Dalam
peperangan modern pada beberapa dekade ke depan. Peranan robot atau kendaraan
darat tak berawak UGV dimedan tempur secara eksklusif memang takkan dapat
sepenuhnya mengganti tentara manusia hingga 100%.
Ada
banyak faktor penyebab yaitu karena keterbatasan
biaya, permasalahan penyusutan produk, persaingan, anggaran pemerintah dan keefektifan.
Setiap
tahun. Teknologi militer secara luas terus menerus mengalami perubahan.
Siapa
yang tak berubah untuk beradaptasi dengan keadaan perubahan zaman.
Dipastikan
tertinggal jauh ke belakang.
Pada
tahun 2020. Perusahaan teknologi militer asal Israel Elbit System kembali
meluncurkan pembaharuan upgrate kendaraan tempur otonom.
Disebut
dengan TORCHX.
Israel TorchX
Robot
memang takkan menggantikan peranan tentara manusia sepenuhnya. Namun para
ilmuwan Israel memandang bahwa doktrin pertempuran modern merupakan campuran
antara perpaduaan perang ‘robot dan manusia’.
Robot
membutuhkan tentara manusia.
Sebaliknya
tentara manusia membutuhkan robot.
Gil
Mooz mengatakan :
Teknologi militer telah berkembang pesat
sehingga memungkinkan kami memasukkan kemampuan otonom ke jaringan.
Sesuatu yang tidak mungkin dilakukan 2 atau 3 tahun yang lalu. Medan perang berubah.
Kita bergerak menuju peperangan multi domain. Kita harus mengetahui bahwa tidak
akan pernah ada skenario keseluruhan perang menggunakan robot. Melainkan
keseimbangan antara robot tak berawak dan berawak. Sahutnya.
Pada
tahun 2018. Elbit System telah mulai memperkuat sektor kemampuan otonom
berbasis kecerdasan buatan AI (artificial intelligence). Merancang arsitektur robotika
dan mengerjakan roadmap TorchX autonomous.
Kemudian
menerapkan simulasi latihan tempur dan berbagai skenario ujicoba.
Robot
TorchX diciptakan oleh perusahaan swasta Elbit System dengan 22.500 karyawan.
Berkantor pusat di Israel. 50% saham dimiliki, dicaplok dan dikuasai oleh
pemerintah Israel.
TorchX
memiliki berat 70 kg, berkecepatan 19 km/jam dan sanggup menempuh jarak hingga
90 km.
Daya
tahan selama 3 hari 3 malam, sekali isi bahan bakar.
Keunggulan
TorchX menggunakan campuran electric hibrida dan baterei tambahan.
Dimana
saat roda sedang berjalan, generator daya listrik baru terciptakan sehingga
menambah energi baru.
Kemampuan
navigasi dan manuver map core dilakukan secara otonom untuk melewati parit air,
semak belukar sempit, mendaki bukit berbatu hingga kemiringan 33 derajat, dll.
Perangkat
lunak analisis traversabilitas menghitung setiap rintangan medan melalui sensor
deteksi yang memungkinkan pemprosesan dan klasifikasi menghasilkan database
lingkungan sekitarnya. Algoritma termasuk mendeteksi, memahami, dan
menganalisis objek lain seperti manusia, hewan dan pohon.
TorchX
bertenaga AI dan machine learning menerima ‘big data’. Kemudian ia
menyelesaikan sendiri bagaimana bereaksi terhadap lingkungan, melewati rute
jalan rusak, cara menghindari bebatuan dengan mulus, dll. Semua pergerakan dan
cara kerja TorchX dilakukan sendiri oleh AI dan machine learning.
TorchX
dapat diperintah pula dengan cara mengikuti langkah tentara menggunakan aturan follow
me.
TorchX
handal membawa barang logistic militer hingga seberat 750 kg, mampu mengevakuasi
korban luka, membawa alat peledak ke target musuh, sebagai solusi akuisisi
target pengintai, evakuasi medis, dan untuk pendukung fire support dalam pertempuran darat.
Aplikasi
lain penggunaan TorchX yaitu membawa berbagai jenis drone udara. Seperti Thor,
Magni dan Cybair dalam melakukan tugas misi intelijen diatas langit sehingga
menciptakan kesadaran situasional yang lebih baik.
TorchX
menyesuaikan berbagai muatan. Meliputi sensor, teleskop elektro optic bahkan dapat pula
diinstal dengan senapan mesin RCWS pada bagian atasnya.
TorchX
berkemampuan otonom. Apabila diperlukan dan telah disetujui oleh tentara
manusia dengan menekan tombol perintah persetujuaan untuk mengeliminasi target.
Sesuai kebutuhan operasional, TorchX sanggup menjalankan fungsinya dalam penyerangan dan pembunuhan ala perang swarm dan bertindak dengan
tenaga AI dan machine learning untuk menghitung dan memutuskan dirinya sendiri
bagaimana cara pertempuran yang cepat, efektif dan efesien dengan sendirinya.
Maoz
menambahkan bahwa tentu saja robot TorchX takkan sepenuhnya bekerja dengan memutuskan
dirinya sendiri hanya mengandalkan AI dan Machine Learning saja. Melainkan
membagikan data dan keputusan secara real time ke pusat kontrol komando atau
GCS (ground control system) sebagai bahan pertimbangan dan persetujuan.
Moaz
mengatakan :
Kita hanya menggaruk permukaannya saja.
Hal hal berikutnya berkembang pesat dalam waktu dekat. Sahutnya.
Robot UGV Israel :
Israel
dikenal sebagai salah satu pemimpin dunia di bidang teknologi robot. Bersaing ketat
dengan negara Amerika Serikat, Rusia, China, Korea Selatan, Uni Eropa dan
Jepang.
TorchX
bukanlah satu satunya robot kategori UGV di Israel.
Perusahaan
teknologi asal Israel telah menciptakan berbagai macam penerus robot tempur.
Varian
terbaru robot militer darat buatan Israel (tahun 2021).
Adalah Robattle LR3, TorchX, Rambow, Advantaguard gnius, dan Amstaf
generasi ke 8.
Youtube : Israel TorchX
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU