Mengapa Israel Tak Bermasalah Terhadap military industrial complex dan Bagaimana Pemerintah Zionist Israel Menghadapinya (2020)
Industri militer dan
ekonomi tak dapat dipisahkan bagaikan dua sisi mata uang.
Israel diketahui
setiap tahun mengekspor senjata pembunuh dan layanan teknologi militer ke
banyak negara di dunia.
Tak seperti Uni Eropa
dan Amerika Serikat.
Perusahaan pertahanan
Israel diatur secara rapi menurut undang undang.
Mewajibakan seluruh
perusahaan swasta teknologi militer untuk tunduk dan patuh kepada protocol
pemerintah Israel.
Israel sama sekali tak
bermasalah terhadap problem permasalahan military
industrial complex. Seperti UE dan AS.
Hampir seluruh
industri teknologi militer di Amerika Serikat dikuasai oleh kapitalisme swasta.
Sehingga hanya
memberikan 1% keuntungan ekonomi bagi rakyat dan pemerintah Amerika Serikat.
Youtube :
Presiden AS Eisenhower sebut perusahan senjata swasta sebagai malapetaka
Pada tanggal 17 Januari 1961.
Presiden Dwight
Eisenhower menggambarkan kondisi Amerika Serikat dalam bahaya akibat industrial
military complex. Dimana perusahaan senjata dapat memasok persenjataan untuk
kepentingan pribadi pemilik mayoritas saham yang mempengaruhi, mengganggu,
memaksa, memanipulasi, mengendalikan dan melobi kebijakan pemerintah untuk
membeli senjata dari perusahaan tersebut dengan alasan hubungan timbal balik kedua
belah pihak sama sama untung.
Padahal bukan…,
Itulah alasan vital
mengapa utang negara Amerika Serikat tiap tahun semakin menggunung akibat sistem
liar kapitalisme military industrial complex yang tak membawa keuntungan bagi
negara malahan hanya menguntungkan segelintir pemegang saham.
Akibat tak ada
keterkaitan kebijakan kerjasama yang selaras dan semua perusahaan senjata
kapitalis juga saling bersaing untuk mengeruk keuntungan sebesar besarnya.
Disisi lain keterlibatan
persaingan kapitalisme industri militer membawa angin segar untuk meningkatkan
teknologi militer ke tahapan lebih canggih, lebih murah, lebih kuat, lebih efesien dan lebih besar.
Tetapi pada
kenyataannya hanya menguntungkan segelintir pemilik saham saja (terutama bagi mereka pemegang saham di
industri militer).
Tetapi disisi lain merugikan
dan mengorbankan negaranya sendiri jatuh ke dalam dilema utang negara yang
semakin mendalam.
Pemerintah Amerika
Serikat dinilai terlambat menghadapi kasus masalah tersebut.
Kini perusahaan
senjata swasta AS telah mendunia dan meraksasa.
Sedangkan Amerika
Serikat tak memiliki BUMN industri senjata plat merah yang memadai untuk
melawan hegemoni perusahaan swasta militer seperti Boeing, Lockheed Martin, Raytheon Technologies, Northrop Grumman, dll.
Youtube : Raytheon Technologies. Salah satu industri militer swasta di Amerika Serikat
Sampai kapanpun utang
Amerika Serikat takkan pernah menurun.
Sebaliknya utang terus
menggunung. Kesenjangaan kekayaan sosial semakin tinggi. Apabila keadaan tersebut terus terjadi.
Hal ini berbanding
terbalik terhadap Israel dimana 80% perusahaan senjata dalam negeri dan saham dikendalikan
oleh kekuasaan pemerintah Israel.
Sehingga tak ada
satupun pihak perusahaan senjata swasta di Israel dapat mengendalikan
pemerintah Zionis Israel.
Beberapa negara
seperti Rusia dan China telah melakukan pendekataan yang sama seperti di Israel.
Pemerintah Rusia
menguasai hampir 80% saham industri militer melalui ROSTEC.
Sedangkan China melalui
partai komunis lebih hebat lagi dengan menguasai 100% industri militer lokal
dalam negeri.
Bagaimana Israel Terlepas dari Industry Military Complex :
Perusahaan senjata
Israel terbagi dalam 3 kelas. Yaitu besar, sedang dan kecil.
Ada 2 perusahaan
senjata terbesar di Israel dengan memperkerjakan 15.000 – 22.500 karyawan yaitu
IAI dan Elbit System.
Youtube : Industri militer IAI milik pemerintah Israel.
Industri alat utama
alustista IAI dibentuk 5 tahun setelah pendirian kemerdekaan bangsa Zionist Israel.
Perusahaan militer taraf
sedang di Israel memperkerjakan antara 1.000 - 2.000 karyawan.
Sedangkan Perusahaan
kecil atau startup memperkerjakan 50 – 500 karyawan.
Total jumlah industri senjata
di Israel mencapai 200 unit dengan memperkerjakan 100.000 karyawan pada
tahun 2020.
Israel adalah negara
startup national yang didukung oleh pemerintah. Hal ini berlaku terhadap
industri militer. Sehingga Israel dapat terlepas dari belenggu military
industrial complex.
Sinergi antara
pemerintahan dan swasta adalah kunci sukses industri militer di Israel. (ya,
karena perusahaan BUMN pemerintah Israel tak mungkin juga mengerjakan sendiri
maka tetap dibutuhkan swasta dari dalam negeri tetapi persentase keseluruhan saham
mereka tak boleh lebih dari 20%).
Pemerintah Israel
memproduksi produk inti teknologi militer. Sedangkan pihak swasta memproduksi
subkomponen bawahan.
Begitulah cara sistem perusahaan militer di Israel berkerja sehingga perusahaan swasta, pemegang saham, dan negara lain tak mampu melakukan intervensi kepada pemerintah Israel.
Begitulah cara sistem perusahaan militer di Israel berkerja sehingga perusahaan swasta, pemegang saham, dan negara lain tak mampu melakukan intervensi kepada pemerintah Israel.
Tren di dunia
memperlihatkan bahwa perusahaan senjata semakin menciut akibat kompetisi global
dan persaingan ketat kapitalisme.
Kita melihat betapa
ganasnya perusahaan militer swasta asal Amerika Serikat melahap satu persatu perusahaan
perusahaan kecil hingga tak berdaya. Menyebabkan banyak keuangan industri militer
BUMN dari negara lain menjadi berdarah darah akibat sudah tak mampu lagi
bersaing.
Di dunia ini di mana
banyak perusahaan berukuran kecil sedang di telan habis habisan oleh perusahaan
raksasa militer. Bahkan perusahaan besar dilahap oleh akuisisi perusahaan militer
yang lebih besar lagi.
Tak diberikan kesempatan bagi startup di bidang militer untuk berkembang. Cepat atau lambat dicaplok oleh raksasa. Itu menjadi penyebab mengapa tak ada lagi perusahaan kecil dan perusahaan sedang di Uni Eropa dan Amerika Serikat di bidang militer. Jikapun ada itu adalah anak dari cabang perusahaan raksasa.
Sebagai informasi.
Industri militer di Uni Eropa dipimpin oleh Jerman, Ferancis dan Italia. Di negara EU saja sudah tak ada lagi industri militer kecil & sedang (0 unit) semua telah diakuisisi.
Tak diberikan kesempatan bagi startup di bidang militer untuk berkembang. Cepat atau lambat dicaplok oleh raksasa. Itu menjadi penyebab mengapa tak ada lagi perusahaan kecil dan perusahaan sedang di Uni Eropa dan Amerika Serikat di bidang militer. Jikapun ada itu adalah anak dari cabang perusahaan raksasa.
Sebagai informasi.
Industri militer di Uni Eropa dipimpin oleh Jerman, Ferancis dan Italia. Di negara EU saja sudah tak ada lagi industri militer kecil & sedang (0 unit) semua telah diakuisisi.
Baca juga :
Youtube : Raksasa industri militer Lockheed Martin di Amerika Serikat
Jadi dibutuhkan penyeimbang
untuk menghadapi perusahaan senjata kapitalisme asal Amerika Serikat. Seperti
dari China, Rusia dan Israel.
Uni Eropa bukan pihak
yang dapat membantu menyeimbangkan Amerika Serikat. Karena UE juga bermasalah
dengan military industrial complex yang dimana kini hanya menyisakan 25
perusahaan militer raksasa di Uni Eropa.
Pada tahun 2020.
Sebanyak 60% pangsa pasar perdagangan senjata
dikuasai oleh perusahaan militer asal Amerika Serikat.
Proses ini
menggambarkan bahwa hampir tak ada ruang bagi perusahaan kecil dari negara lain
untuk dapat bersaing lagi menghadapi kebesaran kapitalisme negerinya presiden Donald
Trump yang dimana mereka sendiri terjebak ke dalam dilemma military industrial
complex menyebabkan utang membengkak.
Keadaan ini apabila
terus terusan terjadi dapat menjerembet kepada kerusakan ekonomi dan tekanan militer di Uni Eropa. Sehingga dimasa depan seluruh
industri militer di Uni Eropa dikuasai oleh Amerika Serikat.
Walhasil, Uni Eropa
menjadi bawahan pimpinan Amerika Serikat.
Sedangkan China, Rusia dan Israel tetap menjadi negara berdaulat independen secara militer.
Sedangkan China, Rusia dan Israel tetap menjadi negara berdaulat independen secara militer.
Youtube : Militer Amerika Serikat
Terima kasih. Semoga
bermanfaat ya. GBU