3 alasan mengapa semua orang haruslah ikut investasi mulai sejak dini [ Bukan berbisnis membuka usaha atau UKM sendiri ] (2021)
Ada
banyak ragam jenis investasi. Paling populer adalah saham, reksadana, obligasi (surat utang berharga negara),
cryptoccurency, property real estate, dan emas.
Sedangkan
aneka pekerjaan atau bisnis juga terdiri dari jutaan macam pilihan.
Bekerja
contohnya seperti menjadi guru, dokter,
perawat, polisi, tentara, karyawan, buruh, nelayan, peternak, petani, aparatur
sipil negara (ASN), dll sebagainya.
Sedangkan
berbisnis seperti membuka rumah makan sendiri, membuka jasa laundry, membuka
bengkel sendiri, membuka usaha UKM sendiri, dll sebagainya.
3 alasan mengapa semua orang haruslah ikut investasi mulai
sejak dini (2021)
Mencoba
belajar untuk mengamati perkembangan bisnis di Indonesia. Selalu ada yang
datang dan ada yang pergi. Banyak usaha baru dibuka, namun banyak juga usaha yang
bangkrut. Namun ada pula yang dapat bertahan dalam waktu lama dan menghasilkan
pundi pundi keuangan bagi keluarganya dalam jumlah besar.
Bisnis,
investasi dan bekerja adalah hal yang tak sama.
Sebagai
contoh, banyak toko kelontong milik usaha pribadi tiap masing orang orang kini telah
mengalami kebangkrutan karena menghadapi Alfamart dan Indomaret.
Begitupula
dengan usaha rumah makan seperti bakso atau ayam goreng. Banyak banget yang tutup
karena bangkrut. Akibat berhadapan dengan jaringan rumah makan bakso yang
terdaftar di bursa saham.
Begitupula
usaha roti, bengkel, properti, kos kosan, pabrik pengolahan makanan dan lain
sebagainya banyak usaha bisnis pribadi mulai kalah tersisih oleh perusahaan
besar yang terdaftar di bursa saham.
Kesimpulan
saya saat ini adalah bahwa membuka bisnis sendiri di zaman sekarang jauh lebih
rumit dan menantang. Salut bagi mereka yang masih dapat bertahan dalam usaha
UKM mandiri dengan mencari celah.
10
tahun mendatang atau pada tahun 2030. Membuka bisnis sendiri bakalan sulit
akibat persaingan melawan jaringan perusahaan besar yang masuk hingga ke sendi
sendi UKM. Sekali lagi, salut bagi mereka atau teman teman sekalian yang dimana
bisnis usaha sendiri masih dapat bertahan hingga detik ini.
Ketimbang
mendirikan usaha UKM sendiri.
Lebih baik fokus membuka bisnis UKM untuk terdaftar
menjadi emiten dan melakukan IPO (initial public offering). Karena tanpa hal
ini keadaan menjadi sulit.
Kita tahu saat ini banyak UKM adalah milik jaringan atau agen dari cabang perusahaan besar yang terdaftar di bursa saham dengan bermodalkan keuangan kuat. Bagaimanakan keuangan pribadi seseorang sanggup mengalahkannya. Itu membutuhkan sumber daya yang besar atau sebuah hoki.
Menurut
data penelitian dari We online gratyo practical bussiness. 96% orang yang membuka bisnis sendiri akan gagal, bangkrut dan
terjebak utang. Artinya dari 100 orang jika mereka mendirikan bisnis maka 96
orang diantaranya dipastikan gagal.
Investor saham ternama di Indonesia, Sandiana Uno dengan harta kekayaan Rp 5 triliun rupiah pernah
ditanya oleh seorang Youtuber :
Apakah bapak bisa sekaya sekarang jika tanpa berinvestasi...?
Maka
Jawab Sandiana Uno : Tidak bisa.
Artinya bahwa investasi saham merupakan hal wajib harus diikuti oleh semua orang. Tak hanya di Indonesia, namun seluruh penduduk di dunia.
***
Baca juga :
Membuka
bisnis di zaman sekarang jauh lebih sulit ketimbang berinvestasi.
Karena
untuk berbisnis membutuhkan banyak skill, seperti harus menguasai ilmu manajemen
karyawan, pemasaran marketing, melelahkan pikiran, menguras tenaga, menguras
waktu kita, dll sebagainya.
Bukan
berarti untuk membuka bisnis ngga boleh. Jika seseorang punya skill diatas rata rata dan
mau menghabiskan waktu setiap hari untuk mengelolanya. Maka lakukan aja sesuai
kemampuan masing masing tiap orang.
Tetapi
untuk berinvestasi di tahun 2020 - 2030. Semua orang, entah itu muda atau usia
lanjut di seluruh dunia sepertinya harus diwajibkan untuk ikut terlibat
investasi. Yaitu menyisihkan uang untuk diinvest ke platform keuangan. Alih
alih hanya di tabung begitu saja.
Di
zaman dulu, untuk berinvestasi. Seseorang harus menggunakan dasi, jas rapi dan tas
kantor. Sekarang semua sudah serba digital. Bahkan berinvestasi di emas yang
dulunya offline kini sudah online. Semuanya sudah digital.
Orang
kini telah dapat berinvestasi bahkan di toilet menggunakan celana kolor hanya
bermodalkan laptop dan smartphone.
Ada
beberapa alasan mengapa orang orang diwajibkan dan memang harus wajib untuk
ikut investasi.
Membuka bisnis sendiri zaman sekarang sudah
menantang karena menghadapi pemain perusahaan besar yang kini semakin menyasar mengincar
ke setiap sudut market pasar bahkan hingga ke bagian paling kecil.
Faktor
kedua adalah bekerja tak dapat membuat seseorang pasif income.
Namun
investasi bisa menghasilkan pasif income.
Dari
daftar catatan Forbes untuk ‘people rich’.
Salah satunya adalah Warren Buffet. Pria berusia 90 tahun. Dengan harta kekayaan $ 95 miliar dolar atau sekitar Rp 1.368 triliun rupiah.
Beliau
dikenal sebagai investor di dunia investasi saham yang sukses dengan memiliki kepemilikan saham di perusahaan minuman Coca Cola dan Berkshirehathaway.
Memang sebagian
besar daftar di Forbes adalah pendiri atau founder bisnis. Tetapi mereka juga
menjadi pemilik saham tersebut.
Sedangkan
jika kita memilih bekerja untuk mendapatkan uang. Semua memiliki batasan. Seperti
usia pensiun dan waktu kontrak. Jika telah melewati tanggal yang telah
ditentukan. Seseorang bakalan dilarang untuk bekerja di sebuah kantor atau
perusahaan karena batasan usia.
Agak tragis yaitu kena PHK massal. Artinya pendapatan gaji mereka bakalan hilang
secara total.
Sedangkan
investasi saham tak mengenal batasan usia tua. Seseorang tetap mendapatkan
deviden selama masih menjadi investor di perusahaan tersebut.
Ada
2 cara untuk menghasilkan uang dari investasi saham. Yaitu capital gain
dan deviden yang dibayar oleh
perusahaan tiap bulan atau tiap 3 bulan.
Jika
dikatakan. Maka investasi jauh lebih mudah ketimbang bisnis karena hanya dengan
membuka laptop, tablet atau smartphone. Tanpa menguras otot sama sekali. Tinggal
klik, maka selesai semuanya.
Itu
berbeda jauh tentunya dengan berbisnis yang lebih ribet dan menantang. Apalagi
di tahun 2030. Tantangannya makin keras karena persaingan kompleks. Tak hanya
bersaing dengan UKM sesama lokal, namun ke tahap nasional dan menghadapi jaringan
perusahaan global yang terdaftar di NSYE, Nasdaq, IDX, dll
Namun
hati hati juga apabila berinvestasi agar tak terkena penurunan tajam hingga
beberapa persen akibat saham gorengan atau investasi bodong.
Karena
diluaran sana ada banyak orang menjadi frustasi diakibatkan salah dalam memilih
instrument investasi atau salah memilih daftar portofolio perusahaan yang ingin
mereka investasikan.
Masalah lain yang dihadapi oleh banyak orang yaitu tahu bahwa investasi saham sejak dini penting bagi masa depan. Tetapi bagaimana seseorang dapat berinvestasi apabila modal saja ngga punya untuk disisihkan ke saham dan bisnis atau pekerjaan saja belum ada...? Itu memang jawaban yang sulit dicari solusinya ya. Jika disebut dalam istilah permainan catur maka ini adalah 'Skakmat'.
1]. Membuka bisnis sendiri di zaman
sekarang lebih sulit dan menantang.
2]. Bekerja memiliki batasan usia atau
waktu kontrak. Maka investasi menjadi hukum wajib bagi setiap orang.
3]. Bekerja tak dapat membuat seseorang
pasif income. Namun investasi bisa.
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU