Selamat
pagi, siang, sore dan malam ya.
Artikel
ini saya dedikasi bagi anda yang memiliki pekerjaan utama sebagai peternak
babi.
Cuma
pengen sekedar berbagi saja atau sekedar iseng saja.
Semoga
bermanfaat bagi anda peternak babi ya. .
Cara saya membuat pakan makanan ternak babi berserta
takarannya (2021)
Ini
bukan takaran sesuai standar peternak babi.
Sehingga
kurang layak dijadikan pedoman.
Cara
yang saya lakukan menggunakan strategi tradisional.
Berikut
adalah daftar 9 resep pakan ternak babi milik Afrid Fransisco
1].
Ampas tahu
2].
Dedak
3].
Sisa sampah sayur sayuran dari toko
4].
Apu apu
5].
Daun dan ubi singkong
6].
Kangkung
7].
Keladi
8].
Air
9].
Isi buangan perut ikan patin dan nila
Harga pakan dan cara mendapatkannya :
Pada
tahun 2021. Harga ampas tahu sekitar Rp 50.000 per 1 karung. Saya membeli dari
pabrik tahu yang berada di dekat pinggiran Taman Nasional Sabangau.
Ampas
tahu bermanfaat untuk menambah gizi protein pada babi.
Saya
memiliki 8 ekor babi. Sehingga 1 karung ampas tahu dapat habis dalam waktu 3-4
hari atau harus melakukan pembelian ulang 2 kali seminggu.
Kemudian
harga dedak di area Palangkaraya untuk 1 karung berkisar di harga antara Rp
175.000 – Rp 200.000 ribu. Tergantung stok dan ukuran berat pada karung
tersebut.
Saya
membeli dedak di toko perternakan dekat pasar besar area Palangkaraya.
Biasanya,
1 karung dedak dapat habis dalam waktu kurang lebih 1 minggu. Sehingga harus
melakukan pembeliaan ulang setiap minggunya.
Ampas
tahu dan dedak adalah bahan pakan utama yang saya beli secara rutin.
Selebihnya
pakan lain adalah gratis. Seperti tanaman apu apu, daun ubi singkong, keladi dan
kangkung.
Tanaman
singkong dan keladi. Saya tanam disekitar rumah. Ketika tanamannya sudah besar.
Saya petik untuk diberikan ke babi atau dicampur ke adonan pakan babi. Tanaman
lain seperti apu apu dan kangkung saya peroleh dengan cara berjalan ke sekitar
area rumah untuk memetik tanaman ini secara liar.
Mengambil sampah sisa sayur sayuran dari toko
Setiap
hari jam 7 malam.
Saya
bergegas berangkat naik motor. Kurang lebih selama 1 jam. Saya berada di perjalanan
untuk mengambil sampah sisa sisa sayuran dan sisa buangan perut ikan.
Saya
mengambilnya dari 2 toko sayuran yang berada di pusat kota Palangkaraya.
Yaitu
dari toko gibras dan toko gilang.
Sebenarnya
masih ada toko sayuran yang lain. Tapi karena bawaan motor kepenuhan. Jadi ngga
muat dibawa semua. Walhasil, saya cuma ngambil dari 2 toko saja. Karena kalau
dipaksakan motor bisa rusak karena keberatan banget dan kantong box bisa sobek.
Nah,
sampah sampah dari toko tersebut berisi anekamacam jenis makanan. Mulai dari
sisa kentang, wortel, bayam, tapai, kelapa parut, kacang panjang, pisang,
kepala ayam potong, ikan busuk, mentimun, sawi, nasi, bawang, dll sebagainya.
Pada
pagi hari jam 5.30. Saya mensortir jenis sampah apa yang dapat dimakan mentah
oleh babi dan makanan yang tak dapat dimakan mentah oleh babi.
Memasak pakan babi dalam waktu kurang dari 20 menit
Untuk
kategori makanan yang tak dapat dimakan mentah oleh babi. Seperti kentang,
wortel, sawi, terong, pare, dll.
Saya
sortir, kumpulkan dan memasukkan ke kompor untuk dimasak. Sedangkan sisa
makanan lain seperti pepaya, pisang, mentimun, tempe, tapai, dll. Saya berikan
saja secara langsung ke babi tanpa harus dimasak. .
Oh
ya, saya menggunakan kompor gas untuk memasak jenis makanan yang tak dapat
dimakan mentah oleh babi.
Saya
memasak pakan babi tak pernah lebih dari 20 menit. Tujuannya agar melakukan
efesien tabung gas. Sehingga ngga boros.
Teknik
saya memasak yaitu hanya dalam waktu singkat saja dengan cara memastikan kuman
seperti belatung, bakteri dan cacing telah mati. Kemudian bergegas mematikan
kompor.
Apakah
masakan itu sudah matang atau belum. Itu dilanjutkan melalui kekuatan waktu
berikutnya. Atau saya dengan sengaja mematikan kompor dan meninggalkan masakan
tersebut hingga 5 jam atau dihari berikutnya. Karena pikirku, panas dari proses
memasak tadi masih tersimpan. Sehingga makanan yang belum matang bakalan matang
dengan sendirinya karena adanya hawa panas dari sisa pemasakan tadi yang masih
bertahan.
Baca juga :
Takaran
Karena
menggunakan cara tradisional. Semua takaran yang saya lakukan menggunakan insting
tanpa perlu timbangan.
Bahan
seperti ampas tahu, dedak, apu apu, daun singkong, dan hasil dari masakan tadi
dicampur menjadi satu, diaduk aduk hingga rata dan siap disajikan ke babi.
Tak
lupa, sebelum memberikan babi makanan.
Saya
menghangatkan isi perut ikan pada panci yang lainnya. Memasakknya juga ngga
usah lama. Cukup 10-15 menit saja.
Isi
perut ikan yang telah hangat dicampur ke racikan takaran diatas.
Tak lupa saya memberikan tambahan nutrisi berupa garam, viterna dan EM4.
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU