Banyak
hal telah berubah sejak saat itu tentang internet.
Ketika
itu. Internet berjalan begitu lambat.
Untuk
membuka 1 halaman website saja agar tampil utuh membutuhkan waktu tunggu
loading hingga 20 menit sampai 30 menit.
PC
komputer digunakan pada zaman dulu juga berbunyi berisik keras, menghasilkan
hawa panas gerah di ruangan, perangkat hardware komputer juga berat banget untuk
diangkat. Ngga seperti di abad now, serba tipis tipis ya. Bahkan dengan mudah laptop
dan smartphone dapat dimasukkan ke dalam tas kita.
Semua
telah berubah bergeser dengan cepat.
Yahoo
telah digantikan oleh Google.
Mirc
telah ditumbangkan oleh FB Messenger.
Friendster
telah digantikan oleh Facebook.
Myspace
telah kalah oleh Youtube.
Geocities
telah disingkirkan oleh Blogger dan Wordpress.
Teknologi
terus berkembang dengan cepat. Kata pak JK. Lebih
cepat lebih baik.
Pepatah
tersebut memang betul betul kata Upin Ipin.
Karena
teknologi ngga mentoleransi keterlambatan.
Perusahaan
teknologi yang berjalan lambat bakalan dibantai habis habisan oleh perusahaan bertindak
cepat.
Kecepatan
berarti efesien.
Teknologi
membutuhkan kecepatan, efesien, efektif dan akurat.
Bagi
teman teman yang berkecimpung dalam dunia bisnis blogging.
Tentu
membutuhkan hosting, storage, platform cms dan lain lain sebagainya.
Nah,
jadi apa sebenarnya langkah selanjutnya untuk 10 tahun ke depan atau bagaimana
teknologi ini terbentuk pada tahun 2030 nanti.
Saya
ngga tahu apakah ini benar atau salah. Karena saya sama sekali ngga tahu
tentang masa depan karena sulit sekali untuk ditebak.
Secara
garis besar data center, big data, dan cloud computing hanya dikuasai oleh 6
perusahaan raksasa teknologi saja. yaitu Amazon, Alphabet (induk Google), Microsoft,
IBM, Alibaba dan Dell Technologies.
Jika
digabung ke 5 vendor ini saja sudah menguasai pangsa pasar cloud hingga 96%.
Kue
sisanya 4% adalah perusahaan kecil yang tersebar di seluruh penjuru dunia.
Perusahaan
teknologi raksasa besar terus mengintegrasikan layanannya untuk mencekram
dominasi. Bahkan melahap sisa dari 4% tadi.
Industri
cloud dan data center bernilai miliaran dolar yang terfragmentasi. Segera di
monopoli dan menciut oleh hanya 10, atau 5 atau 3 perusahaan teknologi cloud saja
kedepannya. Semua lalu lintas penyimpanan storage internet skala besar
kemungkinan hanya dikuasai oleh Amazon, Google, Microsoft, IBM dan Alibaba.
Ke
lima perusahaan ini punya banyak uang sebagai kekuatan untuk menahan laju
persaingan, memonopoli atau mengalahkan semua startup kecil di bidang cloud
sehingga pesaing sulit bersaing secara ekonomi.
Di
ranah provider web hosting. Dimana semua data website termuat.
Anak
muda generasi Alpha yang familiar tentang teknologi dan pengen serba instan. Jika
pengen bikin website atau blog ngga mau mengenal apa itu hosting. Mereka pengen
kecepatan, praktis dan tanpa mau berkecimpung di kode pemprograman HTML yang
rumit.
Ada
tiga jenis tingkatan pada layanan berbasis cloud computing yaitu :
1].
Saas (software as a service)
2].
LaaS (infrastructure as a service), dan
3].
Paas (Platform as a service).
Anak
generasi Alpha dipastikan segera meninggalkan Laas (infrsatucture as a service),
web hosting dan VPS Hosting. Karena sistem tersebut rumit.
Masa
depan website dan blog adalah layanan berbasis holistik terintegrasi ke cloud
computing dengan menyediakan akses cepat tanpa harus mengerti, mengelola atau
memahami jaringan, server, hosting, VPS, pemprograman, update sistem operasi, atau
alat virtual lainnya.
Contoh
layanan terintegrasi tanpa harus memikirkan hosting adalah blogger.com,
wix.com, wordpress.com, shopify.com dan squarespace.com.
Perusahaan
Automattic (Wordpress) sudah mulai memahami trend ini dimana tim telah fokus ke
Wordpress.com ketimbang Wordpress.org yang rumit dan keamanan rentan serangan
hacker/cracker.
Pada
intinya, pelanggan generasi Alpha ingin layanan paket nilai tambah tanpa harus
repot dan mengalami berbagai kendala kesulitan.
Pada
tahun 2030. Istilah ‘web hosting” kemungkinan takkan digunakan lagi oleh umat
manusia.
Baca juga :
Data center desentralisasi
Youtube : Pusat data center milik Google
Saat
ini pusat data center tersentralisasikan ke beberapa perusahaan saja. seperti
Amazon, Google, Microsoft, IBM, Alibaba dan Dell Technologies.
Pelanggan
cloud tentu kwatir terhadap keamanan data, sabotase dan pengintai.
Sistem
berbasis blockchain segera mendesentralisasikan cloud computing dengan public key
yang tak dapat diakses bahkan oleh perusahaan itu sendiri.
Sehingga
muncul trend baru yaitu multi cloud hybrid desentralisasi dan web 0.3
Dimana
sentralisasi dipadukan terhadap desentralisasi. Mirip bagaimana cara kerja mata
uang cryptocurrency bitcoin bekerja. Pusat data center kemungkinan bergerak
dengan teknik ini kedepannya karena data lebih aman dan infrastruktur kebal
dari gangguan.
Sedangkan
perusahaan hosting atau server konvensional tradisional segera beralih menutup
perusahaan mandirinya dan memilih untuk membangun pekerjaan baru menuju,
bekerjasama atau tergabung ke raksasa industri seperti Amazon, Google,
Microsoft, dll untuk menyediakan infrastruktur server berbasis lokal
terdesentralisasi dengan konsep sharing economy untuk meminimalkan jeda latensi
waktu.
Cloud
computing telah menjadi pilihan banyak bisnis besar, kecil maupun UKM untuk mendigitalkan
dan mentransformasikan bisnis kearah digital untuk menghasilkan uang.
Cloud
computing menjadi tulang punggung utama. Sekarang orang orang, bisnis dan
perusahaan IT ngga perlu lagi mengelola mainframe atau perangkat keras hardware
sendiri. Cukup menggunakan atau membeli layanan dari Amazon AWS, Google Cloud, Microsoft
Azure, IBM dan Alibaba cloud.
Istilah
cloud computing menjadi penting untuk kelangsungan bisnis bagi banyak orang dan
mendukung berbagai kehidupan menjadi lebih efektif, efesien, mudah dan terdesentralisasi.
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU