Berikut 8 peringkat negara produsen senjata terbesar di dunia untuk kategori tahun 2022 berdasarkan data 2021 :
1]. Amerika Serikat
Bersama Uni Soviet, Amerika Seriakt sejak menjadi pemenang perang dunia ke II terus menerus menguasai industri persenjataan internasional hingga mencekram 39% pangsa pasar alat alat pembunuh dan pertahanan keamanan.
Pada tahun 2022 ini saja. Negara Amerika Serikat yang dipimpin oleh presiden kakek Joe Biden dari partai demokrat, dimulai dari tahun 1945 hingga detik artikel ini ditulis kepada anda. Amerika serikat masih menjadi pemimpin #1 sebagai produsen senjata terbesar di dunia, dimana posisi ini tak pernah tergeser sekalipun.
Wabah pandemik virus covid, krisis inflasi dan peperangan tak menunjjukkan adanya minat pengurangan aktivitas untuk memproduksi senjata di AS.
Malahan, pertumbuhan justru bertambah 1.1% berdasarkan data 2021.
Dari daftar 50 top. Perusahaan asal Amerika Serikat mendominasi 21 posisi peringkat. Seperti diantaranya yaitu Lockheed martin, Raytheon technology, Northrop grumman, General dynamics dan L3 harris merupakan top 5 perusahaan senjata AS.
Momok perang antara Rusia VS Ukraina yang terjadi sejak Februari 2022. Membuat perusahaan daftar diatas semakin tambah sibuk.
AS menghadapi dilema tantangan dalam memenuhi permintaan memproduksi pemesanan senjata baru sehingga antrian tunggu menjadi panjang, selain itu jadwal pengiriman dan rantai pasokan terganggu karena senjata yang telah dikirim ke Ukraina telah hancur digunakan untuk berperang mengusir Rusia.
Meningkatkan produksi senjata membutuhkan waktu selama berbulan bulan. Tak dapat cepat selesai dalam hitungan sekejap mata. Jadi, Amerika Serikat tetap memperkokoh dirinya sebagai produsen senjata terbesar di dunia.
Produk senjata terlaris di Amerika Serikat meliputi berbagai jenis rudal presisi, pesawat tempur F-35 lightining, artileri, helikopter, mobil lapis baja, amunisi, senapan dan masih banyak lagi.
Secara keseluruhan, perusahaan militer AS di tahun 2021 menjual senjata dengan pendapatan kotor mencapai $ 299 miliar dolar atau sekitar Rp 4.634 triliun rupiah. ( setara Rp 4.634.000 miliar rupiah per tahun ).
2]. Uni Eropa ( + United Kingdom )
Sebagian besar perusahaan senjata asal Uni Eropa yang berspesialis di bidang militer melaporkan mengalami kerugian dan penurunan pendapatan. Orang orang EU menunduh dengan menyalahkan tentang keadaan krisis finansial di dunia ini. Terutama dari pihak perusahaan Airbus yang mengalami minus -10%.
Walaupun begitu, beberapa perusahaan senjata EU menunjjukkan trend peningkatan seperti Saab, Thales, Safran, Naval group, Rheinmentall dan Dassault aviation.
Secara keseluruhan, negara Uni Eropa yang memiliki total sebanyak 447.008.765 juta penduduk ini mampu memproduksi senjata dengan pendapatan kotor mencapai $ 123 miliar dolar atau Rp 1.906 triliun rupiah ( sekitar Rp 1.906.000 miliar rupiah per tahun ).
NB : Data dihitung bersamaan dengan kerajaan United Kingdom. [ Termasuk perusahaan Bae System, Backcock, Serco, Melrose, Qinetic, Ultra electronic, Meggit ]. Penilaian terpisah sebelum brexit belum ada data baru untuk UK, ini masih terintegrasi dengan EU ].
3]. China
China, sebuah negara komunis yang dikendalikan oleh partai PKT pada kepemimpinan presiden Xi jinping. Merupakan sesuatu hal ambigu. Karena ini terjadi, selain mampu memproduksi senjata secara mandiri melalui anak anak bangsa lokal, pemerintah China juga menjadi pengimpor senjata yang lumayan banyak. Terutama membeli dari negara beruang merah Rusia.
100% perusahaan senjata militer di China berada dalam naungan BUMN.
Secara keseluruhan, negara komunis China memproduksi senjata senilai $ 109 miliar dolar atau sekitar Rp 1.698 triliun rupiah atau setara Rp 1.698.000 miliar rupiah per tahun. Kebanyakan persenjataan buatan China digunakan oleh PKT itu sendiri melalui angkatan bersenjata PLA, beberapa dari antara yang lain diekspor ke negara asing. Seperti Indonesia, Bangladesh, Pakistan, Myanmar, Arab Saudi, dll. Tapi jumlah ekspornya tak banyak.
4]. Rusia
Selama 3 tahun belakang ini, ekspor Rusia mengalami anjlok secara drasmatis dari tahun ke tahun.
Banyak pesanan senjata dibatalkan akibat adanya sanksi dari kebijakan aturan hukum CAATSA yang diberlakukan oleh pemerintah Amerika Serikat kepada negara negara lain yang mempunyai hubungan kerjasama ekspor impor dengan Rusia.
CAATSA ( countering America's adversaries trought sanctions act ) adalah hukum undang undang yang menyatakan hukuman kepada pihak yang melawan kepentingan Amerika Serikat dibuat dengan tujuan khusus menargetkan Rusia sebagai musuh lama AS. Pada intinya, bagi pemerintahan siapa saja yang berhubungan terlalu erat dengan Rusia. Maka mau tak mau juga dianggap sebagai musuh AS.
Sejauh ini, Rusia dibawah kepemimpinan presiden Vladimir Putin. Tak mau ambil pusing untuk urusan CAATSA tersebut.
Perusahaan senjata Rusia tetap memproduksi senjata seperti biasa.
Terutama digunakan untuk kepentingan sendiri dan beberapa diantara yang lain dijual ekspor ke China.
5]. Israel
Perjanjian damai antara Israel dengan Uni Emirat Arab, Bahrain dan Maroko dalam pernyataan Abraham accords telah menghasilkan peningkatan penjualan senjata ke Timur Tengah, yang dulunya tertutup karena boikot dan embargo. Kini telah terbuka sejak menjalin kedamaian diplomasi politik dengan negara negara Arab.
Yair kulas mengatakan :
Ekspor pertahanan Israel telah mencapai angka dua digit untuk pertama kalinya. Mencapai kenaikan 55% dalam dua tahun saja. Sahutnya.
Dari daftar 50 top. Perusahaan asal Israel mendominasi 3 posisi peringkat. Seperti diantaranya yaitu Elbit system, IAI Israel aerospace industries dan Rafael advanced defense system.
Pada tahun 2022. Negara Yahudi memiliki total gabungan sebanyak 30 unit perusahaan senjata yang bermarkas pusat di Israel dengan menghasilkan pendapatan kotor sebesar $ 11,3 miliar dolar atau sekitar Rp 175 triliun rupiah ( setara Rp 175.000 miliar per tahun ).
6]. Korea selatan
Pada tahun 2021. Korea selatan memproduksi senjata dan ekspor alat pertahanan dengan total mencapai $ 7,2 miliar dolar atau sekitar Rp 111 triliun rupiah ( setara Rp 111.000 miliar rupiah ).
Pemerintah Korea Selatan bekerjasama dengan manufaktur perusahaan militer swasta nampak secara gesit meningkatkan peralatan alat alat militer dengan tujuan utama hendak ingin menjadi produsen senjata terkemuka di dunia dan memperkuat posisi kedaulatan miliknya dari ancaman Korea utara. Tetangga saudara sedarahnya yang tak akur penuh banyak drama dan suka mengancam menebar nebar ketakutan menggunakan rudal berhulu ledak berkepala nuklir.
Oleh sebab itu, pemerintah Korea Selatan memaksa diri secara maksimal harus maju di bidang teknologi militer.
Ada 3 perusahaan militer terbesar di Korsel. Yaitu Korea Aerospace Industries, Lignex1 dan Hanwha.
7]. Turkiye
Turkiye, negara yang terletak di persimpangan antara Eropa dan Timur Tengah Asia. Menduduki posisi peringkat ke 7 sebagai produsen senjata terbesar di dunia.
3 perusahaan andalan Turkiye meliputi : Roketsan, Turkish aerospace industries dan aselsan.
Secara keseluruhan, negara Turkiye memproduksi senjata di dalam negeri lokal senilai $ 4 miliar dolar atau sekitar Rp 62 triliun rupiah atau setara Rp 62.000 miliar rupiah per tahun.
8]. Jepang
Industri militer di Jepang menggandalkan dari sektor gabungan mix sipil. Terutama di bidang mesin otomotif yang menjadi andalan. Itu terlihat samar samar karena memang bercampur baur dengan kepentingan sipil. Terdiri dari perusahaan seperti Mitsubishi dan Kawasaki.
Secara keseluruhan, Jepang memproduksi senjata untuk keperluaan militer di dalam negeri sebesar $ 3 miliar dolar atau Rp 46 triliun rupiah ( setara Rp 46.000 miliar rupiah per tahun ).
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.