Untuk
berternak babi bukanlah hal perkara yang mudah. Karena peternak harus
menerapkan strategi manajemen pakan. Ada
banyak pakan makanan bergizi dijual oleh berbagai macam toko di pasaran. Semua
tersedia dengan melimpah. Tetapi harga relative mahal. Sehingga ongkos produksi
dapat menyebabkan besar pasak daripada tiang. Kebanyakan peternak babi hanya sanggup membeli dedak. Nah,
beberapa orang mensiasati memberikan makan babi dengan mencari sisa sampah
rumah tangga dari rumah ke rumah. Namun
bagi beberapa orang cara tersebut kurang layak karena dapat menganggu orang
lain. Misalnya, pemilik rumah sedang tidur pada siang hari. Lalu kita datang bertamu
dengan cara berteriak untuk mengambil limbah sisa sisa makanan mereka. Tentu saja cara
ini merusak kenyamanan orang lain. Beberapa
strategi yang lain yaitu dengan membeli sisa makanan dari hotel, restoran,
warung makan, angkringan, pabrik tahu, pabrik pertanian, dll sebagainya. Kita
membayar biaya perbulan sekitar Rp 100.000 ribu. Tetapi teknik ini pula ada
kelemahannya yaitu dengan sistem rebutan.
Khususnya bagi para pencari pakan untuk ternak ayam kampung yang tergolong omnivora
sama seperti babi. Kita bakalan bersaing memperebutkan pakan dengan orang lain. Cara
terakhir penuh dengan resiko untuk mencari pakan murah babi yaitu dengan mengunjungi
bak penampungan sampah umum yang dipenuhi banyak lalat dan bibit penyakit. Sekiranya
hindari teknik mengais pakan ternak dari bak sampah tersebut. Selain dapat
menyebabkan resiko babi mati akibat parasit. Bau busuk sampah apabila terus
terusan terhirup dapat menyebabkan kanker. 20 pakan alternative babi dari pengelolaan kotoran pupuk
menjadi tanaman hijau pertanian intensif simbiosis jika punya 1 hektar lahan
kosong.
Diketahui
bahwa 80% pembiayaan produksi babi diakibatkan oleh pakan. Pakan
babi seperti yang diutarakan diatas semakin sulit ditemukan. Karena rebutan berkompetisi
dengan ternak ayam kampung. Harga
1 panen babi pada tahun 2020 di Kalimantan Tengah berada sekitar antara Rp 2.500.000 – Rp 3.000.000 juta keatas. Sedangkan,
jika kita terus menerus membeli pakan babi komersial dari toko atau pasar. Itu
memang tersedia melimpah nan banyak. Tetapi banyak peternak sudah tak sanggup
membelinya dan beberapa yang lain menganggap keuntungan diraih dari pembelian
pakan konsentrat buatan pabrik menjadi sedikit atau bahkan terkadang merugi. Jadi
dibutuhkan keberlanjutan demi menyediakan alternative murah meriah dan melimpah
dengan cara menerapkan pertanian intensif simbiosi. Babi
ketika dipelihara menghasilkan banyak pupuk. Pupuk
dari babi terdiri dari nitrogen, fosfor dengan nilai NPK adalah 0,45%, 0,2% dan
0,6%. Pupuk
dari babi dapat menyediakan unsur hara bagi tanaman, memperbaiki sifat fisik,
kimia dan biologi tanah. Menggunakan
pupuk babi secara rutin maka dapat menyulap tanah tandus menjadi subur. Tanaman
begitu menyukai pupuk dari kotoran babi. Peternakan
babi menghasilkan limbah buangan seperti pupuk, humus dan kompos. Babi
ukuran besar dapat mengeluarkan sebanyak 1,9 kg kotoran dan 3,5 kg air urine Melalui
babi, kita takkan pernah kekurangan stock pupuk organic selalu melimpah ruah. Jika
teman teman sekiranya memiliki lahan tanah kosong sebesar 1 hektar. Perpaduan
ternak babi dengan luas lahan yang luas melalui kombinasi pertanian intensif
menghasilkan beberapa persen keuntungan. Karena pakan makanan babi dapat
ditekan melalui tanaman hijau untuk diberikan secara segar, direbus atau di
fermentasi menggunakan EM4 + VITERNA. Misalkan
lahan pertanian membudidayakan tanaman singkong. Singkong
menghasilkan daun dan ubi. Daun
dapat diberikan kepada babi dengan cara direbus terlebih dahulu. Sedangkan ubi singkong
diberikan dalam bentuk segar. Namun harus dicuci terlebih dahulu untuk
menghilangkan telur cacing. Jika diperlukan ubi direbus dengan air mendidih
agar bakteri mati. Jika
hasil panen ubi kita menghasilkan berat 7 kg. Maka
di dalam tubuh babi. Singkong tersebut kelak diubah ke dalam bentuk daging
seberat 2 kg. Harga
daging babi di tingkat peternak untuk berat 2 kg sebesar total Rp 60.000. Kapan
lagi dapat uang segitu kan ya. Masakah
dari kartu Prakerja. Saya saja sudah daftar 3x berturut turut selalu gagal di
tolak. he he…, Saingan ada banyak 40.000.000 juta orang pendaftar se Indonesia tapi
yang diterima cuma sedikit. He he…, Jikapun
saya diterima di Prakerja diharuskan ikut pelatihan secara online. Saya
ngga mau ikut pelatihan online dari pemerintah. Mending
nanam singkong dan berikut 20 jenis tanaman menguntungkan untuk konsumsi babi
secara ekonomi. 1]. Pisang
2]. Ubi singkong ketela
3]. Pepaya
4]. Petai lamtoro
5]. Bayam
6]. Tanaman air apu apu, eceng gondong, genjer dan azolla
Buah
tomat dan terong menghasilkan banyak buah dan anakan bibit. Namun kurang
menguntungkan secara ekonomi jika diberikan kepada babi. Tetapi kedua tanaman
buah ini mampu menambah kandungan gizi pada pakan babi. Sedangkan daun tomat
dan daun terong tak dapat dikonsumsi oleh babi karena mengandung duri tajam. Pada
prinsipnya ngga ada biaya pupuk pada tanaman ini karena berasal dari kotoran
babi secara berkelanjutan. Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU