Cadev
atau cadangan devisa. Dalam bahasa inggris disebut juga sebagai Foreign Exchange Reserves merupakan
salah satu indikator ekonomi penting untuk sebuah negara.
Cadev
bisa dibilang lebih bermakna dari berbagai macam indikator ekonomi lainnya. Seperti
GDP ( gross domestic product ) dan PPP ( per capital).
Cadev diibaratkan berfungsi seperti isi dompet tabungan yang dimiliki oleh
pemerintah tersebut untuk mendukung kemakmuran rakyat.
Menurut
lembaga IMF. Banyak negara kini menjadikan patokan cadev sebagai kedaulatan
kekayaan untuk menghadapi masa krisis, perang, keperluaan impor, subsidi,
memberikan bansos kepada rakyatnya, membangun infrastruktur dalam negeri, membiayai
gaji ASN, gaji tentara, dan lainnya.
Negara
China masih menjadi raja ekonomi #1 di dunia sebagai pemilik cadev terkaya di
dunia dengan jumlah sebesar $ 3.527 atau
sekitar Rp 54.668 triliun rupiah.
Hal
ini sudah sewajarnya. Karena China dikenal sebagai negara kreator teknologi dan
manufaktur terbesar di dunia dengan harga dagang yang bersaing, kompetitif dan
dikenal pekerja keras walaupun dibayar murah.
Kemudian
disusul oleh Jepang, Swiss dan Rusia.
Jepang
berada di posisi ke 2. Bukan tanpa alasan juga. Karena SDM orang orang Jepang
dikenal pekerja keras, cerdas, pintar dan tangguh dengan kedisplinan tinggi.
Rusia
berada diposisi peringkat ke 4 dengan memiliki cadev sebesar $ 585 miliar dolar atau sekitar Rp 8.541 triliun rupiah.
Amerika
Serikat berada di posisi peringkat #15 dengan memiliki cadev sebesar $ 140 miliar dolar atau sekitar Rp 2.044 triliun rupiah.
Sedangkan
Uni Eropa. Tiap tahun semakin terpukul mundur dan memiliki banyak utang dengan
cadangan devisa tersisa $ 79 miliar dolar
atau sekitar Rp 1.153 triliun rupiah.
Foto : Pemandangan negara Israel |
Pada
tahun 2020.
Untuk
pertama kali dalam sejarah.
Negara
kaum Yahudi Israel secara resmi dan perdana mengalahkan dominasi keuangan
ekonomi AS di sektor cadev.
Israel
berada di posisi peringkat #14. Itu artinya telah berada diatas 1 tingkat dari level AS.
Israel
memiliki cadangan devisa sebesar $ 161
miliar dolar atau sekitar Rp 2.350
triliun rupiah. Dengan selisih cukup besar sekitar $ 21 miliar dolar dari
Amerika Serikat.
Ekonomi Israel meningkat
Meskipun
adanya pandemik Covid-19, resesi ekonomi dan perang dagang secara global.
Ekonomi
Israel tetap berjalan semana mestinya.
Ada
lebih dari 17 orang di Israel dengan kekayaan di atas $ 1 miliar dolar.
Roman
Abramovich memiliki $ 13,3 miliar atau sekitar Rp 190 triliun rupiah. Lalu
disusul oleh Eyal Ofer, Stefan werteimer,
Shari arison, Idan ofer, dll.
Dari
total 8.900.000 juta populasi di Israel.
Sebanyak
157.290 orang orang di Israel memiliki isi saldo rekening Bank sebesar diatas $
3.300.000 juta dolar atau sekitar Rp 48.000.000.000 miliar rupiah.
Kemudian
sebanyak 4.450.000 juta orang orang di Israel memiliki isi saldo rekening Bank
sebesar diatas $ 220.000 ribu dolar atau sekitar Rp 3.000.000.000 miliar rupiah.
Sementara
Israel berisikan banyak para miliarder.
Namun
negara Yahudi ini dikenal mengalami kesenjangan sosial yang tinggi.
Kalangan
orang orang dari keturunan Yahudi Zionis menempati dominasi paling dominan. Walaupun
ada juga diantara mereka menderita kemiskinan.
Secara
garis besar. Demografi di Israel terbagi ke dalam 3 keturunan. Yaitu keturunan
Yahudi Zionis, Keturunan Yahudi Ortodoks Haredi, dan orang orang Arab.
Walaupun
Israel merupakan sebuah negara kecil di padang pasir Timur Tengah dengan luas
ukuran wilayah hanya 420 km x 60 km saja.
Biro
Pusat Statistik Israel mencatat telah ada 14.000 gedung tinggi di Israel dengan
rata rata memiliki ketinggian 10, 20, 30 lantai sampai yang paling tinggi 68 lantai.
Pertumbuhan infrastruktur dan ada banyak gedung pencakar langit menandakan perekonomian berkembang melalui kebijakan pemerintah Israel.
Baca juga :
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU