Langsung ke konten utama

20 pakan alternative babi dari pengelolaan kotoran pupuk menjadi tanaman hijau pertanian intensif simbiosis jika punya 1 hektar lahan kosong (2020)

Untuk berternak babi bukanlah hal perkara yang mudah. Karena peternak harus menerapkan strategi manajemen pakan.
 
Ada banyak pakan makanan bergizi dijual oleh berbagai macam toko di pasaran. Semua tersedia dengan melimpah. Tetapi harga relative mahal. Sehingga ongkos produksi dapat menyebabkan besar pasak daripada tiang. Kebanyakan peternak babi hanya sanggup membeli dedak. 
 
Nah, beberapa orang mensiasati memberikan makan babi dengan mencari sisa sampah rumah tangga dari rumah ke rumah.
 
Namun bagi beberapa orang cara tersebut kurang layak karena dapat menganggu orang lain. Misalnya, pemilik rumah sedang tidur pada siang hari. Lalu kita datang bertamu dengan cara berteriak untuk mengambil limbah sisa sisa makanan mereka. Tentu saja cara ini merusak kenyamanan orang lain.
 
Beberapa strategi yang lain yaitu dengan membeli sisa makanan dari hotel, restoran, warung makan, angkringan, pabrik tahu, pabrik pertanian, dll sebagainya.
 
Kita membayar biaya perbulan sekitar Rp 100.000 ribu. Tetapi teknik ini pula ada kelemahannya yaitu dengan sistem rebutan. Khususnya bagi para pencari pakan untuk ternak ayam kampung yang tergolong omnivora sama seperti babi. Kita bakalan bersaing memperebutkan pakan dengan orang lain.
 
Cara terakhir penuh dengan resiko untuk mencari pakan murah babi yaitu dengan mengunjungi bak penampungan sampah umum yang dipenuhi banyak lalat dan bibit penyakit. Sekiranya hindari teknik mengais pakan ternak dari bak sampah tersebut. Selain dapat menyebabkan resiko babi mati akibat parasit. Bau busuk sampah apabila terus terusan terhirup dapat menyebabkan kanker.
 
20 pakan alternative babi dari pengelolaan kotoran pupuk menjadi tanaman hijau pertanian intensif simbiosis jika punya 1 hektar lahan kosong.

 
Diketahui bahwa 80% pembiayaan produksi babi diakibatkan oleh pakan.
 
Pakan babi seperti yang diutarakan diatas semakin sulit ditemukan. Karena rebutan berkompetisi dengan ternak ayam kampung.
 
Harga 1 panen babi pada tahun 2020 di Kalimantan Tengah berada sekitar antara Rp 2.500.000 – Rp 3.000.000 juta keatas.
 
Sedangkan, jika kita terus menerus membeli pakan babi komersial dari toko atau pasar. Itu memang tersedia melimpah nan banyak. Tetapi banyak peternak sudah tak sanggup membelinya dan beberapa yang lain menganggap keuntungan diraih dari pembelian pakan konsentrat buatan pabrik menjadi sedikit atau bahkan terkadang merugi. Jadi dibutuhkan keberlanjutan demi menyediakan alternative murah meriah dan melimpah dengan cara menerapkan pertanian intensif simbiosi.
 
Babi ketika dipelihara menghasilkan banyak pupuk.
 
Pupuk dari babi terdiri dari nitrogen, fosfor dengan nilai NPK adalah 0,45%, 0,2% dan 0,6%.
 
Pupuk dari babi dapat menyediakan unsur hara bagi tanaman, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
 
Menggunakan pupuk babi secara rutin maka dapat menyulap tanah tandus menjadi subur. Tanaman begitu menyukai pupuk dari kotoran babi.
 
Peternakan babi menghasilkan limbah buangan seperti pupuk, humus dan kompos.
 
Babi ukuran besar dapat mengeluarkan sebanyak 1,9 kg kotoran dan 3,5 kg air urine
 
Melalui babi, kita takkan pernah kekurangan stock pupuk organic selalu melimpah ruah.
 
Jika teman teman sekiranya memiliki lahan tanah kosong sebesar 1 hektar.
 
Perpaduan ternak babi dengan luas lahan yang luas melalui kombinasi pertanian intensif menghasilkan beberapa persen keuntungan. Karena pakan makanan babi dapat ditekan melalui tanaman hijau untuk diberikan secara segar, direbus atau di fermentasi menggunakan EM4 + VITERNA.
 
Misalkan lahan pertanian membudidayakan tanaman singkong.
 
Singkong menghasilkan daun dan ubi.
 
Daun dapat diberikan kepada babi dengan cara direbus terlebih dahulu. Sedangkan ubi singkong diberikan dalam bentuk segar. Namun harus dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan telur cacing. Jika diperlukan ubi direbus dengan air mendidih agar bakteri mati.  
 
Jika hasil panen ubi kita menghasilkan berat 7 kg.
 
Maka di dalam tubuh babi. Singkong tersebut kelak diubah ke dalam bentuk daging seberat 2 kg.
 
Harga daging babi di tingkat peternak untuk berat 2 kg sebesar total Rp 60.000.
 
Kapan lagi dapat uang segitu kan ya.
 
Masakah dari kartu Prakerja. Saya saja sudah daftar 3x berturut turut selalu gagal di tolak. he he…, Saingan ada banyak 40.000.000 juta orang pendaftar se Indonesia tapi yang diterima cuma sedikit. He he…,
 
Jikapun saya diterima di Prakerja diharuskan ikut pelatihan secara online.
 
Saya ngga mau ikut pelatihan online dari pemerintah.
 
Mending nanam singkong dan berikut 20 jenis tanaman menguntungkan untuk konsumsi babi secara ekonomi.
 
1]. Pisang

 
2]. Ubi singkong ketela


3]. Pepaya



 
4]. Petai lamtoro

 
5]. Bayam

 
6]. Tanaman air apu apu, eceng gondong, genjer dan azolla

 
7]. Talas (keladi)

 
8]. Kangkung

 
9]. Bunga kerokot

 
10]. Ubi jalar

 
11]. Fodder jagung 

 
12]. Kemangi

 
13]. Labu

 
14]. Sawi

 
15]. Rumput wheatgrass

 
16]. Buah mentimun

 
17]. Kelor

 
18]. Ganggang sungai

 
19]. Buah tomat


20]. Buah terong

 
Buah tomat dan terong menghasilkan banyak buah dan anakan bibit. Namun kurang menguntungkan secara ekonomi jika diberikan kepada babi. Tetapi kedua tanaman buah ini mampu menambah kandungan gizi pada pakan babi. Sedangkan daun tomat dan daun terong tak dapat dikonsumsi oleh babi karena mengandung duri tajam. Pada prinsipnya ngga ada biaya pupuk pada tanaman ini karena berasal dari kotoran babi secara berkelanjutan.  
 
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU

Related Post