Pengalaman Pribadi Cara Mengatasi Penyakit Alergi Ikan Pipih Belida. [ Gejala dan Pengobatan ] (2020)
Pengalaman Pribadi Alergi Ikan Pipih
Artikel ini
berdasarkan pengalaman pribadi saya.
Saya belum mengetahui
apa penyebab alergi ikan pipih.
Faktor keturunan bukan
menjadi penyebabnya, karena dari seluruh keluarga saya ngga ada satupun dari
mereka yang alergi ikan pipih. Mereka menyantap ikan pipih dengan lezatnya.
Penyakit yang
disebabkan alergi ikan pipih sangat menyakitkan bagi saya.
Seumur hidup. Saya
ngga pernah punya penyakit menyakitkan seperti ini yang membuat saya tersiksa
dan harus masuk UGD.
Riwayat penyakit saya
hanya sebatas sakit gigi, sakit demam flu, sakit pusing kepala kalau lagi
stress mikirin masalah keuangan, dan sakit cacar. Itu saja.
Penyakit cacar tentu
semua orang pernah mengalaminya sekali seumur hidup.
Kalau terserang sakit
demam flu. Itupun saya jarang banget kena, paling-paling cuma 1-2 kali setahun.
Pengobatan saya untuk mengatasi
flu cukup istirahat saja. Bahkan tanpa perlu minum obat, saya bisa sembuh
dengan sendirinya. Jikapun mengunjungi dokter praktek. Itupun penyakit saya cuma
‘demam flu, pilek saja’.
Nah, kalau alergi ikan
pipih ini berbeda, karena harus membuat saya dirawat di “Unit Gawat Darurat (UGD)”.
Tentang Ikan Pipih
Disebut juga sebagai
ikan belida untuk orang Sumatra.
Namun orang Kalimantan,
terutama suku Banjar dan suku Dayak menyebutnya dengan sebutan ikan pipih.
Ikan pipih sulit
ditemukan di pulau Jawa.
Namun, di Kalimantan
Tengah. Ikan pipih dijual di berbagai restoran dan rumah makan.
Beberapa pengusaha
mengolahnya menjadi kerupuk amplang khas Kalteng.
Ikan ini berbadan
langsing berbentuk membungkuk, warna putih hitam, dan punya lingkaran bola
hitam ditubuhnya.
Ikan Belida tergolong
sebagai hewan terancam punah akibat penangkapan besar besaran, kerusakan
sungai, dan penangkaran yang sulit.
Pada tahun 2020. Ikan
ini sudah sulit ditemukan.
Saya diketahui
menderita alergi ikan pipih sejak kelas 1 SD.
Ketika itu saya & keluarga
menyantap ikan pipih. Beberapa menit kemudian saya jatuh sakit dan dilarikan ke
UGD.
Keesokan harinya, ayah
& ibu saya ngga pernah lagi memasak ikan pipih. Bahkan ayah saya begitu
waspada terhadap segala snack yang mengandung ikan pipih disingkirkan dari meja
makan.
(Pengalaman pribadi ini semoga bermanfaat ya bagi bapak atau ibu yang
memiliki anak alergi terhadap ikan belida/pipih agar lebih berhati-hati ketika makan
di restoran. Tanyakan terlebih dahulu jenis ikan yang dimasak.)
#### %%%% ####
Ketidakhati-hatian,
pernah terulang.
Ketika itu saya makan
di restoran (rumah makan ikan bakar) di Kalimantan Tengah.
Saya pernah mengira
masakan ikan patin bakar padahal ternyata ikan pipih.
Sontak saja saya jatuh sakit.
Tetapi dengan sigap ayah, ibu & keluarga membawa saya ke UGD.
Tetapi dengan sigap ayah, ibu & keluarga membawa saya ke UGD.
Berikut adalah gejala
alergi ikan pipih :
Gejala alergi ikan Pipih
Gejala awal tahap I :
~ Reaksinya cepat, 15
menit setelah mengkomsumsi ikan pipih, perut terasa mual sekali.
~ Kemudian mata dan
hidung serasa seperti dilempar pasir.
~ Anak anda akan
berlari atau berjalan mondar-mandir kesana kemari seolah-olah mencari tempat
ruangan yang bersih atau mengeluh tempat tersebut kok berdebu seperti banyak
pasir terbang menerjangi wajahnya.
~ Tangan sering
menghempaskan mengipas-ngipas wajah seolah-olah membendung lemparan pasir,
padahal tak ada pasir yang dilemparkan ke mata dan hidung.
~ Mata kemudian
berkedap-kedip terus menerus, berair menetaskan air mata, anda terus terusan menangis
dengan sendirinya.
~ Hidung seolah-olah
terus-terusan seperti disemprot pasir.
Gejala tahap II :
~ 30 menit kemudian
muntah,
Tubuh membuang semua
ikan pipih dari perut yang tadinya dikonsumsi.
Gejala tahap III :
~ Pusing luar biasa.
~ Sesak nafas luar
biasa. Namun anda masih dapat berbicara.
~ Kelopak mata berubah
menjadi bengkak.
~ Wajah berubah total membengkak
membesar secara menyeluruh. Sehingga wajah menjadi sulit dikenali.
Gejala tahap IV :
~ Terkapar, hilang
setengah kesadaran.
~ Sudah tak dapat lagi
berdiri.
~ Batuk dengan suara kecil
akibat tersesak.
~ Muncul suara kecil ngik ngik ngik akibat tersesak.
~ Mulai kesulitan
berbicara, bahkan untuk mengucapkan kata “aku” membutuhkan tenaga ekstra.
~ Sakit dada luar
biasa serasa kehilangan oksigen dan seperti ditusuk tusuk paku.
Gejala tahap V :
~ Seluruh tubuh di
permukaan kulit muncul benjolan warna gumpalan darah sebesar kelereng di semua
bagian tubuh dari ujung kaki sampai ujung kepala.
~ Penglihatan kabur
berubah menjadi gelap.
~ Menangis akibat kesakitan
yang luar biasa. Namun anda tak dapat berteriak atau kesulitan yang sangat
untuk mengucapkan sepenggal katapun.
Baca juga :
Pengobatan
Satu-satunya
pengobatan dan penanganan medis yaitu dengan membawa pasien ke UGD (Unit Gawat
Darurat) terdekat di tempat anda secepatnya.
Perawat segera
memberikan bantuan pertolongan ventilator untuk mengatasi sesak nafas.
Kemudian menyuntikan 2 suntikan. 1 di tangan dan 1 di pantat.
Beberapa jam kemudian.
Setelah sesak nafas dan nyeri di dada mulai mereda.
Dokter kemudian
memberikan obat antibiotik untuk diminum.
4 jam setelah dirawat
di UGD. Pasien dapat sembuh total dan diperbolehkan pulang dengan sehat &
selamat.
Terima kasih. Semoga
bermanfaat ya. GBU