Boeing Amerika Serikat VS Airbus Uni Eropa. Pertarungan 2 duopoli raksasa pesawat sipil dan militer (2020)
Industri pesawat telah
ada sejak 54 tahun yang lalu.
Awalnya dipelopori
oleh pemimpin BOEING asal Amerika Serikat.
Kini diabad modern.
Sebanyak 99% pemegang pangsa pasar
industri pesawat sipil. Hanya dikuasai oleh 2 perusahaan swasta saja. yaitu
BOEING dan AIRBUS. Kadang kadang disebut sebagai “DUOPOLI”.
Sisa 1% dibagi lagi menjadi 0.1% tiap 0,1% masing masing kepada
industri lain seperti Mitsubishi Jepang, Rostec Rusia, Israel Aerospace
Industries, Dirgantara Indonesia, Bombardier Kanada, COMAC Aviation Industry
Corporation of China dan Embraer Brazil.
Pada tahun 1958.
Boeing menciptakan pesawat komersial sipil pertama dengan kode 707.
Sedangkan perusahaan
Airbus menciptakan pesawat sipil A300B.
Seiring berjalannya
waktu. Portofolio bisnis Airbus dan Boeing melebar ke berbagai sektor. Termasuk
ke ranah industri militer untuk saling bersaing merebut keuntungan dari pangsa
pasar internasional.
Boeing Amerika Serikat VS Airbus Uni Eropa
Foto : Produk Boeing, Amerika Serikat |
BOEING VS AIRBUS terus bersaing untuk
menjadi pemain tunggal solo di dunia.
Pada tahun 2018.
BOEING mengklaim telah
menjual 10.000 unit pesawat sipil 737. Sedangkan Airbus menjual 8.000 unit
pesawat sipil A320.
Di ranah perdagangan
helikopter sipil. Airbus menjadi pemenang dengan menguasai pangsa pasar yang
cukup besar dengan memegang kendali 54%.
Sedangkan Boeing 0% di
ranah helikopter sipil karena fokus di bidang helikopter tempur militer saja seperti
Chinook, AH-64 Apache, Little Bird, dan
Osprey.
Baca juga :
Penjualan helikopter dan pesawat milik Airbus secara garis besar berasal dari China, kawasan Asia dan tentu saja Uni Eropa. Markas besar Airbus.
Sedangkan penjualan
pesawat dan helikopter milik Boeing mengalami kekalahan dari Airbus di wilayah
China.
Airbus banyak menjual
pesawat dan helikopter ke China.
Sedangkan Boeing milik
AS terkendala pada perdagangan di China.
Keunggulan pertumbuhan
Airbus dapat dipahami karena menjual banyak produk pesawat dan helikopter
ditopang sebagian besar oleh China dengan lebih dari 1.4 miliar penduduk dan
tentu saja asal negaranya yaitu Uni Eropa dengan jumlah penduduk hampir
500.000.000 juta orang merupakan pangsa pasar yang besar bagi industri Airbus.
Disisi lain. Boeing
tak terkalahkan di wilayah geografis seluruh benua America. Termasuk markas
besarnya, Amerika Serikat.
Sedangkan di wilayah
Africa dan Timur Tengah.
Persaingan Airbus dan
Boeing hampir berimbang. Namun dari segi ekonomi keuangan. Airbus mengalami
kekalahan fatal melawan Boeing.
Ekonomi Airbus vs Boeing
Dukungan negara negara
Uni Eropa dan Eropa untuk membeli pesawat ciptaan Airbus dan mencoba menolak
atau berusaha mengurangi pembelian dari produk Boeing. Disisi lain bagaimana Airbus
memanfaatkan celah perang dagang antara Amerika Serikat VS China. Sehingga
Airbus sanggup menjual pesawat dan helikopter ke China lebih banyak.
Nampaknya ngga dapat
membantu keuangan ekonomi dari Airbus.
Sejak lama. Ekonomi
Airbus telah kalah menghadapi Boeing.
Negara kawasan Uni
Eropa juga tak dapat banyak membantu karena mengalami problem membengkaknya
utang.
Data keuangan menunjukkan.
Ekonomi Boeing tangguh hingga sanggup meraup pendapatan hampir 3x lipat.
Sedangkan performa ekonomi Airbus tiap tahun terus menurun.
24% saham Airbus
dikuasai oleh pemerintah Uni Eropa. (11% Jerman, 11% Ferancis dan 4% Spanyol).
Sedangkan Boeing
merupakan perusahaan murni swasta.
Walaupun Boeing dikenal
sebagai perusahaan swasta. Karena berada beroperasi di wilayah Amerika Serikat
dan menyetorkan pajak. Menyebabkan pemerintah AS tetap melindungi kepentingan bisnis
Boeing dengan cara membantu promosi penjualan produknya ke negara lain.
Sekalipun disisi lain bagaikah buah simalakama.
Kehadiran Boeing memang
baik untuk kepentingan negara Amerika Serikat. Namun disisi lain juga cukup
menakutkan bagi pemerintah AS karena berada dalam tajuk industrial military complex.
Persaingan antara
BOEING VS AIRBUS. Dipastikan berlanjut hingga ke tingkat pertikaian politik
antar sebuah negara antara Amerika Serikat VS Uni Eropa untuk melindungi
kepentingan bisnis mereka masing masing demi setumpuk uang.
Demi menyelamatkan
nyawa Airbus. Pada tahun 2006 – 2010.
Pemerintah Uni Eropa
diketahui menyuntikkan uang subsidi sebesar $ 40 miliar dolar atau sekitar Rp
588 triliun untuk membuat Airbus dapat bernafas melawan Boeing.
Sebagai balasan.
Pemerintah AS juga turut membalas dengan mengucurkan dana subsidi kepada Boeing
walaupun perusahaan swasta tapi AS punya kepentingan disini agar Boeing tetap
hidup. Sehingga pemerintah AS membantu memberikan bantuan uang kepada boeing
sebesar $ 23 miliar dolar atau sekitar Rp 338 triliun rupiah.
Kedua negara yang bertikai.
Uni Eropa VS AS kemudian sama sama mengajukan ketidakadilan ke WTO (organisasi
perdagangan dunia).
Amerika Serikat
menuduh Uni Eropa curang tak adil dengan memaksa negara negara Uni Eropa hanya
membeli produk milik Airbus.
Boeing dan Airbus
menawarkan banyak kategori produk.
Airbus menciptakan
pesawat komersial, helikopter sipil, helikopter militer, pesawat angkut
transportasi militer, pesawat drone, satelit dan sistem peluncur luar angkasa.
Tetapi variasi bisnis
Boeing lebih besar.
Boeing menciptakan
pesawat AEW&C, pesawat kategori multimission maritime aircraft P-8
poseidon. Dimana Airbus belum sanggup menciptakan kategori pesawat berkemampuan
canggih ini.
Boeing juga menciptakan
pesawat electronic canggih Growler, pesawat latih tempur T-7A red hawk, pesawat
bomber B-52 stratofortress, pesawat bomber B-1 lancer. Dimana Airbus belum
dapat menciptakannya.
Diranah sistem
persenjataan.
Boeing turut memproduksi berbagai macam rudal. Seperti Harpoon, SDB dan bom berpemandu JDAM.
Boeing turut memproduksi berbagai macam rudal. Seperti Harpoon, SDB dan bom berpemandu JDAM.
Airbus tak memiliki kategori
bisnis rudal dan bom ini.
Airbus nampaknya kini begitu
mengandalkan penjualan dari pesawat sipil seperti Airbus A320 untuk membuatnya
terus bertahan hidup.
Diranah helikopter
tempur. Airbus kalah melawan Boeing.
Helikopter perang
milik Boeing terdiri dari AH-64 Apache, Chinook dan Osprey. Itu laris di pasar
internasional. Sedangkan pembeli helikopter Tiger yang menjadi andalan Airbus
penjualannya sedikit.
Jika Boeing mengakuisisi Northrop Grumman
Northrop Grumman adalah
perusahaan pertahanan asal Amerika Serikat yang memproduksi pesawat bomber
seperti B-2 Spirit dan B-21 Raider.
Pada tahun 2017.
Leanne Caret dari Boeing mengatakan sedang mengevakuasi mencari perusahaan untuk
diakuisisi. CNBC melansir. Target Boeing yaitu mencaplok Northrop Grumman.
Ketika itu pihak Boeing tak memberikan jawaban perusahaan apa yang nantinya
diakuisisi. Pihak CNBC menduga adalah Northrop Grumman.
Leanne Caret
mengatakan :
Kami terus mencari cara untuk
meningkatkan pendapatan kami melalui merger dan akuisisi dan kami masih menilai. Sahutnya.
Jika kelak Northrop
Grumman diakuisisi oleh Boeing ketika uang telah mencukupi.
Maka itu menjadi akhir tragis dari AIRBUS.
Boeing semakin membesar tak dapat lagi dikejar.
Maka itu menjadi akhir tragis dari AIRBUS.
Boeing semakin membesar tak dapat lagi dikejar.
Youtube : Boeing Amerika Serikat
Apa yang terjadi di masa depan :
Masa depan memang
sulit untuk diketahui.
Bagi Boeing. Ancaman
sebenarnya bukanlah dari Airbus.
Bagi Boeing. Airbus
sudah kalah dari sisi ekonomi.
Jika pemerintah AS
menambahkan subsidi lagi. Anggap saja sebesar $ 100 miliar atau sekitar Rp
1.470 triliun ke Boeing. Itu menyebabkan tekanan parah kepada Airbus.
Jadi, Pemerintah AS
dan Boeing sudah mengetahui.
Bahwa musuh terberat
BOEING bukanlah Airbus.
Melainkan BUMN plat
merah asal negeri partai komunis China.
Boeing dan Airbus
tentu sudah paham dan telah merasakan mulai tahun 2020 ini adanya dampak goncangan
ancaman yang baru terasa mulai muncul dari kawasan yang tak pernah terpikirkan
sebelumnya. Yaitu “CHINA”.
Belajarlah sampai ke
negeri China. Pepatah tersebut ngga salah ya.
Tirai Bambu China
bertaburan ilmuwan dan insinyur dengan tingkat ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi.
Orang China adalah
ahli hitung, ahli dagang, ahli bisnis, ahli hightech.
Siapakah yang
meragukan keahlian orang orang China.
Pangsa pasar industri
pesawat China memang kurang dari 1%.
Namun secara
teknologi. Industri militer dan sipil China mengalami perkembangan pesat dari
tahun ke tahun.
Beberapa dekade yang
lalu.
Orang orang Barat,
Rusia dan AS menyepelekan teknologi buatan China. Dianggap sebagai pengkloning,
cepat rusak, murahan, imitasi tiruan, dll sebagainya.
Namun kini teknologi China
terutama di bidang smartphone dan laptop saja, China semakin terdepan sulit
dikalahkan bahkan hampir menguasai mayoritas perdagangan teknologi dunia
internasional.
Pada 20, 30 atau 40
tahun ke depan. Pangsa pasar Airbus bakalan digerus habis habisan sampai digantikan
oleh China.
Walhasil.
Pada tahun 2050. China
melalui BUMN Aviation Industry Corporation of China AVIC bakalan menumbangkan Airbus
secara teknologi dan industri pesawat helikopter di masa depan.
Sehingga, ranah
monopoli Industri pesawat di masa depan terjadi persaingan ketat duopoli antara
dominasi Amerika Serikat VS China.
Youtube : BUMN China di bidang antariksa, pertahanan militer dan pesawat
Terima kasih. Semoga
bermanfaat ya. GBU