
Beberapa negara-negara
Arab telah memutuskan untuk melakukan gencatan senjata seperti Mesir dan
Yordania dengan menerapkan perdamaian dan menjalin hubungan aktivitas diplomatik kepada Israel.
Namun ada beberapa hal
yang harus kita garisbawahi bahwa tak semua penduduk Mesir dan Yordania
menyetujui gencatan senjata.
Hal ini diakibatkan
karena keanekaragaman & budaya penduduk Mesir & Yordania memiliki
perbedaan signifikan. Sebagai contoh, kira-kira terdapat lebih dari 10.000.000
juta orang di Mesir merupakan orang-orang pro Israel karena memeluk agama
Kristen Koptik. Begitu pula dengan negara Yordania.
Mayoritas demografi Yordania
dan Mesir. Kira-kira 90% adalah Islam Sunni.
Sebagian besar penduduk
disana memang dikenal ‘anti-Israel’. Tetapi untuk menghormati demokrasi penduduk
keagamaan lain seperti Kristen.
Sehingga terjadilah kerjasama
kepada Israel. Walaupun sesungguhnya pemerintahan politik Yordania memusuhi
Israel.
Sedangkan sebagian
pemerintahan Mesir memusuhi Israel tetapi sebagian dari yang lain bersahabat
kepada Israel karena ada hubungan timbal balik ekonomi terhadap sumber daya
gas, listrik dan air yang memberikan keuntungan kepada Mesir.
Mengapa Arab Saudi, UEA, Kurdi, dan Oman bukan musuh Israel
Setelah membahas Mesir
& Yordania.
Kita membahas tentang
alasan mengapa Arab Saudi, UEA (Uni Emirat Arab), Kurdi dan Oman tak lagi dapat
dianggap sebagai musuh Israel.
Secara historis memang
dulunya pernah bermusuhan memerangi Israel.
Di zaman modern ini
pada tahun 2018. Ada sebuah kejutan tak terduga dari negara-negara teluk yang
dimana mayoritas 98% Muslim Sunni ini.
Kabar tersebut adalah
tentang sebuah kebijakan hubungan perdagangan ekonomi yang dapat memberikan
pundi-pundi keuangan dalam angka miliaran dolar pertahun kepada Arab Saudi, UEA
dan Oman.
Kita tahu, kawasan
Timur Tengah merupakan bagian dari jalur SUTERA yang digagas oleh CHINA.
Disebut OBOR (One Belt One Road).
Salah satu rute tersebut
melewati terusan Suez.
Suez merupakan daerah
paling penting bagi navigasi kapal kargo dari seluruh dunia. Dianggap jalur
paling cepat menghubungkan Amerika Serikat (Benua Amerika/Uni Eropa) ke China
atau sebaliknya dari China (Benua Asia) ke Amerika Serikat.
Walhasil, Suez
menjadi jalur perjalanan kapal tersingkat ketimbang kapal-kapal kargo mesti
harus memutar jauh ke Africa Selatan.
Sebagai informasi. Amerika Serikat dan China adalah 2 raksasa ekonomi dunia yang saling bersaing dan bermusuhan namun tetap menjalin perdagangan antara kedua negara dengan konsep perang dagang. Kapal dagang AS dan China setiap hari lalu lalang di lautan tersebut.
Sebagai informasi. Amerika Serikat dan China adalah 2 raksasa ekonomi dunia yang saling bersaing dan bermusuhan namun tetap menjalin perdagangan antara kedua negara dengan konsep perang dagang. Kapal dagang AS dan China setiap hari lalu lalang di lautan tersebut.
Menurut media China Xinhua.
Pengiriman barang-barang lalu lintas kapal
kargo melalui terusan Suez sudah dianggap mencapai batas rekor maksimal.
Suez tiap hari
dipadati oleh kapal-kapal dagang bermuatan besar melewati jalur ini yang
sempit. Menyebabkan pergerakan kapal menjadi bergerak lambat.
Tantangan permasalahan
lainnya yaitu menghadapi kapal-kapal perompak bajak laut asal Somalia. Sehingga
membengkakkan biaya keamanan militer China dan negara-negara lainnya untuk
melindungi kapal dagang mereka.
Menteri transportasi
Israel, Yisrael Katz sejak tahun 2010. Telah menemukan indikasi ada peluang
ekomomi raksasa dengan membuka jalur kereta dari Israel ke Yordania ke Arab
Saudi ke Oman dan sebaliknya.
Kapal dagang berlabuh
di pelabuhan Haifa, Israel. Kemudian bongkar muat barang dilakukan via sistem
otomatis menuju ke jalur kereta untuk diangkut menuju ke pelabuhan Oman melewati
Arab Saudi dan sebaliknya.
Transaksi nilai
ekonomi dari jalur transportasi ini bernilai besar. Tak ayal kelak sanggup
meningkatkan pendapatan GDP ekonomi Israel, Arab Saudi, UEA dan Oman.
Jalur kereta ini dapat
disebut jalur perdamaian Israel-Arab
Saudi, UEA, Oman.
Pembangunan ambisius rel
kereta berjarak ribuan kilometer ini nampaknya telah berjalan mulus.
Pembangunan telah dimulai. Teknologi canggih digunakan untuk sistem deteksi keamanan
kereta ketika memasuki perbatasan Israel di pos pemeriksaan checkpoint.
Nantinya kereta
melewati padang pasir, terowongan dan perbukitan.
Kereta membawa berjuta-juta
barang-barang dagangan, buah-buahan, sayuran, sepatu, elektronik, dan berbagai
macam produk-produk buatan China dan membawa produk buatan Amerika Serikat/Uni Eropa.
Kini sudah bukan
rahasia lagi jika negara teluk menjadikan negara Israel sebagai sahabat. Bahkan
pertemuan pejabat politik sudah sering dilakukan tanpa harus sembunyi-sembunyi.
KURDI
Negara Kurdi berada di
wilayah geografi utara Irak & Suriah, perbatasan selatan Turki. Orang-orang
Kurdi walaupun mayoritas Islam Sunni, namun tingkah lakunya mirip-mirip seperti
orang-orang Arab Saudi yang menerapkan jalinan perdagangan ekonomi yang baik
kepada Israel.
Ada banyak truck-truck
Kurdi menembus Suriah didekat pangkalan militer Amerika Serikat.
Mereka warga sopir
truck Kurdi melewatinya dengan aman sambil membawa barang-barang dagangan elektronik,
sayur-sayuran, buah-buahan di perbatasan Israel.
Sebagai timbal balik. Truck
Kurdi membawa minyak untuk dijual ke Israel.
Baca juga :
Siapakah musuh Israel di dekat kawasan ?
Berikut adalah daftar
negara-negara musuh Israel di Timur Tengah, Africa dan Asia
1]. Sebagian besar penduduk
Mesir. Terutama Ikhwanul Muslimin. (Kadang-kadang Mesir memilih berdamai karena membutuhkan kerjasama ekonomi dengan Israel).
2]. Sebagian besar penduduk
Yordania. (Kadang-kadang berdamai karena membutuhkan kerjasama ekonomi dengan Israel).
4]. Suriah
5]. Lebanon
6]. Libya
7]. Irak
8]. Iran
9]. Yaman
10]. Afghanistan
11]. Pakistan
12]. Palestina
Dll…
Turki, Iran dan Pakistan adalah musuh paling menantang
bagi Israel disekitar kawasan di abad ini.
Kementerian pertahanan
Israel bahkan pernah mengancam membalas Pakistan dengan bom nuklir jika terjadi peperangan.
Sedangkan Turki dan Iran tak memiliki bom nuklir namun memiliki industri militer tangguh yang secara kredibel selalu bersaing menantang dominasi Israel.
Sedangkan Turki dan Iran tak memiliki bom nuklir namun memiliki industri militer tangguh yang secara kredibel selalu bersaing menantang dominasi Israel.
Terima kasih. Semoga
bermanfaat ya. GBU