Beberapa tahun yang
lalu.
Ibu gal salomo menderita sakit. Kemudian
dilarikan ke UGD untuk mendapatkan perawatan ICU (intensive care unit).
Gal mengerti saat
waktu kejadian.
Dokter dan perawat
medis di rumah sakit tersebut sedang sibuk berkerja keras dan menyelamatkan
banyak pasien lainnya.
Selang beberapa jam
kemudian. Ibu gal meninggal dunia akibat tak ada tindakan pertolongan medis
apapun.
ISRAEL CLEW : Teknologi AI Prediksi Resiko Kesehatan Saat
Kritis Kematian.
Kematian sang ibu.
Membuat duka kesedihan bagi Gal Salomon.
Gal salomon adalah
professor doktor dari Israel dan pencipta teknologi Internet Of Things Sansa
Security yang telah beliau jual ke perusahaan lain dengan harga $ 85 juta dolar atau sekitar Rp 1,2 triliun rupiah.
Jadi, Gal Salomon
sudah tak asing lagi dengan teknologi.
Foto : Professor doktor, Gal Salomon |
Gal Salomon percaya
bahwa rumah sakit dapat mengubah nasib banyak orang menggunakan teknologi
sehingga dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa.
Hari ini, masih banyak
rumah sakit berbentuk tradisional, kaku dan kinerja belum efesien.
Sebagai contoh tentang
respon kesehatan saat kritis. Dokter dan petugas medis masih kewalahan menanggulangi
pasien di waktu yang tepat secara real time. Sehingga menyebabkan beberapa
pasien ditinggalkan.
Rumah sakit kesulitan
mengalami beban dalam jumlah besar.
Maka ada beberapa pasien akhirnya meninggal
dunia.
Teknologi sesungguhnya
dapat membantu dokter dan petugas medis untuk mengamati, mengenali, memberitahu
dan memprediksi 3 jam sebelum kematian secara otomatis.
Di bidang teknologi
disebut “Collapsing System”.
Dengan memproses 300 data parameter informasi.
Seperti bagian tubuh yang vital. Yaitu otak, jantung, denyut, pernafasan, dll.
Jadi ketika seseorang
diindikasi muncul tanda tanda seperti ginjal, pankreas, paru paru dan hati
mulai tak berfungsi. Organ ini mulai kehilangan oksigen.
Teknologi tentu dapat
mendeteksi 3 jam kejadian tersebut. Sehingga kematian seseorang dapat dicegah
dengan memberitahukan kepada dokter & petugas medis melalui pusat kontrol
terpadu untuk secepatnya dilakukan tindakan pertolongan medis dan teknologi
dapat memberitahukan siapa siapa saja orang yang harus ditolong terlebih dahulu
dan memilah pasien yang belum memasuki kritis.
Clew adalah perusahaan
teknologi buatan Israel. Didirikan oleh professor doktor Gal Salomon.
Produk terdiri dari 2
yaitu TeleICU dan ClewICU.
Teknologi Clew
dikembangkan dengan modal pendanaan sebesar $ 30.000.000 juta dolar atau sekitar Rp 435 miliar rupiah.
Clew bersifat sebagai
alat telemedicine kedokteran jarak jauh di rumah sakit berkemampuan AI
(Artificial Intelligence) dan machine learning dalam ketepatan model prediksi
dan kinerja teknik analitik dimensi tinggi dalam pengukuran waktu cepat diukur
per milidetik.
Gal Salomon mengatakan
:
Pada saat yang sangat dibutuhkan. CLEW
dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi upaya dengan menciptakan
teknologi terbaru untuk layanan kesehatan. Sahutnya.
Clew diambil dari
sebuah kata mitologi yang artinya ‘labirin’.
Teknologi Clew
berharap dapat membimbing para dokter dan petugas medis agar dapat menunjjukkan
jalan secara cepat dan realtime untuk menolong menyelamatkan dimana pasien yang
benar benar kritis tanpa harus berputar putar ke jalan yang salah.
Gal Salomon mengatakan
:
Kami ingin melihat semakin banyak rumah
sakit di seluruh dunia beradapatasi menggunakan era digital teknologi medis dan
kami ingin membuat sebuah perubahan transformasi dalam perawatan rumah sakit seefesien
mungkin dengan memanfaatkan data, algoritma, system ICU canggih yang
mengkustomisasi fisiologis dan memprediksi kematian sebelum itu terjadi. Tujuan
kami adalah membuat rumah sakit kearah masa depan dengan mendefinisikan ulang
perawatan kesehatan. Sahutnya.
Baca juga :
Nama perusahaan : Clew
Kantor pusat : Israel
Kategori : Pertolongan
Teknologi ICU berbasis intelligence future prediksi kematian
Wilayah operasi & pemasaran : Seluruh dunia
Alamat investasi dan kerjasama bisnis : clewmed.com
Terima kasih. Semoga
bermanfaat ya. GBU