Salah
satu indikator kunci keberhasilan untuk menentukan kemajuan sebuah bangsa.
Dapat kita lihat dari aktivitas industri dan aliran kas seberapa besar keuangan
yang mengalir di bursa saham tersebut.
Ada
lebih dari 200 bursa saham di dunia ini.
Bursa
saham adalah tempat orang orang atau investor melakukan perdagangan menjual dan
membeli investasi. Dengan harapan mendapatkan capital gain dan keuntungan
berupa profit. Baik dari hasil trading maupun deviden.
Pada
masa lalu. Investor melakukan perdagangan secara tradisional. Mereka datang ke
kantor membawa tas office, berpakaian jas hitam rapi dan memakai dasi.
Namun
sejak perkembangan internet makin pesat. Komunikasi dunia terbuka lebar satu
dengan lainnya. Kini seseorang dapat berinvestasi di bursa saham hanya dari
rumah saja menggunakan laptop, sambil tidur tiduran dan pakai celana kolor.
Internet
menghasilkan dampak positif dan negatif karena hubungan keterbukaan. Perusahaan
dari negara mana saja dapat mendaftar menjadi emitem ke bursa saham yang
diinginkan. Dari segi positif volume perdagangan tentu terus merangkak naik.
Sedangkan dari segi negatif. Banyak bursa saham tradisional berguguran sehingga
memicu persaingan antar negara dan antar perusahaan dalam merebut duit.
Pada
umumnya, bursa saham dimiliki oleh swasta. Namun ada pula yang dimiliki oleh
pemerintah.
Bursa
efek Indonesia merupakan bentuk kepemilikan pemerintah Indonesia.
1
negara dapat memiliki lebih dari 1 bursa efek sekaligus. Contohnya yaitu
Amerika Serikat, China, Uni Eropa, Iran, Taiwan, Bangladesh dan India.
Selanjutnya
kebanyakan 1 negara hanya punya 1 unit bursa efek saja.
Beberapa
negara bahkan ada yang tak memiliki bursa efek sama sekali.
Itu
menandakan sebuah negara gagal tanpa perkembangan industri lokal berarti
sehingga pasrah mengharapkan ketergantungan hidup dari perusahaan asing global.
Informasi
di bursa saham dapat dijadikan acuan penentu sebuah bangsa.
Jika
kita membaca BEI asal Indonesia. Nampaknya rakyat Indonesia lebih condong fokus
ke sektor pekerjaan di bidang komoditas, jasa, perdagangan dan manufaktur. Termasuk
juga di India, Vietnam, Bangladesh, Thailand, China, Filipina, Malaysia, Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Jika
kita membaca NASDAQ, NYSE asal Amerika Serikat, menganalisis Bursa efek dari Rusia,
Korea Selatan, Jepang, China, Taiwan, dan Israel. Mereka condong bekerja kearah
di bidang pekerjaan teknologi tinggi.
Sedangkan
China dan Amerika Serikat termasuk menarik. Karena tergabung kuat. Masuk ke dalam banyak sekali sektor
bisnis. Komoditas iya, manufaktur iya, teknologi iya, jasa juga iya.
Nah,
dari 200 bursa efek yang bertahan di tahun 2021. Kebanyakan bursa efek bagaikan
hidup segan mati tak mau. Market cap sudah terlalu kecil banget. Sebagai
contoh, Cayman island stock exchange hanya memiliki 5 emitem, Rwanda stock
exchange hanya memiliki 8 emitem saja, Cboe global markets bahkan memiliki 1
emitem saja.
Jika
mengacu pada pemeringkatan rangking, volume, market cap dan informasi publik lainnya.
Bursa saham asal Amerika Serikat Nasdaq dan NYSE merupakan pemimpin terbesar di
dunia. Kemudian disusul oleh pesaing China dengan 3 bursa saham sekaligus.
Berikut 35 bursa saham terbesar di dunia lengkap dengan market cap. [ Data di ambil bersumber pada tahun 2019).
Baca juga :
1]. NYSE ( $ 19 triliun dolar atau sekitar
Rp 267.000 triliun rupiah )
2].
Nasdaq ( $ 12 triliun dolar atau
sekitar Rp 169.000 triliun rupiah )
3].
Japan exchange group ( $ 5 triliun
dolar atau sekitar RP 70.000 triliun rupiah )
4].
Shanghai stock exchange ( $ 4,9 triliun
dolar atau sekitar Rp 69.000 triliun rupiah )
5].
Hongkong exchanges and clearing ( $
4,6 triliun dolar atau sekitar Rp 64.000 triliun rupiah )
6].
LSE group ( $ 3,6 triliun dolar atau sekitar Rp 50.000 triliun rupiah )
7].
Shenzhen stock exchange ( $ 3,5
triliun dolar atau sekitar Rp 49.000 triliun rupiah ))
8].
Saudi stock exchange tadawul ( $ 2,2
triliun dolar atau sekitar Rp 31.000 triliun rupiah ))
9]. Canada TMX group ( $ 2,2 triliun dolar atau sekitar Rp 31.000 triliun rupiah )
10].
BSE India limited ( $ 2 triliun
dolar atau sekitar Rp 28.000 triliun rupiah )
11].
National stock exchange of India ( $
2 triliun dolar atau sekitar Rp 28.000 triliun rupiah )
12].
Korea exchange ( $ 1,3 triliun dolar atau sekitar Rp 18.000 triliun rupiah )
13].
Taiwan stock exchange ( $ 1,1
triliun dolar atau sekitar Rp 15.000 triliun rupiah )
14].
Johannesburg stock exchange ( $ 897
miliar dolar atau sekitar Rp 12.600 triliun rupiah )
15].
Russia Moscow exchange ( $ 698
miliar dolar atau sekitar Rp 9.841 triliun rupiah )
16].
Singapore exchange ( $ 657 miliar
dolar atau sekitar Rp 9.230 triliun rupiah )
17].
The stock exchange of Thailand ( $
483 miliar dolar atau sekitar Rp 6.841 triliun rupiah )
18].
Indonesia stock exchange IDX ( $ 446
miliar dolar atau sekitar Rp 6.230 triliun rupiah )
19].
Iran Tehran stock exchange ( $ 430
miliar dolar atau sekitar Rp 6.000 triliun rupiah )
20].
Bolsa Mexicana de valores ( $ 381
miliar dolar atau sekitar Rp 5.300 triliun rupiah )
21].
Bursa Malaysia ( $ 366 miliar dolar atau sekitar Rp 5.160 triliun rupiah )
22].
Philipine stock exchange ( $ 261
miliar dolar atau sekitar Rp 3.680 triliun rupiah )
23].
Israel Tel aviv stock exchange ( $
241 miliar dolar atau sekitar Rp 3.390 triliun rupiah )
24].
Chile Bolsa de comercio de Santiago ( $
171 miliar dolar atau sekitar Rp 2.410 triliun rupiah )
25]. Turkey Borsa istanbul ( $ 169 miliar dolar atau sekitar Rp 2.380 triliun rupiah )
26].
Vietnam hochiminh stock exchange ( $ 130
miliar dolar atau sekitar Rp 1.830 triliun rupiah )
27].
Boursa Kuwait ( $ 113 miliar dolar atau sekitar Rp 1.590 triliun rupiah )
28].
Taiwan taipe exchange ( $ 107 miliar
dolar atau sekitar Rp 1.500 triliun rupiah )
29].
UEA dubai financial market ( $ 99 miliar
dolar atau sekitar Rp 1.390 triliun rupiah )
30].
Odeslsa de valores de lima ( $ 94
miliar dolar atau sekitar Rp 1.320 triliun rupiah )
31].
Iran fara bourse securities exchange (
$ 91 miliar dolar atau sekitar Rp 1.280 triliun rupiah )
32].
Nigeria stock exchange ( $ 46 miliar
dolar atau sekitar Rp 648 triliun rupiah )
33].
The Egyptian exchange ( $ 41 miliar
dolar atau sekitar Rp 578 triliun rupiah )
34].
Kazakhstan stock exchange ( $ 40
miliar dolar atau sekitar Rp 564 triliun rupiah )
35]. Bangladesh dhaka stock exchange ( $ 33 miliar dolar atau sekitar Rp 465 triliun rupiah )
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU