Memang sulit
memprediksi sebuah kejadian di masa depan.
Berikut adalah 8 prediksi saya tentang Covid-19 (Corona) di masa depan.
1]. Kemungkinan menewaskan lebih dari 100.000.000 juta orang.
Sebelumnya turut berdukacita
bagi mereka atau keluarga ditinggalkan karena musibah pandemik ini.
Covid-19 ditemukan
pertama kali di Wuhan, China pada Desember 2019.
Dalam kurun waktu 5
bulan berlalu. Virus ganas ini telah menewaskan 316.000 ribu orang.
Dunia berubah dalam sekejap.
Corona Covid-19
merupakan satu keluarga dengan virus flu spanyol, MERS, flu burung dan SARS.
Fakta sejarah mencatat
bahwa flu spanyol menewaskan 100.000.000 juta orang.
Sehingga COVID-19 di
abad modern yang belum pernah kita rasakan. Ada kemungkinan juga menewaskan 100.000.000 juta orang lebih.
2]. 60% rakyat mendapatkan bantuan sosial (bansos)
Covid-19 menyebabkan
tingkat kemiskinan dan pengangguran meningkat drastis. Khususnya dari kalangan
kebawah.
Sehingga tak ada cara
lain satu-satunya solusi permasalahan di Indonesia yaitu dengan memberikan
bantuan bansos atau gaji secara cuma cuma seperti kartu keluarga sejahtera dan
kartu prakerja yang diadakan oleh pemerintah dalam program PKH (program
keluarga harapan).
Di dunia
internasional. Hal yang sama berlaku dimana pemerintah turut aktif memberikan
gaji bantuan yang disebut CCT (conditional cash transfer) kepada 60% rakyat
masing masing negara agar konsumsi masyarakat berjalan dengan normal atau
sekitar 162.000.000 juta rakyat Indonesia diberikan gaji langsung ke rekening
Bank.
Problem kelak muncul
yaitu adanya banyak orang menuntut merengek rengek meminta keadilan dari
pemerintah masing-masing negara. Mengeluh karena dana bantuan sosial dirasa
kurang mencukup atau adanya banyak permasalahan tak tepat sasaran.
3]. Jumlah negara menyusut dari 170 lebih tersisa 90 negara
Tekanan virus Corona
menyebabkan negara besar dan negara miskin memilih untuk merger atau bergabung
ke negara tetangga akibat ketidaksanggupan dalam menghadapi musibah pandemik Covid-19 yang menyebabkan jutaan rakyat mereka meninggal dunia.
Diperparah terhadap persaingan ekonomi, teknologi, perdagangan, bisnis dan kesehatan. Sehingga dibutuhkan kerjasama persatuan melalui merger.
Diperparah terhadap persaingan ekonomi, teknologi, perdagangan, bisnis dan kesehatan. Sehingga dibutuhkan kerjasama persatuan melalui merger.
Mulai tahun 2020. Kita
segera melihat ada banyak negara memilih bersatu dengan negara tetangga lainnya.
Contoh seperti kembalinya Timor Leste ke Indonesia. Kemudian bergabungnya
Indonesia + Malaysia + Papua Nugini menjadi 1 negara.
Hal yang sama terjadi
di negara lain. Seperti Amerika Serikat segera bersatu dengan Kanada.
Rusia bersatu dengan
Belarus dan Kazakhstan.
Negara-negara Africa
bersatu dengan negara-negara Africa lainnya.
Sedangkan negara Uni
Eropa semakin memperluas dirinya dengan menyatukan negara-negara tetangganya.
Tetapi negara dengan
ekonomi, teknologi kesehatan canggih, dan memiliki industri bisnis yang kuat takkan memilih merger dan tetap menjadi
negara independen.
Contoh seperti United Kingdom (inggris), Israel, Korea Selatan, Jepang, Singapura dan China.
Contoh seperti United Kingdom (inggris), Israel, Korea Selatan, Jepang, Singapura dan China.
4]. Virus Corona Tak Dapat Hilang Dari Muka Bumi
Masifnya perkembangan
transportasi dan perpindahan orang dari satu tempat ke tempat lain di abad
modern.
Sehingga memicu virus
Corona tak dapat dihilangkan sekalipun menggunakan lockdown atau PSBB hanya menguranginya
saja tetapi mustahil membasmi keberadaan virus ini.
Jika masih ada saja 1
orang terinfeksi virus Covid-19.
Maka sungguh mustahil
memberantas penyakit ini.
5]. Internet dan robotika
Selama pandemic Covid-19.
Data menunjjukkan aktivitas WFH (Work From Home) meningkat secara drastis.
Perdagangan
konvensional menurun tetapi jual beli secara online, aktivitas media sosial dan
rapat online melalui Zoom meningkat pesat.
Mulai tahun 2020.
Kebanyakan orang segera beraktivitas melalui perpaduan offline dan online.
Contoh seperti
transaksi bank secara online lebih massif, memesan makanan dan barang secara
online lebih banyak, menonton berita secara online, bermain game online, telehealthy online, beribadah secara online via
livestreaming, berbisnis investasi secara online, dan lebih banyak belajar
secara online.
Pandemik Corona tak
melulu dipandang hanya dari sisi negatif saja. Tetapi ada pula sisi positif
bagi mereka yang dapat menangkap peluang ini.
Banyak buruh di PHK.
Tetapi perusahaan yang menjual robot mendapatkan banyak pesanan untuk
menggantikan tenaga kerja manusia di industri. Hal yang sama berlaku kepada
industri toko online menerima begitu banyak pemesanan produk.
6]. Rata-rata usia manusia di bumi takkan sampai lebih dari
70 tahun
Belum ditemukan vaksin
untuk virus Corona.
Sekalipun telah ditemukan itu takkan mengobati mereka berusia
lanjut.
Usia 50, 51, 52, 53,
54, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68, 69 dan 70 adalah
titik kursial dimana kekebalan tubuh telah menurun drastis.
Covid-19 diketahui
sangat berbahaya untuk orang tua di usia tersebut. Kebanyakan kasus meninggal
berasal dari umur lanjut.
Sedangkan usia di
antara 10 – 50 tahun memiliki kekebalan tinggi dengan death rate 2%. Artinya
tetap ada kematian apabila terjadi komplikasi. Contoh : Orang berusia 45 mengindap
penyakit diabetes ditambah dengan penyakit Covid-19. Sehingga kemungkinan besar
meninggal dunia.
Tetapi apabila orang
tersebut berusia 45 tahun, masih muda nan sehat dan tanpa gejala penyakit lain.
Apabila terinfeksi Covid-19. Maka kemungkinan besar dapat sembuh.
Artikel ini membahas bukan berarti takkan ada lagi usia diatas 70 tahun. Mereka tetap akan ada tetapi jumlahnya menjadi lebih sedikit.
7]. Usia muda produktif
Covid-19 made by China takkan
mempengaruhi populasi dunia.
Jumlah kelahiran penduduk
tetap terus bertambah. Beberapa dekade ke depan jumlah manusia meningkat double 2x menjadi 15 miliar orang.
Sekalipun vaksin
Covid-19 belum ditemukan.
Nampaknya, penyakit COVID-19 tak berarti apa-apa terhadap mereka berusia produktif dari usia 10-50 tahun.
Nampaknya, penyakit COVID-19 tak berarti apa-apa terhadap mereka berusia produktif dari usia 10-50 tahun.
Sehingga tak ada yang
perlu ditakutkan. Jikapun terinfeksi Corona, mereka bisa sembuh asalkan tak
menderita penyakit komplikasi lain seperti diabetes,
hipertensi, jantung, kanker, dll.
Tetapi himbauan
menggunakan masker di tempat keramaian harus tetap dilakukan untuk mematuhi
anjuran dari pemerintah.
Ketika vaksin Covid-19
telah ditemukan. Manusia kembali ke kehidupan normal dengan melepaskan masker.
Tetapi bagi mereka berusia lanjut tetaplah harus menggunakan masker apabila
berada di tempat ramai karena merekalah yang memiliki kerentanan tinggi.
Pada tahun 2030 atau
2040 nanti. Kita melihat dunia dipenuhi oleh usia muda dan produktif.
Sepertinya kita segera
berkawan dengan banyak bocah-bocah dari seluruh dunia.
Baca juga :
8]. Peperangan dan Persaingan Dagang Ekonomi Global Mencekram
Efek paling fatal
Corona adalah persaingan global. Sehingga alih alih menciptakan kedamaian.
Corona menyebabkan
meningkatnya kriminalitas, kejahatan, gangster, perampokan, pembunuhan, dan memicu ketegangan
perselisihan antara negara satu dengan negara lainnya akibat muncul tantangan
persaingan ekonomi global.
Berdasarkan catatan
penelusuran historis. Ada kemungkinan Corona menyebabkan negara lain merebut
sumber daya alam negara lainnya, merebut wilayah, dan menginvansi negara lain
dengan kekuatan militer.
COVID-19 bukan
halangan untuk berperang.
Namun memicu peningkatan peperangan dan kejahatan.
Terima kasih. Semoga
bermanfaat ya. GBU