Pandemik Covid-19. Apakah bisa menciptakan Kedamaian Peperangan di Palestina, Israel, Timur Tengah dan Africa (2020)
Virus Covid-19 berasal
dari China pada Desember 2019.
Ketika itu, seorang
warga China mengkomsumsi daging kekelawaran yang dibeli di pasar hewan liar.
Virus kekelawaran
kemudian menginfeksi didalam tubuhnya, lalu menginang, berkembang dan melompat
ke manusia lainnya hingga mewabah ke seluruh penjuru dunia menjadi pandemik.
Corona Covid-19 merupakan satu
keluarga dengan virus FLU spanyol, MERS, flu burung dan SARS.
Dalam kurun waktu 5
bulan. (Desember 2019 – April 2020).
Virus COVID-19 made by
China telah menginfeksi 2.481.287 juta
orang dan menewaskan 170.436 ribu orang. (Turut berduka
cita bagi mereka yang meninggal dunia).
Kini dibenak banyak
orang bertanya-tanya…?
Apakah virus COVID-19
dapat menciptakan kedamaian bagi negara-negara yang berperang.
Menelisik Sejarah Flu Spanyol sanggupkah menghentikan
peperangan untuk menciptakan kedamaian
Flu Spanyol (satu
keluarga dengan COVID-19). Terjadi pada Januari 1918. Menewaskan 100.000.000
juta orang saat itu. .
Social Distancing dan
Lockdown secara besar-besaran sukses menghentikan Flu Spanyol. Karena
transportasi dan perbatasan manusia di zaman dulu masih terbatas. Kemudian mereka yang belum terjangkit atau yang telah sembuh mengembangkan sistem kekebalan tubuh melalui vaksinasi imunitas
Analisa secara
historis menunjjukkan bahwa wabah keganasan flu Spanyol tak menghentikan perang
dan tak menghambat aturan main dari pertikaian politik.
Penyakit virus flu
spanyol tak menghentikan niat negara-negara lain untuk terus berperang dan
berkonflik.
Apapun situasinya.
Perang tetap terjadi…
Flu Spanyol dan perang
dunia ke I terjadi bersama-samaan pada tahun 1914-1920. Sedangkan Flu Spanyol
terjadi pada tahun 1918. Bencana perang dan wabah virus menciptakan kehancuran
dan kesedihan bagi banyak orang saat itu. Tapi bukan menjadi penghambat negara
satu dengan negara lain saling membunuh.
20 tahun kemudian
terjadi perang dunia ke II.
Foto : NAZI Jerman |
Foto : Presiden Hitler dan Tentara NAZI, Jerman. (Jerman sekarang bernama UNI EROPA) |
Perang WW II melibatkan
3 kekuatan Super Power yaitu Nazi Jerman
berserta sekutunya VS Amerika Serikat
berserta sekutunya VS Uni Soviet.
Dimana, kehebatan NAZI
Jerman berserta sekutunya. Dikalahkan dan ditumbangkan oleh militer Amerika
Serikat dan militer Uni Soviet (sekarang Uni Soviet bernama Rusia).
Pada tahun 2020.
Bumi modern kita telah berubah dalam semalam.
Bumi modern kita telah berubah dalam semalam.
Belum pernah terjadi
sebelumnya sejak kita lahir dan hidup ini harus merasakan penderitaan wabah
COVID-19 yang menyerang sistem pernafasan paru-paru dan menggelabui kekebalan
tubuh sebagai sasaran utama virus CORONA.
Meskipun dunia
menghadapi COVID-19.
Kita dapat membaca
berbagai berita online. Perang masih saja terjadi, kekerasan bahkan semakin
meningkat, pencurian, kerusuhan, pembunuhan, dll masih saja marak.
Alih-alih COVID-19
mendamaikan dunia. Kedamaian adalah semu.
Kita lihat saja,
bagaimana si Beruang Merah Rusia terus melancarkan perang harga minyak terhadap
ekonomi Amerika Serikat. Walhasil, menyebabkan kegoncangan parah terhadap
ekonomi dunia.
Pemerintahan Amerika
Serikat bahkan terus melancarkan tuduhan terhadap pemerintah China dan menuntut
ganti rugi atas wabah COVID-19 yang diklaim CORONA MADE BY CHINA.
Pertikaian antara
Amerika Serikat vs China. Bahkan mengundang reaksi protes dari orang terkaya di
dunia “Bill Gates” pemilik dari yayasan Melinda Gates Foundation yang terus berusaha menolong
lebih banyak orang terdampak
COVID-19.
Bill Gates meminta
pemerintah AS dan pemerintahan China jangan lagi berantem disituasi seperti
ini.
COVID-19 tak
menciptakan kedamaian terhadap tatanan dunia.
Amerika Serikat dan Rusia masih tetap memanas karena AS mengganggap Rusia sebagai musuh bebuyutan sejak perang dunia ke II. Sedangkan, Jerman (Uni Eropa). Telah tunduk kepada Amerika Serikat.
Amerika Serikat dan Rusia masih tetap memanas karena AS mengganggap Rusia sebagai musuh bebuyutan sejak perang dunia ke II. Sedangkan, Jerman (Uni Eropa). Telah tunduk kepada Amerika Serikat.
Iran masih tetap
melanjutkan program senjata bom nuklir.
China masih tetap
melanjutkan program perluasan LCS (Laut China Selatan). Dimana mengundang
kekwatiran banyak negara seperti Jepang, Filipina, Taiwan, Malaysia, termasuk
Indonesia.
Youtube : Adu kuat Indonesia VS China di Natuna (LCS)
Suriah juga masih saja
berperang.
Benua Africa masih
saja terlibat berbagai konflik peperangan. Terutama menghadapi ISIS dan
berbagai front bentuk kejahatan lainnya akibat kemiskinan ekstrim seperti
perampokan, perompakan dan penculikan yang meminta tebusan uang dalam jumlah
miliaran untuk digantikan menebus pemenggalan kepala.
Kemiskinan menyebabkan
anak-anak di Africa menjadi perompak, gengster & pembunuh bersenjatakan AK47.
Situasi Israel vs Palestina di abad era COVID-19
Pertikaian antara
Israel vs Palestina dimulai pada tahun 1948 saat pembentukan kemerdekaan negara
Zionis Bintang Daud Israel.
Gerakan HAMAS melalui
perlawanan intifada untuk merebut kembali tanah Palestina dari pendudukan
orang-orang Yahudi. Mengundang reaksi kemarahan, pengusiran dan kematian.
Masalah penyebab utama
konflik Israel VS Palestina adalah perebutan wilayah atau (tanah).
Orang-orang Yahudi
menganggap :
INI TANAH NENEK MOYANG KAMI. INI RUMAH KAMI.
Orang-orang Palestina
menganggap :
INI TANAH NENEK MOYANG KAMI. INI RUMAH KAMI.
Walhasil, keduanya
ngga pernah saling akur.
Foto : Tentara Zionist IDF Israel VS Palestina |
Setiap tahun. Sekitar
200-300 orang Palestina tewas di tembok pagar yang disebut Apartheid tersebut
karena dianggap melewati garis merah.
Dari berbagai
pemberitaan media. Wabah COVID-19 sama sekali ngga menghentikan perluasan
wilayah Israel.
Keadaan justru
sebaliknya, dimana tentara IDF semakin agresif memasuki wilayah Palestina dan
terus menembak orang-orang Palestina yang mencoba mendekati atau melewati garis
merah tembok perbatasannya dengan peluru tajam.
COVID-19 sama sekali tak menghalangi Israel menembak orang-orang Palestina yang mencoba melewati pagarnya hingga meninggal dunia.
COVID-19 sama sekali tak menghalangi Israel menembak orang-orang Palestina yang mencoba melewati pagarnya hingga meninggal dunia.
Kadang-kadang, tentara
IDF Israel masuk ke dalam area Palestina menggunakan alat berat dikawal tank.
Youtube : Bulldozer IDF mengejar, memukul, menyeret & menggantung tubuh mayat orang Palestina menggunakan cakar taring alat berat tersebut. Disamping Bulldozer dikawal oleh Tank Merkava. Sekitar 200 meter dari tembok perbatasan Israel.
Dengan tujuan utama. Mengusir orang-orang Palestina dan menghancurkan rumah penduduk.
Belum tahu bagaimana menciptakan kedamaian bagi Israel dan Palestina. Karena kedua-duanya sama sama ngga mau mengalah.
Youtube : Bulldozer IDF mengejar, memukul, menyeret & menggantung tubuh mayat orang Palestina menggunakan cakar taring alat berat tersebut. Disamping Bulldozer dikawal oleh Tank Merkava. Sekitar 200 meter dari tembok perbatasan Israel.
Negeri kaum Zionis
Yahudi Israel didukung hanya oleh satu-satunya negara “Amerika Serikat”. Pemerintah
Israel bahkan menganggap, hanya Amerika Serikat sekutu terbaik Negeri kaum
Zionist Israel tersebut.
China mayoritas Atheis
dan India mayoritas Hindu : Tak mau
berkomentar atau tak ingin mengkritik terhadap permasalahan Israel VS
Palestina. (No comment).
Sedangkan Palestina
didukung oleh Uni Eropa, Rusia, Indonesia, Malaysia, Turki, Iran, Pakistan, PBB,
Qatar, dan negara-negara lain mengecam dan mengutuk keras perlakuan Israel
terhadap rakyat Palestina. Tetapi mereka tak dapat berbuat apa-apa.
Situasi Timur Tengah dan Seluruh Dunia Era Covid-19
Apakah wabah virus
CORONA COVID-19 menghentikan perang di Timur Tengah.
Timur Tengah merupakan
medan peperangan berantakan.
Sejak 10 tahun berlalu
saja, sudah 300.000 ribu nyawa meninggal dunia, jutaan orang mengungsi dan
jutaan kehancuran infrastruktur.
Penyebab utama
peperangan yaitu karena adanya perbedaan mazhab antara Syiah dan Sunni.
Termasuk adanya ideologi ISIS melebar hingga ke kawasan Africa, Asia dan Timur
Tengah.
Perang di Timur Tengah
telah terjadi sejak 500 tahun yang lalu.
Bahkan hingga detik ini. Perang, pembantaian dan pembunuhan terus berlangsung.
Bahkan hingga detik ini. Perang, pembantaian dan pembunuhan terus berlangsung.
Kurdi didukung oleh
Amerika Serikat,
Arab Saudi berserta sekutu didukung oleh militer Amerika Serikat.
Arab Saudi berserta sekutu didukung oleh militer Amerika Serikat.
Sedangkan orang-orang
Syiah di dukung oleh Iran berserta sekutunya. Seperti Suriah, Hizzbullah, PMF
Irak, & Rusia.
Sedangkan, para
pemberontak pejuang Sunni didukung oleh militer Turki.
Foto : Sunni Turki VS Syiah Iran |
Sedangkan ISIS
berperang secara mandiri tanpa dukungan dari negara siapapun dengan tujuan
utama menegakkan Kekalifahan dengan mengalahkan orang-orang Syiah dan
orang-orang Sunni yang dianggap olehnya sebagai kesesatan thaghut.
ISIS memiliki cabang
luas di Africa, Asia, Timur Tengah bahkan hingga seluruh dunia. ISIS termasuk
berada di Indonesia. Ada banyak pula orang Indonesia sebagai pendukung ISIS.
Rusia, Amerika Serikat, Turki, Arab Saudi, Israel, Uni Eropa, United Kingdom (Inggris), PBB, dll telah melabelkan ISIS sebagai terrorist internasional.
Dilansir dari media
Dabiq. ISIS mengklaim virus CORONA sebagai siksaan menyakitkan dari Tuhan untuk
negara-negara lain. Pandemik COVID-19 tak menghentikan ISIS berperang
melancarkan aksinya untuk menegakkan kekalifahan.
COVID-19 menyebabkan
kemerosotan ekonomi, dan bencana kelaparan di Timur Tengah.
Seperti disampaikan
diatas. Alih-alih menciptakan kedamaian. Virus COVID-19 justru menghasilkan
peperangan, kelaparan, kerusuhan dan konflik.
Baca juga :
Video Youtube diatas ini memperlihatkan pemandangan dari udara tentang keadaan lokasi di Timur
Tengah hancur berantakan akibat perang. Gedung gedung runtuh dan infrastruktur kolaps.
Perang ditambah dengan
adanya Virus COVID-19. Menyebabkan penderitaan, peningkatan kriminalitas, dan kematian.
Semua negara saat ini
nampak saling bersaing satu dengan lainnya. Menciptaan perang dagang, perang
ekonomi, perang kurs mata uang, perang pembunuhan, perang merebut sumber daya
alam seperti yang terjadi di LCS.
Sekarang, bagaimana tiap-tiap
negara berdaulat membela dan mempertahankan kedaulatan dirinya dari ancaman
Covid-19 dan peperangan.
Terima kasih. Semoga
bermanfaat ya. GBU