Donald Trump pemenang presiden AS ke 2x bukan Joe Biden. Kecurangan dan manipulasi hoax media news politik Demokrat. Implikasi kepada keamanan militer Israel (2020)
Beberapa
bulan yang lalu. Tepatnya pada tanggal 21
Juni 2020.
Saya
sudah menulis sebuah artikel menarik tentang kemenangan Donald Trump.
Dalam
judul :
Pada
bulan Oktober 2020. Ketika melihat berita hasil pemilu AS. Joe Biden dinyatakan
unggul mengalahkan Donald Trump.
Joe
Biden dan bersama dengan wakil presiden Kamala Harris dari partai Demokrat
memenangi pertarungan dengan mendapatkan nilai skor total 290 suara electoral votes. Sementara Donald Trump hanya mendapatkan 214 suara electoral.
Implikasi Joe Biden kepada keamanan militer Israel (2020)
Joe
Biden dari partai Demokrat begitu berbahaya bagi keamanan Israel. Karena
Demokrat bukanlah bagian utama dari inangan lobi Yahudi AIPAC.
Seperti
kita ketahui.
Partai
di Amerika Serikat hanya ada 2 saja. yaitu Republik
dan Demokrat.
Apa
artinya ini bagi Israel.
Hubungan
Amerika Serikat dan Israel bakalan kembali ke situasi seperti mantan presiden Barrack Obama dari partai Demokrat.
Warisan
di partai Demokrat para pejabat politiknya anti Israel.
Anggota
pemerintahan Demokrat di dalamnya Ilham
Omar. Terus menantang Israel dalam konfilik Palestina di meja rapat.
Melarang Israel mencaplok Tepi Barat untuk memperluas permukiman.
Baca juga :
Namun
disisi lain Demokrat tak dapat lepas dari ketergantungan sekutu Yahudi
tersebut. Terutama di bidang teknologi, ekonomi dan militer dimana Israel memiliki
kemampuan tersendiri pada ranah ini.
Sehingga
mau tau mau, AS menggelontorkan dana keuangan cukup besar untuk memberikan
bantuan kepada Israel sebesar $ 3 miliar dolar per tahun demi menandingi musuh
terberat AS. Yaitu China dan Rusia.
AS
butuh Israel agar ngga tertinggal secara teknologi, militer dan ekonomi oleh
Rusia dan China.
AS
termasuk mempergunakan Israel untuk mempertahankan kepentingan bisnisnya di
Timur Tengah. Melawan Iran dan Suriah yang didukung oleh Rusia.
Dukungan Israel bagi Donald Trump
Banyak
orang Israel terutama dari kalangan Zionis Yahudi menginginkan kandidat dari
partai Republik Donald Trump memenangkan pilpres.
Sebaliknya
dari kalangan Yahudi Ortodoks / Haredi menginginkan Joe Biden sebagai pemenang.
Kecurangan pemilu dan manipulasi media.
Jika
berkunjung ke China, Iran atau Korea Utara.
Kita
memahami bahwa media di kontrol oleh pemerintahan melalui partai Komunis.
Di
Iran, Di Korea Utara jika seseorang menolak atau melawan apa yang dikatakan
oleh pemerintah. Maka orang tersebut segera di hukum mati.
Tak
ada kebebasan demokrasi di sana.
Di
China, kebebasan di awasi secara ketat menggunakan teknologi AI (Artificial
Intelligence). Tak ada satupun orang orang atau perusahaan mampu menandingi
kebesaran partai Komunis di China.
Partai
pemerintahan Komunis China memegang uang cadev sebesar $ 3.527 miliar dolar atau sekitar Rp 54.668 triliun. Praktis takkan
ada satupun pihak manapun di dunia ini mampu menjadi kompetitor partai komunis China
dari segi kepemilikan uang.
Persaingan
China dan Amerika Serikat dapat menyebabkan perubahaan politik mendalam di AS.
Apakah
AS bakalan meniru gaya politik partai komunis China yang otoriter.
Dimana kebebasan berpendapat, kebebasan pers, membatasi internet
melalui sensor firewall, kebebasan demokrasi mulai di awasi dan dikontrol oleh
pemerintah.
Nampaknya
Amerika Serikat melalui partai Demokrat sedang menuju ke arah sana.
Demokrat
membutuhkan perubahan mendalam pada struktur politik di AS.
Salah
satu caranya yaitu dengan memenangkan Joe Biden sebagai presiden.
Anggaran
politik Joe Biden sebesar $ 20 miliar
dolar. Angka uang ini dapat digunakan oleh partai Demokrat untuk melakukan berbagai
macam kecurangan, memasuki sistem pemilu, menyogok media digital untuk
menyebarkan kemenangan palsu di Internet.
Terlebih
lebih, partai Demokrat didukung oleh berbagai macam perusahaan perusahaan global
yang bermarkas di Amerika Serikat.
Sehingga
tanpa promosi kampanye sekalipun. Joe Biden didukung oleh perusahaan tadi.
Salah
satunya adalah Twitter milik Jack Dorsey. Seorang pengembang web media sosial
kelahiran Amerika Serikat. Twitter adalah salah satu kaki tangan partai Demokrat.
Donald Trump. Presiden Amerika Serikat untuk ke 2 kali.
Bawa dan terapkan
hasil pemilu ke mahkamah agung.
Undang
semua media internasional dari seluruh dunia.
Bukan hanya media yang dipilih itu itu saja karena
ada susupan kecurangan manipulasi disana.
Tapi
ajaklah seluruh media netral dengan disaksikan oleh miliaran mata mengawasi
pemilu.
Saya
percaya. Pada tahun 2021. Donald Trump dibantu oleh lobi AIPAC segera menjabat
menjadi presiden untuk ke 2 kali setelah membongkar dan menemukan adanya banyak
kecurangan dan manipulasi di pemilu yang dilakukan oleh partai Demokrat.
Ini
mirip seperti kasus di. Ya ngga usah jauh jauh. Yaitu di Filipina dan
Indonesia.
Di
Indonesia. Media utama TV ONE atau VIVA menyebarkan kebohongan data palsu dengan
memenangkan Prabowo sebagai presiden, sedangkan Jokowi dinyatakan kalah.
Lihatlah
bagaimana cara perusahaan media berita yang didukung oleh partai menciptakan sebuah
data palsu hoax kepada masyarakat untuk dimanipulasi. Namun partai Demokrat di Amerika Serikat melakukan teknik kecurangan yang lebih rapi hingga memasuki sistem pemilu dan menyebarkan penguasaan kekuatan media berita kepalsuaan di internet.
Musuh utama lobi AIPAC adalah partai Demokrat didukung oleh kebanyakan Yahudi Ultra Ortodoks (Haredi) yang bermusuhan terhadap Yahudi Zionis Israel.
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU