Covid di rumah aja meningkatkan penyakit diabetes, kredit macet, peningkatan kemiskinan, kelaparan dan semakin banyak mayat korban Corona membusuk dibiarkan tergeletak tanpa dikubur karena tak ada uang [tips solusi dari pemerintah] (2021)
Corona
pertama kali ditemukan di Wuhan China pada tahun 2019.
Asal
virus berasal ketika orang orang China mengkomsumsi daging hewan liar kelelawar
yang berpenyakit. Kemudian virus kasat mata tersebut masuk ke tubuh manusia
untuk menginang, bermutasi, dan melompat dari manusia ke manusia yang lain.
Penyebaran
virus secara cepat mewabah menjadi pandemik ke seluruh penjuru dunia
menginfeksi banyak orang tanpa pandang bulu. Tak kenal apakah dia kaya atau miskin.
Pada
awal tahun 2021. Sebanyak 2.600.000 juta
orang telah meninggal dunia. Tak menutup kemungkinan 100.000.000 juta orang dipastikan meninggal dalam beberapa dekade
ke depan.
Covid di rumah aja meningkatkan penyakit diabetes
Covid
menyebabkan ketakutan pada banyak masyarakat. Beberapa orang memilih untuk tinggal
di rumah aja, beberapa orang lain terkesan cuek terhadap keadaan dan terkadang
melanggar protokol kesehatan tanpa mengenakan masker.
Penelitian
studi dilakukan di Israel dipimpin oleh professor doktor Aya Biderman, Raphael
dan professor Michael F Refriger dari Universitas Ben Gurion menunjjukkan bahwa
terjadi korelasi peningkatan diabetes saat Covid dan efek global warming secara
bersamaan.
60.000
tes dikumpulkan menunjjukkan ketidakseimbangan kadar gula yang diamati pada
penduduk di Israel.
Tinggal
di rumah aja menyebabkan fenomena naiknya kasus penyakit diabetes.
Diabetes
adalah salah satu penyakit yang tak ada obatnya dan tak mungkin dapat
disembuhkan.
Disebut
juga sebagai ibu dari segala penyakit karena menyebabkan komplikasi dari sakit
jantung, ginjal, kebutaan dan kerusakan pada anggota tubuh lainnya yang
berakhir dengan angka harapan hidup kecil atau pelan pelan menuju kematian.
Di
Israel saja, sebuah negara kecil memiliki penderita diabetes sebanyak 8,4% dari
total populasi penduduk atau sekitar 772.800 orang harus bergelut setiap harinya
menahan rasa sakit.
Sedangkan
tetangga Israel di Uni Eropa memiliki jumlah penderita diabetes sebanyak
72.000.000 juta orang atau sekitar 16%.
Sebuah
klise, dimana orang orang mencoba menghindar dari virus Covid dengan tinggal di
rumah aja. Namun disisi lain malah terserang penyakit yang lebih ganas
(diabetes).
Ini
ibarat keluar dari mulut singa, masuk ke mulut buaya.
Penderita
diabetes berisiko tinggi terkena virus Covid-19. Efek dapat begitu merugikan
pasien berujung ke tingkat kematian.
Covid menyebabkan kredit macet, kemiskinan dan kelaparan
Covid
telah membuktikan ketidakuratan dan kesimpangsiuran prediksi skor.
Beberapa
Bank menggunakan nilai skoring credit untuk menilai calon debitur atau
seseorang pengutang tentang kemungkinan melunasi utang.
Diluar
negeri, beberapa pihak menggunakan teknologi AI (artificial intelligence) dalam
hal memprediksi data dengan lebih akurat.
Namun,
Covid menyebabkan ketidakpastian dan menghasilkan kesembrawutan data AI menjadi
bermasalah karena kematian seseorang yang hampir mustahil diprediksi.
AI
yang digadang gadang pihak Bank dapat membantu seperti layaknya di film fiksi.
Kini berakhir dengan tragis. Covid-19 mengalahkan kecerdasan buatan AI.
Efek
domino menjadikan beberapa pihak Bank kembali menjalankan program tradisional
dengan sistem ala angunan. Seperti aset berupa emas, sepeda motor, mobil,
tanah, property rumah dan hingga jaminan hari tua (pensiun).
Akibatnya,
debitur yang tak memiliki aset.
Dipastikan banyak pengusaha entrepreneur mengalami kesulitan mengembangkan modal usaha UKM yang berakhir dengan kemiskinan dan kelaparan.
Banyak mayat korban Corona membusuk dibiarkan tergeletak tanpa
dikubur
Untuk
mengemas dan mengubur mayat saja membutuhkan uang.
Untuk
membakar mayat ke dalam mesin pembakar yang terlihat sederhana saja tetap membutuhkan
uang.
10
tahun ke depan.
Jumlah
korban Covid-19 dapat berlipat ganda hingga menyebabkan penumpukan mayat yang
tak terurus.
Baca juga :
Solusi
Mengikuti protokol kesehatan anjuran dari pemerintah.
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU