Pada tanggal 6 Juli 2020.
Pemerintah Israel
meluncurkan satelit pengintai optoelektronik canggih bernama Ofeq 16.
Diluncurkan dari
sebuah markas lapangan udara militer Palmachim pada jam 4 pagi.
Peluncuran menggunakan
roket bernama Shavit. Satelit dan
Roket adalah buatan ilmuwan dan insinyur dari perusahaan Elbit System, Rafael
Advanced Defense System dan Israel Aerospace Industries.
PELUNCURAN OFEQ 16
Menteri pertahanan
Israel. Benny Gantz mengatakan :
Keunggulan teknologi dan intelijen
negara Israel adalah landasan keamanan. Kami akan terus memperkuat, terus
memperkuat kekuatan Israel di setiap lini front dan di setiap tempat. Sahutnya.
Perdana menteri
Benjamin Netanyahu mengatakan :
Sangat meningkatkan kemampuan untuk
bertindak melawan musuh musuh Israel. Baik yang dekat maupun jauh. Ini sangat
memperluas kemampuan kita untuk bertindak di darat, laut dan juga luar angkasa. Sahutnya.
Foto : Ilustrasi Ofeq mengorbit di luar angkasa |
Keunggulan Ofeq generasi
ke 16 yaitu hampir mirip terhadap kakak Ofek 11. Tetapi kini memiliki terobosan
resolusi foto imaging lebih tinggi dan kemampuan perbaikan sistem presisi di tingkatkan.
Tak banyak negara
memiliki kemampuan dalam mengoperasikan dan memproduksi roket dan satelit
secara lokal.
Karena membutuhkan
teknologi dan ilmu pengetahuan sains fisika tingkat tinggi nan rumit.
Hanya ada sedikit
negara saja dapat dihitung dengan jari pernah meluncurkan roket berbasis
satelit luar angkasa.
Seperti Amerika
Serikat, Uni Eropa, Jepang, India, Rusia, China dan Israel.
Peluncur SpaceX milik entrepreneur
Elon Musk adalah roket paling terkenal dan populer di dunia buatan Amerika
Serikat. Keunggulan roket SpaceX dapat kembali ke bumi secara otonom.
Iran pernah mencoba peluncuran
roket luar angkasa tapi gagal karena meledak sendiri.
Pusat Komando IDF
Satelit Ofek milik
Israel telah beroperasi di luar angkasa kini diambil alih kendali oleh pusat komando
angkatan pertahanan Israel IDF unit 9900 untuk ditujukan demi memantau,
mengawasi, mengintai dan memata-matai seluruh aktivitas kawasan di Timur Tengah
dan Iran.
Lebih dari itu ke
wilayah Asia. Terutama Pakistan.
Peluncuran satelit spy
mata-mata bukanlah hal asing bagi Israel.
Israel telah
berkali-kali meluncurkan satelit Ofek. Kini menuju ke generasi upgrate 16.
Terakhir Israel
meluncurkan satelit dan roket ke luar angkasa. Pada tahun 2011, 2016, 2018, 2019
yang lalu dan terakhir 2020.
Pencitraan imaging satelit
milik Israel bahkan hingga memonitor Korea Utara dan Venezuela untuk memantau
pergerakan jual beli senjata rudal dari produk Rostec milik Rusia yang menjadi salah
satu pesaing terberat perusahaan senjata Israel dikancah perdagangan internasional.
Artinya seluruh dunia sesungguhnya
sejak lama telah diawasi secara ketat oleh pemerintah angkatan bersenjata Israel.
Israel meluncurkan
roket luar angkasa pertama kali pada tahun 1988.
Foto : Roket Shavit luar angkasa |
Disebut rudal Jericho.
Pemerintah Israel
diyakini oleh lembaga asal Uni Eropa memiliki 24 rudal Jericho ICBM berbasis
senjata pemusnah massal disimpan di bawah tanah goa goa Palmachim tanpa pernah
mau memamerkan moncongnya ke depan publik.
Lembaga Internasional
SIPRI asal Uni Eropa memperkirakan Israel telah memiliki sebanyak 90 unit bom
nuklir.
Meningkat dari beberapa
dekade yang lalu dari hanya 20 unit menjadi 90 unit bom nuklir.
Tak hanya dunia Arab
dan Timur Tengah.
Bom nuklir milik
Israel turut membuat kepanikan bagi pemerintahan Uni Eropa dan United Kingdom
karena jarak jangkau tempuh tembakan rudal Jericho mencapai UK (Inggris).
Israel berkali-kali diketahui
menolak dan melarang seluruh lembaga asal Uni Eropa dan internasional untuk
melakukan intervensi penyelidikan senjata bom nuklir kepada negara mayoritas Yahudi Zionis ini.
Satelit Opeq
dikhususkan untuk tujuan utama memantau fasilitas pengayaan uranium secara
presisi untuk mengamati kemajuan perencanaan bom nuklir Iran.
Sebelumnya Israel
diyakini pernah menyerang komputer sentrifugal nuklir Iran dengan virus stuxnet
menyebabkan Iran mundur 10 tahun dalam pengembangan nuklir dan Israel pernah membobol
melalui aksi agen Mossad.
Iran saat ini belum
memiliki bom nuklir.
Satelit Opeq digunakan
pula untuk tujuan memantau perkembangan musuh jarak jauh seperti Pakistan.
Pakistan memiliki bom nuklir.
Bertahun tahun yang lalu. Israel dan Pakistan pernah saling mengancam terhadap
senjata bom nuklir.
Namun kini kedua
negara (Pakistan dan Israel) nampak diam.
Karena Israel pernah
mengancam Pakistan bahwa jika akan melakukan serangan bom nuklir maka dibalas
dengan serangan nuklir setimpal.
Baca juga :
Youtube : Peluncuran Ofeq 16
Terima kasih. Semoga
bermanfaat ya. GBU