Hari ini tanggal 4
Juli 2021.
Saya
kembali menulis tentang diary urban farming, family cooking, bisnis online,
travel dan investasi cryptocurrency hasil bulan lalu Juni 2021.
Tulisan
ini saya tulis sebagai pedoman bagi saya untuk mencari kelemahan dan kelebihan
setiap strategi untuk menjadi lebih baik lagi.
Siapa
tahu bermanfaat bagi pembaca ya.
Terima
kasih.
Babi melahirkan
Pada
bulan Juni 2021. Alangkah senangnya saya ketika melihat babi telah melahirkan.
Ini
merupakan pengalaman pertama saya punya babi melahirkan bayi.
Ada 7
anak babi yang lahir. Tetapi 4 diantaranya meninggal dunia.
Masalahnya
sepele saja, karena ukuran kandang yang kecil nan sempit. Sehingga membuat sang
ibu babi tanpa sengaja menginjak anak anaknya yang berakhir dengan kematian.
Pada
awalnya 3 ekor mati.
Tersisa 4 ekor hidup untuk sekitar 3 hari.
Tapi akhirnya
mati lagi 1 ekor besoknya karena kejepit.
Pada
beberapa hari kemudian. Dari 3 ekor bayi babi. 1 ekor bayi ke injak lagi.
Bergegas
saya membawanya ke ember memisahkan dengan ibunya. Di malam hari aku berpikir
sudah ngga tahu lagi gimana caranya menyelamatkan si bayi karena kedua kakinya
terluka patah berdarah darah terinjak oleh ibunya.
Sepanjang
malam aku kebingungan. Jika 1 ekor ini mati. Maka anak babiku tersisa 2 saja.
Pas
pagi hari setelah bangun tidur aku melihatnya lagi.
Si babi
bisa selamat dengan sendirinya. Dia bisa berjalan dan berdiri. Walaupun masih
tertatih tatih karena kesakitan.
Dalam
hatiku berpikir. Sayang banget 4 ekor bayi babi meninggal dunia karena hanya
masalah sepele. Yaitu keinjak. Seandainya semua bayi bisa hidup. Maka aku bisa
menghasilkan uang Rp 4.900.000 juta rupiah.
Di
syukurin aja deh.
Walaupun tersisa 3 bayi. Aku usahakan untuk hidup semuanya. Disyukurin
uang Rp 2.100.000.
Oh ya, Sebelumnya.
Saya ucapkan terima kasih buat bapak Nova yang udah merelakan larut malam
membantu proses kelahiran bayi babi aku.
Membuat kandang babi baru dan merencanakan
pembangunan tembok tinggi untuk menghalangi suara bisik dan bau agar tak
menggangu tetangga sebelah rumah.
Hal yang aku takuti selama ini yaitu masalah
suara bisik babi dan bau.
Aku takut kalau orang orang di sekitar rumah
protes karena saya memelihara babi.
Memang jarak rumah mereka masih jauh dari kandang
babi saya. Tapi untuk suara bisik babi itu tetap bisa menjangkau mereka sehingga
dapat membuat tetangga risih mengganggu tidur mereka dan aktivitas mereka.
Untuk penyebaran bau udah tiap hari aku usahakan
untuk kotoran babi diambil lalu dikubur ke dalam tanah agar ngga bau atau
setidaknya ya berkurang sedikit.
Tetapi kadang kala ada angin kencang pas hujan yang
datang menyebarkan bau sehingga akhirnya terbang ke sana kemari sampai ke rumah
tetangga. Kalau rumah aku bau oleh kotoran babi sih ngga apa apa aja. Tapi hal
ini pasti membuat risih tetangga yang ada di sebelah rumah.
Permasalahan yang lain seperti udah saya utarakan
sebelumnya yaitu tanah di samping rumah.
Jika pemiliknya membangun rumah disitu. Maka tamatlah
usahaku.
Dibiarkan berlarut larut maka harga tanah
menjulang makin mahal hingga menembus miliaran rupiah.
Permasalah ini makin berlipat ganda. Ketika
jumlah hewan ternakku semakin banyak. Secara praktis menambah suara bisik dan
bau busuk yang menganggu tetangga.
Untuk saat ini saya sudah punya 11 ekor babi.
Rencananya sih pengen beli 7 ekor babi lagi. Artinya
saya bakalan punya 18 ekor babi.
Dalam hatiku berpikir. Jika ini terus
ditingkatkan.
Maka suara bisik dan bau busuk makin menyebar.
Cara lain yang harus digunakan. Mau ngga mau
harus membangun tembok beton menjulang setinggi 2x seperti temboknya milik Vihara.
Itu cukup untuk membendung bau busuk agar ngga menyebar kemana mana dan meredam
suara bising babi dan kapasitas jumlah babi tak boleh ditingkatkan lagi. Karena
ini udah berada di titik maksimal. Takutnya karena menganggu tetangga.
Lalu tanah disamping rumah. Itu juga menjadi problem
yang belum terpecahkan.
Aku belum punya uang untuk membeli tanah
disamping. Diperkirakan harganya berkisar di angka Rp 80.000.000 juta rupiah. Jika dibiarkan dalam 2 tahun ke depan, maka harga bisa naik menjadi Rp 100.000.000
juta rupiah. Jika dibiarkan lagi dalam waktu 5 tahun maka naik menjadi Rp 200.000.000
juta, dan jika terus dibiarkan berlarut larut maka kelak naik lagi menjadi Rp
1.000.000.000 miliar.
Jika aku bisa punya tanah itu. Maka aku bisa
tenang sedikit.
Sehingga usaha ternak babiku dapat berjalan
lancar. Meskipun kelak dalam 10 tahun ke depan tempat ini banyak didirikan
rumah baru. Itu tak jadi masalah lagi. Karena ada jarak pemisah oleh tanah
tersebut. Sehingga bising babi dan bau busuk ngga menyebar ke mana mana.
Baca juga :
~ Diary urban farming, family cooking, bisnis online, travel dan investasi cryptocurrency April 2021
Mengganti kendaraan untuk mengambil sampah di
rocket chicken, warung batak, dll.
Karena udah ngga kuat membawa beban berat.
Kalau bawa beban berat seperti sampah sayur
sayuran, maka kendaraan aku menjadi melambat jalannya.
Padahal umur motor ini udah tua banget.
Jadi, aku ganti aja.
Untuk memberi pakan ternak babiku. Aku telah
berlangganan di rocket chicken, warung batak, warung jawa milik bapak gilang.
Aku berdoa agar usaha mereka lancar.
Warung mereka tambah besar banyak pembelinya,
banyak rezekinya dan tentu saja menghasilkan banyak sampah untuk aku ambil setiap
hari sebagai pakan ternak babiku.
Terima
kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU