Ketika
semua mata dunia tertuju kepada keberhasilan dan kesuksesan negara Israel
terhadap program vaksinasi Covid dalam menurunkan angka infeksi.
Menurut
data dari ourworlindata.org.
Israel
menempati posisi sebagai negara #1 di dunia. Dimana pada bulan Februari 2021.
Sebanyak 60% warga atau sekitar 5.500.000 orang di Israel telah menerima dosis
vaksin buatan perusahaan Pfizer asal Amerika Serikat tersebut.
Selain
negara Israel. Program vaksin tersukses lainnya disusul oleh UEA (United Arab
Emirates) mencapai 36%. Lalu disusul oleh kerajaan United Kingdom (Inggris)
mencapai 15% dan posisi peringkat #4 di tempati oleh Amerika Serikat mencapai
10%.
Perusahaan asal Israel memiliki vaksin sendiri dikembangkan oleh ‘Migvax’.
Namun migvax masih dalam
pengembangan penelitian lanjut. Sehingga pemerintah Israel memutuskan
menggunakan Pfizer terlebih dahulu dengan membeli 8.000.000 juta dosis sebelum vaksin buatan Migvax selesai diciptakan.
(Sebagai informasi : imunisasi Pfizer membutuhkan 2x suntik atau seharga $ 56 dolar. Sekitar Rp 780.000 ribu rupiah. Untuk mengalahkan Covid-19 harus menggunakan hingga 3x vaksin dari jenis komposisi berbeda beda. Jika hanya menggunakan 1 vaksin saja itu takkan sanggup menghentikan Corona virus. Malahan mereka yang telah divaksin tetap dapat tembus oleh Covid-19. Artinya jika seseorang pernah tertular maka diwaktu lain dapat ketular Covid lagi. Pada tahun 2021 ada sekitar 4.000 varian jenis baru mutasi Covid-19. Vaksin Pfizer saja tentu takkan maksimal memberantas Covid-19.
Karena Covid-19. Polisi IDF Zionis Israel bentrok dengan
Yahudi Ultra Ortodoks (2021)
Sudah
menjadi hal yang umum. Kekerasan dan ketegangan antara Yahudi Zionis VS Yahudi
ultra ortodoks selalu bentrok hampir disetiap tahun.
Namun
kali ini permasalahan bukan karena masalah lama.
Melainkan
disebabkan oleh virus Covid-19.
Secara
garis besar sebagai informasi tambahan.
Di
Israel terdapat 2 jenis suku Yahudi. Yaitu Yahudi
Ultra Ortodoks dan Yahudi Zionis.
Ultra
Ortodoks dalam bahasa lain disebut sebagai Haredi.
Mereka mengaku sebagai keturunan Yahudi asli yang telah menempati tanah hidup
berdampingan damai dengan rakyat Palestina dan menganggap Yahudi Zionis sebagai
pendatang entah darimana yang menjajah, merebut, mencaplok dan mengganggu
ketenangan Yahudi ultra ortodoks dan bangsa Arab Palestina.
Pada
tahun 2021.
13%
orang di Israel atau 1.200.000 penduduk adalah Yahudi ultra Ortodoks.
61%
orang di Israel atau 5.600.000 penduduk adalah Yahudi Zionis.
Yahudi
Zionis dan Yahudi Ultra Ortodoks diketahui sering tak pernah akur dan tak
pernah damai. Bagaikan kucing dan tikus selalu bertengkar saja.
Meski
vaksinasi dengan agresif dilakukan oleh pemerintah Zionis Israel.
Namun pihak Yahudi
ultra ortodoks selalu menentangnya.
Penduduk
Yahudi Zionis Israel menyebut bahwa orang orang dari keturunan Yahudi Ultra
Ortodoks sebagai dalang penyebab mengapa kasus infeksi masih saja tinggi
walaupun vaksin telah gencar dilaksanakan oleh otoritas pemerintah Israel.
Beberapa
orang Yahudi Ultra Ortodoks bahkan menolak untuk diberikan vaksin, mereka
terlihat sering tak mengenakan penutup wajah masker dan jarang mematuhi
protokol kesehatan.
Pada
saat pemerintah Zionis Israel memberlakukan lockdown.
Orang orang Yahudi Ultra
Ortodoks masih saja menari nari di acara pernikahan, masih membuka sekolah,
masih membuka sinagog dan masih melakukan kerumunan massal berhimpit himpitan, berkerumunan dan berdesak desakan pada berbagai acara keagamaan yang dihadiri oleh ratusan
hingga ribuan orang.
Penduduk
Yahudi Haredi ultra ortodoks hanya ada 13% dari populasi di Israel.
Namun
kontribusi mereka pada infeksi melalui fakta statistik data menunjjukkan
merekalah orang orang yang memenuhi rumah sakit menjadi penuh sesak sehingga
menyebabkan anggaran keuangan pemerintah Zionis Israel menggelembung dan
membengkak dalam menanggulangi penyakit Covid-19 sehingga terjadinya penurunan ekonomi akibat pembiayaan kesehatan.
Polisi
dan tentara IDF Zionis dikerahkan untuk memberikan peringatan kepada suku Yahudi
ultra ortodoks.
Perdana
menteri Israel. Benjamin netanyahu melalui siaran pers mengatakan :
Semua warga Israel harus mematuhi pedoman
keselamatan protokol kesehatan. Mencakup semua sektor. Termasuk dari kalangan
Yahudi ultra ortodoks. Sahutnya.
Namun para Yahudi Ultra Ortodoks selalu membalas dengan kemarahan.
Seperti
pembakaran sampah, pelemparan bom api bensin, menyalakan petasan, perusakan
tiang listrik, merusak infrastruktur, bahkan membakar bus transportasi milik
pemerintah Zionis.
Demonstrasi
terjadi di kota Ashdod, kota tua Jerusalem dan Bnei brak. Dimana lokasi kota tersebut
memang identik banyak ditempati dan dihuni oleh kaum Yahudi Ultra Ortodoks
ketimbang Yahudi Zionis.
Zionis VS Ultra Ortodoks
Sejak
awal terbentuknya negara Israel pada tanggal 14 Mei 1948.
Yahudi
Ultra Ortodoks VS Yahudi Zionis terus bertingkai tanpa pernah ada kedamaian
hingga detik ini.
Yahudi Ultra ortodoks selain berada di Israel juga bertempat tinggal di Amerika serikat sekitar 570.000 orang.
Baca juga :
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU