Jauh sebelum
ketegangan Iran VS AS.
Melihat pergerakan dan
perkembangan mobilisasi US ARMY di Timur Tengah. Maka saya dapat menyimpulkan
dan memprediksi di artikel sebelumnya bahwa perang antara Amerika Serikat dan
Iran pasti segera terjadi.
Hanya saja tak tahu
kapan terjadinya. Mungkin tahun 2020, 2021, 2022 atau pada tahun-tahun
berikutnya.
Amerika Serikat memang
sejak lama berhasrat untuk menggempur Iran. Hanya saja AS tak tahu bagaimana
mencari alasan untuk memulai agar mendapatkan persetujuan legalitas dunia.
Mengapa Amerika Serikat ingin memerangi IRAN
Penyebabnya tentu saja
karena di Timur Tengah. Hanya negara IRAN berani menentang, melawan & membakar
bendera Amerika Serikat & Israel disetiap aksi demonstrasinya.
Melalui proksi Syiahnya,
seperti Hizzbullah, rezim Bashar al Assad, Popular Mobilization Forces dan
Houthi Yaman. Telah menimbulkan banyak keresahan & gangguan bagi
kepentingan Amerika Serikat. Seperti serangan kapal tanker, serangan drone kilang
minyak, ancaman penutupan selat Hormuz, serangan roket di Irak, serangan rudal
balistik ke Jeddah dan Mekkah.
Urusan bertempur
melawan IRAN, sejak lama Amerika Serikat memang sudah siap.
Terbukti bagaimana
keadaan negara Iran kini telah dikepung oleh pangkalan AS dari berbagai arah
melalui Kuwait, Qatar, Arab Saudi, Irak, Bahrain, UEA, Afghanistan dan terkepung pula di
lautan lepas menggunakan gugus kelompok kapal induk.
Setiap musuh AS
mendapatkan respon kematian mengerikan.
Baca juga :
Foto : Pasukan Khusus AS |
Sejarah mencatat, Pemimpin
Al-Qaedah Osama bin Laden ditangkap kemudian digantung menggunakan helikopter lalu
jasad beliau dibuang ke laut dalam.
Presiden, NAZI Hitler, Jerman tewas bunuh
diri setelah sekeliling kediamannya dikepung oleh militer AS & sekutu.
Pemimpin ISIS Abu Bakr
Al Baghdadi lari ketakutan ketika dikejar oleh anjing & pasukan khusus AS. Pada
akhirnya, Baghdadi meninggal dengan cara meledakkan bom bunuh diri secara
terhormat yang mengakibatkan tubuhnya tercabik-cabik.
Presiden Irak Saddam
Hussein memutuskan sembunyi ketakutan selama bertahun-tahun di bawah got
jembatan selokan nan sempit yang berbau busuk karena takut ditangkap oleh
pasukan AS. Pada akhirnya, Saddam Hussein meninggal dengan cara digantung.
Hampir tak ada pihak
musuh selamat dari incaran pasukan khusus dan jet-jet tempur AS.
Pada awal tahun 2020.
Jenderal tertinggi Iran, Soleimani berserta 25 tentara pengawalnya tewas secara
brutal terkena sengatan pesawat tanpa awak drone Reaper yang mengakibatkan tubuh
mereka terpotong-potong dan terbakar oleh senjata rudal api neraka Hellfire.
Ini merupakan
sepenggalan kisah nyata betapa mengerikan pembalasan Amerika Serikat.
Ketimbang menjadi
musuh. Lebih baik menjadi sekutu Amerika Serikat. Namun IRAN selama ini secara
berani memilih menjadikan Amerika Serikat sebagai musuh.
Perbandingan kekuatan Amerika Serikat vs IRAN
Perang memang
menyakitkan. Hampir semua negara menolak untuk perang.
Jika perang antara
IRAN VS AS terjadi.
Israel, Arab Saudi
& negara-negara teluk Arab turut senang.
Selama ini, Arab Saudi
dan negara-negara Arab lainnya menganggap Iran sebagai musuh karena pertengkaran
mazhab Syiah VS Sunni yang telah berlangsung sejak tahun 500-2020.
Selain itu pula, investor
& perusahaan swasta teknologi militer asal Amerika Serikat seperti Lockheed
Martin, Raytheon, Boeing, dll ikut turut senang karena segera mendapatkan
kontrak pembelian persenjataan.
Di tengah-tengah
potensi perang antara IRAN VS AS. Pantauan saham perusahaan swasta pedagang
senjata Lockheed Martin naik sebesar 5,12%,
Raytheon terdongkrak 3,13%, Northrop
Grumman naik 8,12%. Dll.
Youtube : Militer Amerika Serikat
Menurut
GlobalFirePower. Amerika Serikat adalah negara terkuat #1 di dunia. Sedangkan
Iran berada di posisi peringkat #14.
Jika kedua negara ini
bertarung. Hampir tak ada kesempatan bagi militer IRGC menang. Peluang adalah
0%.
Amerika Serikat
memiliki 13.398 pesawat tempur. Sebagian besar dalam kondisi fresh, baru dan
terupgrate dengan baik.
Sedangkan kemampuan
angkatan udara Iran ketinggalan zaman, kebanyakan sudah tua seperti F-14, F-4, F-5,
J-7 dan Sukhoi MIG-29.
Sulit bagi IRAN untuk
menang di udara melawan AS. Begitupula di ranah angkatan laut Iran kebanyakan
mengandalkan kapal-kapal boat kecil. Bagaimana mungkin dapat menang melawan
gugus kapal induk yang berisikan ratusan pesawat-pesawat tempur canggih.
Ancaman paling nyata
dan menyulitkan bagi militer AS ketika berperang melawan IRAN yaitu berada di
ranah darat, melawan sistem rudal pertahanan udara dan melawan berbagai macam
rudal balistik.
Dari segala sisi. Iran
takkan memiliki kapabilitas untuk melawan AS.
IRAN dipastikan condong bertahan didalam negaranya untuk menghadapi serangan udara, serangan
rudal dan melawan masuknya gempuran-gempuran helikopter, drone & rentetan pasukan-pasukan
khusus AS yang segera menginjakkan kakinya ke tanah IRAN.
Jika perang
benar-benar terjadi, IRAN segera bernasib menjadi negara gagal atau hancur. Sehingga
cepat atau lambat berada dibawah kekuasaan militer SUPER POWER Amerika Serikat.
Pada periode 2020 dan selanjutnya ketika pemilihan presiden, Amerika Serikat berpeluang besar dikuasai kembali oleh partai Republik yang dipimpin oleh presiden 'Donald Trump' untuk ke dua kalinya sehingga perang antara IRAN VS AS kemungkinan besar memang terjadi.
Peluang perang IRAN menang adalah 0%.
Pada periode 2020 dan selanjutnya ketika pemilihan presiden, Amerika Serikat berpeluang besar dikuasai kembali oleh partai Republik yang dipimpin oleh presiden 'Donald Trump' untuk ke dua kalinya sehingga perang antara IRAN VS AS kemungkinan besar memang terjadi.
Peluang perang IRAN menang adalah 0%.
Youtube : Militer Amerika Serikat
Terima kasih. Semoga
bermanfaat ya. GBU