5 teknologi makanan pangan Israel melawan peningkatan populasi manusia, krisis kekeringan air, keterbatasan lahan dan pemanasan global warming (2020)
Jumlah
populasi manusia terus meningkat secara pesat dari hari ke hari tanpa dapat
dihentikan.
Pada
tahun 2050. Jumlah penduduk bakalan berlipat kali dua.
Artinya
30 tahun saat artikel ini ditulis. Ada kira kira sebanyak 15.000.000.000 miliar
mulut orang yang harus diberikan makananan oleh petani dan peternak.
Faktanya
adalah ukuran bumi relative kecil dibandingkan dengan planet lainnya.
Berpacu
dengan waktu. 70% permukaan bumi tertutup oleh laut asin yang dimana tak dapat
ditanami dengan buah buahan.
Bahkan
air laut sudah tercemar polusi karsinogen berbahaya sehingga dipastikan ikan
laut banyak yang mati.
Sedangkan
di wilayah zona darat. Sebanyak 40% lahan bumi sudah digunakan untuk pertanian,
perternakan dan perkebunan.
5 teknologi makanan pangan canggih Israel.
Israel
adalah negara teknologi.
Termasuk
di bidang inovasi teknologi pangan agrikultur, pertanian, peternakan,
perikanan, agritech dan foodtech.
Berbagai
macam perusahaan teknologi asal Israel telah membawa banyak perubahan pada
pertanian tradisional menuju sistem modern dengan displin ilmu, sensor, AI,
automatic dan presisi yang tinggi.
Dunia
tempat kita tinggal sekarang ini mengalami permasalahan perubahan iklim global
warming, kekeringan air, keterbatasan lahan dan mulai banyak terjadi kelangkaan
sumber daya alam yang menyebabkan negara negara lain berperang.
Kelangkaan
pasokan SDA. Menyebabkan ketegangan di seluruh dunia sehingga memicu perang
antar negara untuk berebut hasil alam dan merebutkan sebuah wilayah teritorial
yang dimana ujung ujungnya berimbas ke perekonomian keuangan sebuah bangsa.
Iklim
yang tak stabil, emisi gas rumah kaca, pertumbuhan penduduk meningkat. Tapi
ngga diiringin dengan produksi pangan menyebabkan banyak negara mulai menderita
kemiskinan dan harga makanan meningkat mahal.
Selama
bertahun tahun.
Gelombang
panas merusak hasil pertanian dan membunuh banyak hewan ternak.
Air
gletser di kutub utara dan kutub selatan kian menipis.
Pemanasan
global tersebut setiap tahunnya menyebabkan tragedi kerusakan sistem pertanian
dan peternakan di banyak negara.
Harga
daging tergerus merangkak naik.
Pada
tahun 2020.
Ada
sebanyak 2.000.000.000 miliar orang
tak sanggup membeli makanan bergizi. Seperti susu, daging, buah buahan dan
sayuran.
Pasokan
daging hewan ternak mulai langka di negara seperti India, Haiti, Meksiko,
Yaman, Afghanistan, Venezuela, Nigeria, Somalia, Bangladesh, Bolivia, Pakistan, Sudan, Ukraina, Kosovo, Meksiko, dll. Pun jika makanan daging ada
tersedia di pasar. Hanya orang orang dari kalangan menegah dan orang kaya saja
yang dapat membelinya.
Sedangkan
kalangan kurang beruntung (miskin). Hanya dapat gigit jari tak sanggup membeli
makanan. Terkadang mereka harus rela tak makan selama 1 sampai 3 hari.
Beruntung, di negara Indonesia jarang orang orang menderita kelaparan. Karena pasokan daging dan makanan pangan tersedia luas di pasaran.
Professor
doktor Kardish dari Israel mengatakan
:
Teknologi pertanian pangan adalah kunci
untuk mengatasi masa depan makanan pangan. Sahutnya.
Masalah
lainnya adalah petani muda generasi zaman now di berbagai negara. Menolak bekerja di bidang
pertanian karena identik dengan anggapan nilai kemiskinan.
Disisi
lain.
Orang kaya dan bagi mereka kalangan menengah yang memiliki banyak uang
pada isi dompetnya menginginkan lebih banyak makanan masuk perutnya.
Walhasil,
mereka dengan mudah membeli, mengkonsumsi dan melahap makanan dalam jumlah
besar.
Artinya
harus ada sumber daya untuk menyelamatkan tingkat produksi makanan ini dan
mengimbangi kelangkaan pangan agar pasokan tetap tersedia bagi masyarakat miskin yang kurang beruntung.
Sebelumnya,
tak ditemukan jawaban untuk mengatasi problem pangan tersebut.
Sekarang.
Teknologi buatan Israel menjawabnya.
Ada
sekitar 800 perusahaan di bidang teknologi pangan asal Israel untuk membantu
memberi makanan bagi manusia. Produk tersebut sudah menyebar luas ke berbagai
negara seperti Amerika Serikat dan China.
Namun
kita membahas beberapa saja diantaranya.
Sebagai
informasi.
Perusahaan asal Israel yang dibahas kali ini berbasis teknologi
budidaya berserta pengelolaanya.
Semuanya
adalah perusahaan swasta. Tetapi sebagian besar pendanaan modal berasal dan
diberikan oleh otoritas pemerintah Israel dan diawasi secara ketat dibawah
pengaruh kementerian Israel.
Pada
tahun 2020.
Wakil
direktur inovasi pertanian Israel di pimpin oleh professor doktor Michal Levy ditugaskan mempercepat
akselerasi bidang pangan ini.
Karena
pangsa pasar jumlah penduduk Israel terlalu kecil hanya ada 8,9 juta orang saja.
Beberapa
perusahaan teknologi Israel memilih terdaftar bermarkas di Amerika Serikat
untuk menjangkau pangsa pasar 330.000.000 juta penduduk. Beberapa perusahaan
asal Israel yang lain memilih kerjasama dengan China untuk menjangkau 1,4
miliar orang.
Rata
rata perusahaan teknologi pangan asal Israel didirikan oleh ilmuwan dan
professor doktor lulusan TECHNION dan berbagai universitas terkemuka asal
Israel lainnya.
Berikut
5 perusahaan industri tersebut.
1]. Future Meat
Future
meat adalah perusahaan pangan berbasis biologi yang melakukan modifikasi
genetik bebas GMO dan menggandakannya dalam waktu 24 jam untuk mengubahnya
menjadi daging ayam, domba, kambing, dan sapi menggunakan teknologi bioreactor yang
pertama kali diciptakan di Israel.
Harga
daging buatan future meat ditujukan untuk restoran mewah dan mengatasi
kelangkaan pangan.
2]. Impossible Foods
Impossible
food adalah perusahaan yang dapat mengelola daging untuk burger namun bukan
berasal dari daging sapi melainkan tanaman.
3]. Rilbite
Rilbite
adalah perusahaan makanan asal Israel yang menciptakan hamburger dengan rasa
tanaman bebas 0% kolestrol.
4]. Meatech
Meatech
adalah perusahaan teknologi biologi sel dengan mesin cetak 3D bioprinting yang sanggup
mencetak daging sapi menyerupai aslinya.
Baca juga :
5]. Aleph Farms
Aleph
Farms adalah perusahaan teknologi dengan kemampuan menumbuhkan sel sapi dalam
sebuah wadah mesin canggih untuk dijadikan makanan steak bagi manusia tanpa
harus membunuh, menyiksa atau berternak sapi secara konvensional.
Daging
sapi yang diciptakan oleh Aleph Farms sama persis dengan daging sapi milik
peternak. Tetapi harga daging Aleph Farms lebih mahal ketimbang milik peternak.
Tujuan Aleph Farms yaitu untuk mengimbangi masalah kelangkaan pasokan daging sapi
yang mulai menyusut diberbagai negara dan menyediakan makanan daging kualitas premiun untuk kalangan menengah dan atas yang dikenal mengkomsumsi dalam jumlah besar untuk kebutuhan mereka sehari hari.
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU