Mengenal cara kerja sistem pemerintahan 'Kerajaan Israel Bersatu' di zaman kuno. Apakah dapat dikembalikan lagi di era modern ini. Ketika satu (1) raja pemegang mutlak kembali berkuasa ( 2022 )
Sistem politik negara Israel sejak berdiri di tahun 1948.
Memberlakukan atau mendasarkan perwakilan proporsional yang memungkinkan banyak partai untuk merebutkan 120 kursi di Knesset.
Saat ini terdapat kira kira ada sebanyak 13 partai politik berkuasa di Israel yang terus saling berusaha berebut kursi untuk menjadi penguasa pemerintahan dalam masa jabatannya.
Mereka terdiri dari :
Partai Likud, partai Yesh atid, partai Shas, Blue and white, Yamina, Labor party, United Torah Judaism, Yirael beiteinu, Religious zionist party, Joint list, new hope, meretz dan United Arab List.
Setiap partai memiliki kepentingan, kebijakan dan ideologi masing masing.
Tak ayal, karena di Israel terlalu banyak memiliki politik hingga 13 partai.
Maka, seringkali diiringi oleh berbagai macam kegaduhan politik, keributan dan kericuhan karena ingin mendominasi kekuasaan di pemerintahan.
Jika dibagi ada 3 komunitas partai yang hendak menguasai sistem kepemerintahan Israel.
Yaitu dari :
1]. Kalangan Yahudi Zionis. (Ini terbagi lagi ke dalam beberapa tipe partai politik. Seperti Yahudi Zionis garis keras yang konservatif, Yahudi Zionis Liberal, dan Yahudi Zionis demokrasi sekuler).
2]. Kalangan Yahudi Ultra Ortodoks (Haredi atau Yahudi Non-Zionis)
3]. Kalangan orang orang Arab.
Sejak Israel berdiri pada tanggal 14 Mei 1948 hingga tahun 2022. Kursi kepemimpinan di Israel terus di duduki dari kalangan partai Yahudi Zionis.
Belum pernah sekalipun, partai dari Yahudi Non-Zionis dan partai dari orang orang Arab menduduki kursi tertinggi di politik Israel hingga saat artikel ini ditulis kepada anda.
Pertanyaan selanjutnya adalah :
Sampai kapan partai Yahudi Zionis mampu bertahan di kancah perpolitikan mengingat persaingan antara partai Arab dan partai Yahudi Non-Zionis terus memikirkan segala macam cara, teknik dan strategi untuk merebut kekuasaan di Israel dari pengaruh orang orang Yahudi Zionis.
Jika partai Yahudi Ultra Ortodoks (Haredi) + berbagai macam partai Arab memilih untuk bersatu. Maka ini kelak menjadi tantangan dan pukulan serius bagi kalangan dari partai haluan Yahudi Zionis.
Untungnya, partai dari kalangan Yahudi Ultra ortodoks non-Zionis (Haredi) dan orang orang Arab di Israel memang belum bersatu. Sejak lama. Mereka sendiri masih mengalami perpecahan antara sesama partainya. Akibatnya jumlah suara milik mereka juga terpecah pecah belah yang mengakibatkan kekalahan bagi diri mereka sendiri.
Padahal jika (Yahudi non Zionis dan Arab bersatu) maka mereka dapat menguasai hingga 33%.
Itu jelas tantangan serius yang ditakuti oleh perdana menteri Israel saat ini. Yaitu Naftali Bennett.
Mengenal cara kerja sistem pemerintahan 'Kerajaan Israel Bersatu' di zaman kuno. Apakah dapat dikembalikan lagi di era modern ini. Ketika satu (1) raja pemegang mutlak kembali berkuasa ( 2022 )
Disisi lain, memiliki banyak partai memang baik bagi keadaan demokrasi.
Namun seringkali memicu kegaduhan di dalam negeri dan pemborosan dana anggaran APBN dalam jumlah besar untuk menyelenggarakan terlaksananya program perpolitikan yang dikenal begitu boros secara ekonomi.
Di Amerika Serikat. Partai politik hanya ada 2 saja. Yaitu Republik dan Demokrat. 2 partai yang dikenal saling bermusuhan satu dengan lainnya. Tetapi jika dilihat dari segi ekonomi. Sistem politik 2 partai yang dianut oleh AS memang efesien. Dibandingkan dengan negara negara lain yang menganut pemahaman banyak partai.
Sedangkan di China. Partai politik hanya ada 1. Yaitu Partai Komunis China.
China dan Amerika Serikat memiliki sistem kinerja politik yang efektif dan efesien. Terutama untuk negeri Tembok Besar China yang hanya memiliki 1 partai PKC saja. Sehingga orang orang China dapat dengan cepat berakselerasi ke dalam kancah percaturan dunia.
Sebuah negara yang dikatakan maju. Tak dapat unggul apabila pemimpin politik di pemerintahan membuat keputusan yang seringkali tumpang tindih, roadmap negara sering kali berubah rubah setiap tahun seiring pergantian kepemimpinan, membuat atau membatalkan kebijakan lama diganti dengan kebjakan baru atau bahkan sebaliknya kebijakan baru diganti dengan kebijakan lama sesuai dengan pergantian para pejabatnya yang haus duduk di tahta kursi tertinggi.
Jika keadaan ini terus dibiarkan berlarut larut.
Maka berputar putar disitu saja.
Sulit untuk maju.
Kepemimpinan yang solid dan kuat dibutuhkan untuk membuat kebijakan dan program demi tercapainya visi misi negara dengan pengembangan sumber daya manusia, ekonomi, militer, kesehatan, perlindungan sosial, infrastruktur, industri, pendidikan ilmu pengetahuan, ketahanan pangan dan teknologi yang tangguh.
Selama Israel berdiri 74 tahun.
Kancah perpolitikan Israel masih saja berputar putar di situ.
Menjadi penghambat negara Israel untuk maju ke next level berikutnya.
Israel saat ini terbawa oleh arus ombak dunia dengan mengikuti sistem kancah politik dari pihak lain yang sesungguhnya bukan dari akar Yahudi itu sendiri.
Israel disebut juga sebagai 'Kerajaan Bintang Daud'.
Tapi Israel kini telah keluar dari koridor dengan tak mengikuti aturan gerakan Zionisme yang menjadi dambaan dan kerinduan hati dari gerakan yang dipelopori oleh Theodor herzl.
Jika diumpamakan di abad modern ini yang paling mendekati.
Yuk lihatlah sistem politik di Arab saudi.
Arab Saudi adalah negara monarki absolut yang mengharuskan penerus dari keturunan darah kerajaan untuk menjadi penguasa.
Tentu antara sistem politik Israel dan Arab Saudi tak dapat disamakan. Akan tetapi ini membuktikan bahwa sistem tanpa partai politik memang dapat bekerja baik di Arab Saudi.
Israel negara tanpa gubernur, bupati dan camat.
Sejauh ini sistem politik di Israel untuk ranah pemerintahan daerah lokal, setidaknya birokrasi cukup ramping tanpa peranan gubernur, bupati, camat dan DPRD. Sehingga akselerasinya menjadi cepat.
Namun perpolitikan di Israel masih menganut walikota dimana semua informasi atau tugas di perkotaan berasal dari input data pegawai negeri sipil atau ASN yang melapor kepadanya.
Bagaimana cara kerja sistem pemerintahan 'Kerajaan Israel Bersatu":
Israel bersatu adalah sebutan yang diberikan kepada kerajaan Israel ketika selama pemerintahan Daud seperti yang dijelaskan di dalam Kitab Taurut umat Yahudi.
Sosok 1 pribadi bernama 'Daud'.
Kegagahan, kewibawaan dan keberaniaan Daud memegang kendali 100% seluruh sistem pemerintahan dari atas hingga ke lapisan paling bawah.
Menujjukkan bahwa 1 sosok kepribadian seseorang yang bernama 'Daud' dapat memegang kendali secara terpusat seluruh kerajaan tanpa harus memiliki partai politik, tanpa badan legislatif, tanpa adanya pemilu, tanpa pemerintahan daerah, tanpa gubernur dan tanpa pemerintahan perpolitikan lainnya.
Semua tersentralisasikan kepada satu sosok orang yang gagah berani.
Untuk mengoperasikan negara.
Maka Daud berkerjasama dengan jutaan bawahan pejabat untuk mengendalikan sistem politik pemerintahan kerajaan Yehuda.
Jadi, apakah sistem politik yang dianut oleh Daud dapat diterapkan kembali di era modern Israel pada abad ini dengan cara menghapus seluruh partai politik di Israel dan menggantikannya kembali seperti dulu kala yang terinspirasi dari Kitab Taurat.
Tentu saja ada banyak pro dan kontra menyangkut perdebatan masalah ini.
Mengingat siapakan di zaman sekarang ini yang mampu memiliki sosok pengganti seperti 'Daud".
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU