Sebuah
penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat. Dengan melibatkan 125.000 ribu orang responden telah
memberikan kesimpulan bahwa sinar bluelight dapat menyebabkan diabetes dan (macular degeneration) kebutaan permanen.
Ya,
teman teman ngga salah baca lho.
Layar
laptop, smartphone, televisi, bahkan lampu LED dapat menyebabkan kebutaan permanen
pada mata seseorang dan diabetes yang dikenal sebagai ibu dari segala penyakit.
Hasil
laporan ilmuwan dapat anda temukan di jurnal scientific reports United State of
America.
Cahaya bluelight malam hari dapat menyebabkan diabetes dan
kebutaan permanen pada mata (macular degeneration) (2021).
Perkembangan
teknologi semakin hari semakin pesat. Namun ada sisi gelap terhadap
visibilitas, lingkungan dan astronomi bumi terhadap kesehatan.
Bertahun
tahun para ilmuwan mencari tahu tentang pengaruh dampak bahaya bluelight.
Bluelight
adalah sinar yang terdiri dari cahaya
merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Walaupun sebutannya dikenal
sebagai bluelight, bukan berarti cuma warna biru.
Cahaya
blueligt ada dimana mana.
Sinar
matahari adalah salah satu penghasil bluelight terbesar di alam semesta.
Ketika
kita menengok ke atas langit. Pancaran menghasilkan warna biru.
Namun
sejak ditemukannya teknologi lampu oleh Thomas Alva Edision. Dunia sontak
berubah, kegelapan dimalam hari kini berubah menjadi terang. Lampu kini ada
dimana mana, tak hanya lampu. Layar gadget seperti laptop, televisi, tablet dan
smartphone ada dimana mana. Semuanya menghasilkan cahaya bluelight. Bahkan ketika seseorang pergi ke toilet pun sulit lepas dari smartphone.
Bluelight baik untuk kesehatan namun disisi lain berubah
menjadi bencana ketika malam hari
Disisi
lain, bluelight baik untuk kesehatan jika digunakan tepat pada waktunya.
Cahaya
bluelight dari sinar matahari yang masuk melalui mata kita dapat memberikan
suasana semangat, memperbaiki mood, menenangkan dan membantu tubuh untuk fokus.
Walaupun
sinar matahari yang menghasilkan bluelight bermanfaat untuk kesehatan manusia.
Ada sisi kelam bagaikan pedang bermata dua. Bluelight disisi lain adalah
malapetaka yang mengganggu kesehatan kita jika penggunaan arus masuk bluelight
tak dikontrol secara ketat atau terlalu overdosis.
Pada
pagi hari jam 9 pagi setelah seseorang berangkat ke kantor, ke toko atau ke
tempat kerja. Seseorang sudah dipastikan terpapar cahaya bluelight hingga pukul
5 sore.
Pada
malam hari seharusnya kita sudah tidur. Namun penggunaan gadget yang berlebihan
seperti menonton televisi dan menggunakan smartphone terus dilakukan oleh orang
orang di zaman modern ini hingga pukul 12 malam. Entah itu bermain game,
menonton Youtube, melakukan trading, ketawa ketiwi di media sosial bersama teman teman, main tiktok, browsing website di Google, dll.
Menurut
peneliti. Manusia zaman now semakin aktif menggunakan gadget hingga 7 jam
sehari.
Artinya
kita telah menerima tekanan dosis overdosis dari cahaya bluelight secara double
2x dibandingkan dengan nenek moyang kita.
Sore
hari menjelang malam adalah isyarat alami kepada tubuh kita bahwa sudah
waktunya untuk tidur di kasur.
Jam
biologi memberikan tanda kepada otak untuk mulai memproduksi hormon melatonin.
Permasalahan
yang dihadapi oleh banyak manusia saat ini yaitu melawan jam biologi tersebut dengan
terus aktif melihat smartphone, laptop, televisi dan terus berada dibawah lampu
LED (light emitting diode) yang menghasilkan cahaya sinar bluelight buatan saat
malam hari.
Hormon
melatonin hanya aktif pada malam hari.
Bluelight
dimalam hari yang masuk terserap melalui penglihatan mata dapat mengganggu
fungsi hormon melatonin tersebut.
Ketika
hormon melatonin dirusak. Maka sel sel menjadi rusak sehingga memicu kanker dan
gejala penyakit diabetes.
Salah
satu gejala awal dari rusaknya hormon melatonin yaitu seseorang sering
terbangun malam hari atau susah banget tidur malam.
Terus
menerus menatap layar smartphone, televisi, laptop bahkan saat malam hari memaksa
tubuh menerima 2x double bluelight dalam jumlah besar. Jika terus dilakukan
sepanjang hari secara menahun maka ada harga kesehatan mahal yang harus dibayar. Seperti
diutarakan diatas yaitu diabetes dan kebutaan permanen.
Ingatlah,
penyakit Diabetes belum ada obatnya.
Pada tahun 2017. Sekitar 10% penduduk populasi dunia atau sekitar 714.000.000 juta orang tiap hari harus berperang sengit melawan diabetes di dalam tubuhnya.
Artinya dari 100 orang 10 diantaranya mengindap diabetes.
|
Foto : Pasien diabetes |
Cahaya
bluelight menstimulasi sel sel ganglion di retina yang menipu tubuh kita
berpikir bahwa hari ini masih siang padahal sudah jam biologi malam hari.
Sinyal palsu dikirim ke saraf hipotalamus ke otak.
Di dalam
hipotalamus, sinyal ditangkap oleh inti suprachiasmatic (SCN).
SCN
menghasilkan sinyal yang mengatur siklus tidur dan bangun harian kita. Sinyal menyebabkan
kelenjar pineal berhenti mengeluarkan hormon melatonin.
Ketika
melatonin rusak maka mengundang tamu yang bernama penyakit ibu dari segala penyakit (diabetes).
Bagaimana cahaya Bluelight dapat menyebabkan kebutaan
permanen
|
Foto : Ilustrasi orang buta |
Cahaya
dari perangkat digital memicu pembentukan molekul toksik di retina mata.
Pertama
tama seseorang mengalami lelah mata, terasa pedih, mata terasa pedas, mata terasa gatal gatal dan mulai
sering terasa silau. Sulit melihat di kejauhan dan semakin terganggu karena kesulitan mengenali wajah orang dari jauh.
Efek
beruntun selanjutnya yaitu mengalami rabun (kerabunan).
Penelitian
dilakukan oleh universitas of Toledo di Amerika Serikat mengungkapkan bagaimana
cahaya paparan bluelight dapat menyebabkan kebutaan secara permanen dengan cara
efek dari bluelight masuk melalui mata kemudian menerjang, menembus ke bagian
mata terdalam dan terserap oleh sel sehingga menghasilkan atau memicu keracunan di sel sel mata yang sensitive terhadap cahaya.
Satu
per satu sel mata selama hari demi hari, tahun demi tahun. Sel sel mata kita
akan dirusak satu demi satu akibat paparan bluelight secara perlahan lahan dengan tahapan sedikit
demi sedikit.
Awalnya
mengalami gejala mata minus, (rabun). Lama lama semakin rabun, kemudian menjadi
rabun serabun rabunnya dan berakhir dengan kebutaan permanen.
Hal
ini disebabkan oleh matinya sel pada mata yang disebut fotoreseptor. Yaitu sel
peka cahaya di retina.
Sel
fotoreseptor membutuhkan molekul yang disebut ‘RETINAL’ untuk menyerap cahaya
dan memicu sinyal ke otak dimana memungkinkan kita untuk dapat melihat.
Cahaya
bluelight memicu reaksi berantai yang mengakibatkan molekul tadi berubah
menjadi racun.
Kasun
ratnayake mengatakan :
Jika
anda menyinari retinal dengan cahaya bluelight, maka retinal membunuh sel sel
fotoreseptor saat molekul pensinyalan pada membran larut. Sahutnya.
Molekul
yang disebut alpha tocopherol, antioksidan alami yang ditemukan di mata,
mencoba menghentikan sel dari kematian akibat cahaya bluelight. Tetapi gagal
memberikan perlindungan karena sistem kekebalan tubuh terus ditekan secara
bertubi tubi oleh cahaya bluelight.
Saat itulah kerusakan pada mata yang
sebenarnya terjadi mengakibatkan kebutaan total.
Doktor
Ajith dari Amerika Serikat mengatakan :
Kita terus menerus terpapar sinar cahaya
biru dan kornea serta lensa mata kita tidak dapat menghalangi atau
memantulkannya. Bukan rahasia lagi bahwa cahaya biru merusak penglihatan kita
dengan merusak retina mata. Eksperimen kami sudah menjelaskan bagaimana hal ini
terjadi dan kami berharap di masa depan menemukan terapi pengobatan baru untuk
memperlambat kebutaan. Seperti menciptakan jenis obat tetes mata baru. Sahutnya.
Baca juga :
Solusi
Jika
seseorang terbiasa bekerja di smartphone, laptop atau layar gadget lainnya.
Maka kurangi frekuensi penggunaan dan terapkan cara setiap 20 menit menatap ke
objek lain.
Gunakan
software filter bluelight untuk mengatur pencerahan.
Gunakan
kacamata anti bluelight dan pasanglah kaca filter penghalang radiasi di laptop
dan smartphone.
Terapkan
pola hidup sehat dengan berhenti atau hentikan semua aktivitas saat mulai
menjelang malam hari.
Simpan
semua laptop, smartphone, tablet dan matikan televisi.
Matikan
lampu kamar dan pergi tidur secepatnya dengan menutup mata.
Lampu LED mengandung sinar bluelight.
Matikan lampu LED saat tidur. Selain menghemat token listrik juga melindungi anda dan keluarga dari bahaya kebutaan dan diabetes.
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU