Perang dan Corona
sama-sama mengerikan. Di negara Timur Tengah dan benua Africa hingga detik ini
terus saja berkecamuk peperangan yang tak pernah berhenti.
Perang dan Corona memang 2 hal yang berbeda.
Namun tujuan utamanya
tetap sama yaitu ‘kematian’.
Semua orang tentu
takut dengan deru peperangan. Namun virus Corona nampaknya lebih buruk dan
lebih menakutkan karena serangannya sama sekali tak kasat mata.
Corona telah menyerang
lebih dari 180 negara.
Corona menebar ketakutan ke seluruh dunia.
Corona menebar ketakutan ke seluruh dunia.
Corona Pertama kali
teridentifikasi di kota Wuhan, China pada Desember 2019.
Asal usul virus Corona
dimulai ketika salah satu penduduk China mengkomsumsi sup hewan daging
kekelawar. Virus patogen kekelawar kemudian masuk ke inang tubuh manusia, menginfeksi
manusia. Kemudian virus melompat dari satu manusia ke manusia lain.
Pada Februari 2020.
Badan lembaga WHO telah menyatakan dunia memasuki pandemik wabah global darurat
akibat virus Corona.
Mike Ryan mengatakan :
Kita telah berada pada tingkat
kewaspadaan tertinggi atau tingkat penilaian risiko tertinggi dalam hal
penyebaran dan dampak. Bangun, bersiaplah. Virus ini mungkin sedang dalam perjalanan.
Anda harus siap. Anda memiliki kewajiban sebagai warga negara untuk bersiap. Sahutnya.
Corona Lebih Berbahaya daripada Perang.
Dalam waktu 3 bulan sejak kemunculannya. Penyakit pernafasan yang diakibatkan oleh Corona telah menewaskan 42.158 orang.
Jumlah korban berguguran
begitu cepat.
Virus Corona tak
memandang bulu. Apakah kaya, miskin, tua, muda, balita. Bahkan orang-orang kerajaan
yang dianggap keturunan bangsawan darah biru seperti Pangeran Charles tak luput
dari infeksi Corona.
Kerusakan ekonomi
Tak hanya membunuh.
Virus Corona terbukti
merusak ekonomi sebuah negara dan menyebabkan kelaparan massal di beberapa
negara akibat isolasi lockdown karena persediaan makanan dan pembatasan logistik
menjadi sulit dan mahal, inflansi melonjak, kurs mata uang menurun secara
drastis dan jatuhnya harga nilai saham.
Di Indonesia. Jumlah
orang terinfeksi mencapai 900 orang (per 26 Maret 2020).
Virus ini nampaknya
masih menjalar.
Yang paling
mengerikan, Corona membunuh bukan dengan peluru atau menggunakan suara tembakan
tank atau pesawat tempur.
Namun serangannya
berjalan begitu senyap dan terbang tanpa suara.
Efek paling fatal Corona adalah terputusnya logistik, kebangkrutan ekonomi, pemutusan hubungan kerja, peningkatan jumlah penggangguran akibat hilangnya kemampuan masyarakat dalam mencari uang dan makanan.
Pada akhirnya menyebabkan "KELAPARAN MASSAL dan KERUSUHAN KEJAHATAN MASSAL".
Efek paling fatal Corona adalah terputusnya logistik, kebangkrutan ekonomi, pemutusan hubungan kerja, peningkatan jumlah penggangguran akibat hilangnya kemampuan masyarakat dalam mencari uang dan makanan.
Pada akhirnya menyebabkan "KELAPARAN MASSAL dan KERUSUHAN KEJAHATAN MASSAL".
Corona sama ganasnya
seperti perang.
Selama hidup saya
menulis artikel tentang militer. Belum pernah merasakan dan mencatat ada wabah
mengerikan seperti Corona yang dimana dahsyatnya melebihi medan peperangan.
Dunia perlu belajar
dari negara China. Bagaimana negara komunis ini pada Maret 2020 berhasil menurunkan
kasus infeksi Corona dengan menggunakan teknologi canggih yang
mereka miliki seperti drone, telehealtyh, penggunaan robot kesehatan, kesigapan
pemerintahnya yang sangat cepat, tentara & polisinya yg hebat, dokter
mereka yg hebat dan ilmuwan mereka yang piawai.
Namun belum jelas
bagaimana dampak wabah Corona untuk beberapa bulan mendatang terhadap Indonesia.
Karena masing masing
negara memiliki sikap berbeda-beda, sistem kesehatan, kemampuan militer, CBRN, dan ketahanan berbeda-beda.
Turut berduka cita terhadap mereka yang meninggal dunia.
Turut berduka cita terhadap mereka yang meninggal dunia.
Semoga virus cepat
musnah.
Baca juga :
Terima kasih. Semoga
bermanfaat ya. GBU