Menjadi
seorang trader adalah pilihan. Kadang kala investor dapat pula merangkap
menjadi trader. Disisi lain, trader dapat pula bertindak menjadi seorang
investor.
Saya
sudah berkecimpung di option binary. Terutama di Olymptrade.
Bukan
contoh kasus yang sukses sih ya. Karena saya gagal di bisnis option binary.
Kira
kira tahun 2018 yang lalu saya telah mengikuti Option Binary dan tahun 2020
telah memutuskan untuk berhenti total untuk ngetrading di instrument ini.
Uang
sebanyak 3 kali. Telah saya deposit ke akun Olymptrade dari penghasilan gaji
Google adsense. Sebesar diatas kira kira Rp 2.400.000 juta, kemudian Rp
1.400.000 dan terakhir Rp 500.000 ribuan.
Dengan harapan hasil investasi dapat berganda berkali kali lipat.
Hasilnya
: Semua uang tersebut lenyap dengan cepat dan tak tersisa.
Karena
lose menggunakan sistem kompensasi kekalahan.
Ada
beberapa penyebab mengapa saya lose.
Yaitu
karena kurangnya ilmu pengetahuan atau kurangnya skill dalam hal trading option binary.
Pengalaman trading option binary VS trading cryptocurrency. Mana yang lebih baik ?
Pada
tahun 2013.
Saya telah mulai mengenal dunia cryptocurrency. Namun belum
memahami banyak hal tentangnya.
Kesimpulan
yang saya terima adalah bahwa ikut terlibat di option binary berarti
menghabiskan waktu untuk melihat dan aktif memantau grafik atau menunggu
momentum yang tepat dalam melakukan tindakan open posisi demi meraih profit.
Apakah
ini yang pengen saya harapkan…?
Artinya.
Menjadi trader sama saja seperti bekerja pada pekerjaan umum. Harus aktif di
depan layar laptop atau smartphone. Memang di option binary memiliki waktu fleksibel
dan dapat dikerjakan dimana saja. Beda dengan orang kantoran, bekerjanya statis
harus dikantor dan terikat waktu.
Tapi
jika dikupas. Menjadi day trader di option binary ini mirip saja seperti orang
bekerja di kantoran yang bekerja berjam jam. Dengan catatan jika modal kita
kecil.
Maka tuntunan waktu bekerja di option binary menjadi panjang sepanjang panjangnya selama
berjam jam.
Hal
ini berbeda jika trader tersebut sudah memiliki aset miliaran. 1 kali open posisi
sudah dapat menutup segala galanya. Tapi jika punya aset beberapa juta rupiah
saja. Maka harus rela aktif memantau grafik selama berjam jam, setiap hari, 24
jam.
Mata
perih dan jari bengkak untuk klik layar atau klik mouse. Setiap harinya.
Belum
lagi jika terjadi kerugian. Harus ditanggung dengan kompensasi kekalahan.
Artinya waktu yang digunakan sebelumnya menjadi terbuang sia sia.
Maka
harus diulang lagi, lagi dan lagi dari awal. Begitu seterusnya. Bahkan harus
rela begadang malam hari untuk melakukan trading.
Ada
keunggulan di option binary. Yaitu cara memperoleh uang dari investasi ini
memang dikenal cepat banget. Persentasenya bahkan dapat mencapai 90% sekali
buka posisi.
Jadi,
jika orang pengen cepat kaya raya di tahun 2021.
Maka
option binary jawabnya.
Tapi
berhati hati juga. Karena pada umumnya. Investasi high income mengandung high
risk. Disisi lain, bisa membuat orang cepat kaya, disisi lain bisa membuat
cepat miskin juga. Namun jika seseorang memiliki skill SDM yang handal. Melalui
instrument option binary seperti Binomo dan Olymptrade memang membuat orang
menjadi OKB baru dalam waktu singkat banget. Kira kira hanya butuh 1 tahun saja.
Seseorang sudah dapat menghasilkan lebih dari Rp 1 miliar dari option binary.
Alasannya
karena sejauh ini tak ada yang dapat mengalahkan persentase keuntungan profit option
binary yang melebihi angka 90%. Bandingkan dengan saham, deposito, reksadana, obligasi, ETF, emas, P2P lending, dll. Semua
instrument ini kalah telak oleh option binary.
Pengalaman
saya ikut terjun di option binary. Yaitu selain mengalami kerugian.
Psikologi
saya juga tertekan jika melihat grafik naik turun di option binary.
Seperti
keringat panas dingin, jantung berdebar debar, tangan bergemetaran melihat grafik seperti kereta luncur roller coster.
Pada
beberapa hal. Kita sulit terlepas meluangkan waktu. Seperti contoh kasus, saat
minum lihat grafik, saat makan lihat grafik, saat masuk ke kamar lihat grafik, saat
ingin tidurpun masih lihat grafik, saat ini itu lihat grafik. Begitu
seterusnya.
Waktu
habis banyak tersita melihat grafik.
Menurut
saya, berinvestasi di Olymptrade dan Binomo. Harus memiliki skill mumpuni,
harus aktif membuka layar smartphone dan harus pintar memanfaatkan momentum.
Skill
ilmu pengetahuan, ketelitian, konsentrasi tinggi, strategi dan teknik
dibutuhkan.
Karena
option binary itu ibaratkan seperti perang 2 kubu. Jika lawan trader kita adalah
orang orang hebat. Maka mereka bakalan melibas kita tanpa ampun, sesuai kaidah
hukum alam. Yang kuat akan mengalahkan yang lemah. Artinya uang kita diambil
oleh mereka sebagai profit. Sedangkan kita menjadi lose.
Dilain pihak. Bandar broker. Mau kita kalah atau menang. Mereka tetap profit.
Lalu
bagaimana dengan trading cryptocurrency. Manakah yang lebih baik.
Jika
berbicara tentang profit. Tentu option binary adalah pemenangnya.
Sedangkan
seorang trader cryptocurrency berada ditengah tengahnya.
Ikut terlibat menjadi trader di cryptocurrency, tak terlalu gugup, tak terlalu gemetaran atau merinding
seperti layaknya option binary.
Di
cryptocurrency, jika kita mengalami lose ya lose saja.
Tak
ada tuntutan sama sekali untuk melakukan kompensasi. Sisa uang kalah. Tak langsung serentak habis seketika.
Hal
ini berbeda jika di option binary. Jika kita lose. Maka ada tuntutan untuk
melakukan kompensasi. Yang berarti menghabiskan waktu sebanyak 2 kali. Artinya
mesti kerja 2 kali lipat atau waktu habis 2 kali lipat.
Saya
rasa artikel ini udah kepanjangan ya. Padahal ada banyak hal pembahasan lain
yang belum dibahas.
Setiap
orang punya preferensi masing masing dalam memilih.
Apakah
memilih menjadi trader di option binary, trader di cryptocurrency atau
bahkan hanya ingin menjadi investor saja secara long time tanpa memutuskan
menjadi trader.
Trader
dan investor adalah dua hal yang berbeda.
Sedangkan
menjadi trader di option binary dan trader di cryptoccureny adalah dua hal yang
berbeda juga.
Baca juga :
Terima
kasih. Semoga bermanfaat. GBU