Dalam bidang teknologi sistem rudal pertahanan udara.
Negara China dari partai komunis berlambangkan palu arit masih belum dapat menandingi kedigdayaan Rusia di bidang ini.
Negara China dari partai komunis berlambangkan palu arit masih belum dapat menandingi kedigdayaan Rusia di bidang ini.
Apabila Amerika Serikat memiliki rudal standar missile SM mampu menembak target musuh sejauh 250 km.
Dibandingkan dengan Rusia, China jauh lebih tertinggal dalam urusan pertahanan udara.
Dibandingkan dengan Rusia, China jauh lebih tertinggal dalam urusan pertahanan udara.
Poin pentingnya. China dikenal piawai menyalin & mencopy paste produk militer Rusia sehingga telah sanggup dalam beberapa varian menciptakan dan mengerjakan versi rudal multilapis untuk penggunaan dalam negeri maupun ekspor dengan harga murah meriah.
Hanya ada sedikit negara memiliki kemampuan multilapis.
Namun disisi lain, China terus-terusan ketergantungan membeli senjata anti-udara buatan Rusia. Terutama menyangkut masalah upgrate teknologi militer terbaru.
Berikut 6 sistem multilapis pertahanan udara China (2020)
PGZ
PGZ
Kendaraan anti pesawat self propelled Cina diproduksi oleh Norinco
Senjata dipersenjatai dengan dua meriam 35 milimeter dan 2 rudal homing inframerah.
Qian Wei 3 (QW-3)
QianWei-3 adalah rudal jinjing buatan China untuk menembak helikopter, rudal, pesawat drone dan pesawat tempur musuh yang sedang terbang rendah.
Jarak tembak operasional yaitu 8 km.
Rudal QW3 pernah pula dibeli oleh Indonesia dan menjadi salah satu andalan TNI. Walaupun nampak seperti batang bambu petung.
Menurut Eko Supriyanto sebagai pengguna QW-3 :
Menurut Eko Supriyanto sebagai pengguna QW-3 :
Dengan rudal QW-3. 99% sasaran target udara pasti hancur. Sahutnya.
Senjata Laser
Ilmuwan China telah berkerja menciptakan senjata laser menggunakan perangkat sensor frekuensi optik ditempatkan pada truck.
Karena masih dalam pengembangan. Belum ada informasi lebih lanjut. Sejauh ini tembakan laser dilaporkan oleh media SINA memiliki rentangan jarak tembak 5 km.
FM-90
FM-90 adalah rudal permukaan ke udara diproduksi oleh China untuk mempertahankan keamanan wilayah terbang dari serangan musuh. Ditempatkan pada kapal perang dan truck militer.
Memiliki radar dan kamera pelacak IR.
FM-90 sanggup menembak musuh dari jarak 18 km.
FM-90 sanggup menembak musuh dari jarak 18 km.
Baca juga :
HQ-9
HQ-9 beroperasi pada tahun 1997. Jarak tembak maksimal 300 km.
Menurut media Rusia. HQ-9 adalah tiruan copypaste S-300. Tetapi pemerintah komunis China berdalih bahwa insinyur & ilmuwan mengembangkan HQ-9 secara sendiri melalui kemampuan industri lokal.
Disisi lain, negara Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa yang biasanya selalu bertentangan terhadap Rusia kini mendukung pandangan Rusia. Menyatakan bahwa memang HQ-9 berasal dari tiruan S-300 Rusia.
S-300 diciptakan pada tahun 1978. Senjata ini teruji combat proven mengusir angkatan udara Amerika Serikat di medan perang Suriah.
S-300 dan S-400
S-300 dan S-400 merupakan sistem senjata anti udara buatan Rusia. Karena pemerintah China terus membeli senjata dari Rusia yang menjadi rival pesaing Amerika Serikat.
China dijatuhi sanksi Countering Americas adversaries Through Sanctions Act (CAATSA).
China dijatuhi sanksi Countering Americas adversaries Through Sanctions Act (CAATSA).
Dalam praktik aturan sanksi semacam itu tak berlaku bagi Rusia dan China.
S-300 mampu menembak target sejauh 300 km.
Sedangkan S-400 sanggup menembak target sejauh 400 km termasuk mempertahankan diri dari serangan rudal balistik yang datang dari luar angkasa.
Terima kasih. Semoga bermanfaat. GBU