Perspektif revolusi inovasi drone kamikaze Israel setajam pisau wolverine yang diperlengkapi infrastruktur komputer quantum untuk menghadapi mobilisasi gerombolan jutaan tentara manusia ( 2022 )
Teknologi drone terus berkembang pesat.
Pada tahun 2030 diperkirakan pangsa pasar global khusus perdagangan ekspor impor industri militer di bidang persenjataan drone saja, tumbuh dari $ 15 miliar saat artikel ini ditulis menjadi $ 90 miliar atau sekitar Rp 1.377 triliun rupiah.
Produk drone untuk militer menunjjukkan peningkatan minat pesanan dari banyak negara lain yaitu adanya pembeliaan drone kamikaze atau drone bom berkeliaran ( drone loitering munition ). Beberapa drone kategori MALE dan drone kecil intelijen ISR tetap laris di beli oleh pelanggan.
Penggunaan drone kamikaze telah merevolusi medan pertempuran saat ini bukan lagi sekedar film fiksi. Itu terlihat di wawasan metrik data dimana para pelanggan asing terus menerus memborong drone kamikaze dari Israel.
Visi mesin, kecerdasan buatan, teknologi augmented reality (AR), sistem operasi seluler, jaringan cloud, machine learning, satelit orbit kecil, internet 5G, streaming online, edge computing, chipset semikonduktor, prossesor dan lain lain telah membantu memperkuat struktur drone militer kamikaze.
Tetapi penggunaan teknologi drone kamikaze masih belum terbuka sepenuhnya.
Drone kamikaze masih memiliki banyak kelemahan dan kendala yang perlu ditambal dengan menciptakan berbagai macam inovasi teknologi baru.
Itu menyangkut masalah material, miniatur, komputer kuantum, jaringan listrik nirkabel, enskripsi data yang aman dan perlindungan cyber security.
Menuju revolusi inovasi drone kamikaze Israel setajam pisau wolverine untuk menghadapi mobilisasi gerombolan jutaan tentara manusia ( 2022 )
Ukuran drone kamikaze, daya jangkau dan daya tahan masih memiliki sejumlah kelemahan.
Ketika misi pertempuran melibatkan drone kamikaze. Lawan tanding yang kuat dapat dengan mudah mematahkan serangan drone kamikaze menggunakan tembakan senapan mesin konvensional seperti Pantshir, CRAM weapon system, BMPT Terminator, CIWS kashtan, Tunguskan, Rheinmetall air defense oerlikon dan lain lain.
Mengatasi hal ini, maka ukuran drone kamikaze harus diperkecil menjadi sama persis seperti ukuran telapak tangan sehingga nampak gesit, lincah dan mampu memanuver diri sendiri secara otonom dalam mengatasi rintangan sistem pertahanan udara jarak dekat.
Itu tak mudah.
Teknologi miniatur mengharuskan drone kamikaze bekerja tanpa membawa baterei.
Artinya drone kamikaze harus 100% full electric, 100% nirkabel dan tanpa baterei.
Selain itu, serangan sistem electronic EW dapat melumpuhkan drone kamikaze, mengatasi hal ini dibutuhkan komputer quantum yang kuat dibandingkan para musuh. Itu pun tak mudah, teknologinya belum matang saat ini, belum ada drone kamikaze seperti itu. Ini membutuhkan sekitar 2 dekade ( 20 tahun lagi ) dalam membangun infrastruktur kuantum yang dapat handal digunakan memperkokoh perlindungan cyber, AI, memperkuat jaringan distribusi data di cloud, datalink dan mempercepat pengiriman arus bolak balik listrik melalui udara.
Teknologi kuantum dapat membantu proses pemercepatan penemuan mesin daya dorong, sistem operasi yang diperkuat dan material drone kamikaze yang lebih kuat, lebih ringan, lebih tajam dan body drone selalu tanpak bersih walau berlumuran darah.
Jadi bagaimana revolusi drone kamikaze yang diperlengkapi infrastruktur komputer quantum dapat merubah medan perang di masa depan. Jawabnya memang tak banyak, tetapi ikut andil dalam mengubah proposisi nilainya. Sederhananya, mengefesienkan penggunaan drone kamikaze sekali pakai menjadi berkali kali pakai.
Pada tahun 2022. Drone kamikaze ketika digunakan, setelah melakukan pemboman atau peledakan ( bunuh diri ). Maka masa pakai habis ketika itu juga.
Revolusinya yaitu mengubah menjadi berkali kali pakai. Struktur body, moncong dan baling baling dilengkapi pisau tajam setajam pedang wolverine yang mampu membelah tulang manusia, memotong, merobek dan menusuk tubuh manusia melalui perintah otonom yang dipersetujui atas konfirmasi tentara manusia di pusat kontrol komando.
Beberapa perusahaan teknologi militer asal Israel, Imco industries memiliki stabilisasi robotika yang dipersenjatai dengan senapan dalam menstabilkan hentakan recoil. Tetapi setiap peluru yang ditembak, masih membutuhkan biaya dan proses reload untuk kembali ke pangkalan jika peluru telah habis.
Sedangkan drone kamikaze bersenjatakan pisau baling baling wolverine, tak butuh isi ulang peluru untuk membunuh gerombolan tentara manusia dan tak perlu meledakkan diri.
Apabila satu musuh tentara manusia telah tewas, maka drone dapat dipakai kembali secara real time untuk membunuh sisa sisa tentara musuh yang lain. Semua dikendalikan layaknya permainan game virtual melalui AR/VR.
Melawan alustista musuh seperti tank, mobil tempur dan segala macam jenis persenjataan lapis baja.
Drone kamikaze tetap membutuhkan hulu ledak di dalam tubuhnya dan harus meledakkan dirinya.
Jadi, perspektif drone kamikaze bertemakan pisau wolverine jenis ini belum tersedia di pasaran.
Perusahaan teknologi militer asal Israel sedang condong menuju ke arah sana.
Itu membutuhkan teknologi komputer kuantum yang rumit dalam segala proses pengerjaannya.
Youtube : Teknologi drone Israel
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.