Rusia Tornado-S Senjata Roket Berpenembak 120 km Tersedia di Jual untuk Pasar Ekspor Internasional (2020)
Tornado-S adalah sistem
peluncur roket MLRS (multiple launch rocket system) jarak jauh yang diciptakan
oleh perusahaan teknologi Rostec State
Corporation asal Rusia.
Tornado-S diketahui
jauh lebih kuat dibandingkan teknologi lama pendahulunya, seperti Smerch, BM21
Grad, Uragan, dan Tornado-G.
Sebagai perbandingan,
Tornado-G dapat menembak sejauh 20 km.
Sedangkan Smerch dapat menembak sejauh 90 km.
Sedangkan Smerch dapat menembak sejauh 90 km.
Bandingkan terhadap
Tornado-S yang sanggup meluluhlantahkan hingga jarak 120 km.
TORNADO-S
Tornado-S sesungguhnya
merupakan upgrate teknologi dari produk lama “SMERCH”. Dimana ilmuwan Rostec
telah meningkatkan karakteristik taktis, spesifikasi teknis, peningkatan jarak
tembak dan akurasi yang lebih akurat secara signifikan.
Sistem Tornado-S dibawa
oleh truck Kamaz 8x8 yang terbukti handal menyediakan mobilitas taktis yang
baik.
Pada tahun 2015.
Tornado-S diketahui pernah digunakan oleh pasukan pro-Rusia di Ukraina pada
saat pencaplokan Crimea. Sehingga membuktikan senjata ini telah digunakan dalam
peperangan.
Sergey Abramov dari
Rostec State Corporation mengatakan :
Rostec terus mengembangkan persenjataan
mutakhir berteknologi hi-tech. Pengembangan terbaru adalah MLRS Tornado-S.
Sistem ini siap memasuki ke pasar internasional. Keuntungan utama bagi
penggunanya adalah system ini berpemandu, 300 mm, jangkauan hingga 120
kilometer. Sahutnya.
Data misi lintasan
tembak dapat dimasukkan kepada setiap peluru kendali MLRS Tornado-S.
Unit sistem kontrol di
navigasi oleh peralatan onboard satelit GLONASS.
Sehingga setiap peluru
kendali dapat menembak objek musuh bergerak dari jarak jauh. Seperti tank dan
kendaraan lapis baja lainnya.
Tornado-S sanggup meluluhlantahkan berhektar-hektar sebuah kawasan lokasi musuh. Seperti pos
komando, landasan pesawat tempur, landasan helikopter, infrastruktur elektronik
musuh, dan menghancurkan sasaran sistem infrastuktur batteries pertahanan udara
musuh di darat.
Tornado-S di
operasikan oleh 2 orang tentara saja.
Namun, reload (isi
ulang amunisi untuk 12 tabung) harus dilakukan secara manual menggunakan 3-4
tentara dan penggunaan alat derek khusus.
Tetapi sepenuhnya,
Tornado-S serba automatic & digital.
Setelah menerima
koordinat target lokasi keberadaan musuh, sistem kontrol menghitung misi
penerbangan secara otomatis dan perhitungan roket penghancur ditentukan serba
otomatis.
Peluncuran sama sekali
tanpa campur tangan tentara manusia.
Tentara hanya duduk
santai di dalam truck. Mereka hanya perlu menekan tombol saja kemana roket
ditembakkan dan lihat hasil penghancurannya.
Pemprosesan informasi
penyelesaian penembakan kearah koordinat musuh. Dapat dilihat dari tank
pengintai atau dari drone mata-mata.
Setelah beberapa menit
menembak. Truck Kamaz dapat dengan cepat bergegas meninggalkan lokasi untuk
menghindari adanya kemungkinan besar serangan balasan pesawat tempur musuh atau
serangan roket, rudal maupun artileri balasan dari musuh.
Baca juga :
EKSPOR KE PASAR INTERNASIONAL
Tornado-S menerima
izin ekspor pada tahun 2020.
Pihak Rusia telah membuka
opsi selebar-lebarnya bagi pemerintah Amerika Serikat apabila berminat tertarik
terhadap pembeliaan produk senjata ini.
Sejak lama, produk
alustista militer buatan Rusia telah diancam penerapan boikot dan sangsi oleh
Amerika Serikat.
Bahkan negara Donald
Trump telah memberlakukan undang undang hukuman CAATSA pada setiap negara anggota
sekutu apabila ketahuan membeli produk senjata buatan Rusia.
Namun, pemerintah Rusia mengganggap santai saja, tak perlu mengemis-ngemis meminta boikot dibuka, sesuatu yang tidak perlu didengar.
Namun, pemerintah Rusia mengganggap santai saja, tak perlu mengemis-ngemis meminta boikot dibuka, sesuatu yang tidak perlu didengar.
Terima kasih. Semoga
bermanfaat ya. GBU.