Tim Elbit System asal Israel, selaku perusahaan militer yang memproduksi pesawat drone Hermes dalam sebuah pengumuman di tahun 2023 mengucapkan banyak rasa terima kasih dan kehormatan kepada pelanggan atau klien internasional yang telah mempercayai untuk membeli produk pesawat drone tanpa awak dari kategori MALE.
Perusahaan Elbit System mencetak rekor sejarah penjualan pesawat drone Hermes menembus di angka 120 unit. Sekaligus, ini menjadikan satu satunya drone militer yang digunakan oleh 5 benua. Pembeli meliputi United Kingdom ( Inggris), Kanada, Filipina, Switzerland swiss, Chili, Brazil, Canada, Meksiko, Thailand. Uni Eropa, Azerbaijan, Singapura, Zambia, Botswana dan Kolombia.
Harga ekspor perunit drone hermes berkisar diangka $ 25.000.000 juta dolar atau sekitar Rp 385 miliar rupiah.
Lebih agak murah sedikit dibandingkan drone Reaper buatan pesaing dari General Atomics asal Amerika Serikat yang dipatok seharga $ 28.000.000 juta dolar atau sekitar Rp 428 miliar rupiah.
Yoram shmuely dari manajer Elbit System Israel mengatakan :
Penjualan 120 unit hermes900 adalah tonggak penting yang merupakan bukti kerja keras dan dedikasi seluruh tim Elbit System. Kami bangga telah mencapai tonggak sejarah yang luar biasa ini. Komitmen kami untuk menyediakan produk berkualitas tinggi dan layanan yang luar biasa telah membawa kami ke pencapaian ini dan kami menghargai pelanggan yang setia dan suportif. Sahutnya.
Diranah persaingan perdagangan pesawat drone. Pada tahun 2023. Israel harus bersaing ketat dengan 5 negara produsen lainnya yang terdiri dari Amerika Serikat, China, Rusia, Turki dan Iran.
Pesaing terberat berasal dari Amerika Serikat dan terutama negara China yang menawarkan harga drone militer dengan harga lebih murah.
Di Israel, Elbit system bukan satu satunya produsen drone. Itu terdiri dari 2 perusahaan lainnya meliputi IAI Israel Aerospace Industries dengan drone Heron yang bersifat strategis dan Rafael Advanced Defense System dengan drone Orbiter.
Israel cetak rekor menjual ekspor 120 unit pesawat drone hermes [ Per unit seharga Rp 385 miliar rupiah ] ( 2023 )
Foto : Hermes drone Israel
Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1998 oleh Elbit System yang dirancang untuk keperluaan pesawat drone taktis. Menempuh pengembangan dan penelitian selama bertahun tahun.
Drone Hermes dapat digunakan sebagai patroli pengawasan perbatasan, pengintaian, menjaga zona ZEE, mendeteksi keberadaan kapal selam musuh, perlindungan perkotaan, operasi search rescue dan dapat pula bertindak sebagai estafet jaringan pemancar komunikasi kepada drone lainnya apabila tanpa mengandalkan satelit satcom.
Dilengkapi dengan kamera spectro dan skyeye sebagai alat pemotretan video & fotografi dari udara yang diciptakan sendiri oleh Elbit System untuk penglihatan jarak jauh yang canggih.
Muatan sensor lainnya yang dapat diinstal terdiri dari AR/GMTI, MPR. AIS, ELINT, EW, COMINT, COMJAM dan LINT.
Sistem deicing turut memungkinan drone ini kebal terhadap sambaran petir saat cuaca buruk dan dilengkapi sensor kecerdasan anti tabrakan mandiri apabila kru tentara yang berada di darat lengah saat mengoperasikan Hermes terhadap adanya keberadaan pesawat sipil disekitar, helikopter sipil, gedung pencakar langit, bukit dan pegunungan. Drone dapat menghindar secara sendiri.
Proses take off atau landing sudah sepenuhnya otomatis ( non-manual ). Kru awak yang berada di darat juga tak perlu lagi duduk berjam jam jika menginginkan drone Hermes untuk kembali pulang dari medan pertempuran atau setelah selesai menjalankan misi patrolinya walaupun telah terbang sejauh ribuan kilometer, semua tugas penerbangan pulang telah sepenuhnya otomatis. Drone Hermes tahu jalan pulang di mana keberadaan pangkalannya berada.
Keunggulan drone hermes lainnya terdapat pada perancangan yang memang ditujukan khusus guna memudahkan klien internasional yang walaupun dioperasikan oleh tentara yang agak sedikit gaptek, fitur otonom membuat semuanya jadi mudah, memberikan ruang waktu santai bagi klien tanpa memberatkan kinerja dan perawatan diklaim lebih ringan.
Foto : Hermes drone Israel
Foto : Hermes drone Israel
Spesifikasi pesawat drone Hermes :
Nama : Hermes
Lebar pesawat : 17 meter
Berat : 1.600 kilogram
Daya angkut payload : 450 kilogram
Jarak ketinggian terbang : 9 km
Ketahanan terbang : 36 jam
Kecepatan terbang : 220 km/jam
Radius jarak tempuh menggunakan pemancar di GCS : 300 km
Radius jarak tempuh via SATCOM : > 4.000 km
Tentang Elbit System :
Saham Elbit System terdaftar di Nasdaq dan TASE Tel Aviv.
Perusahaan Elbit System berkantor pusat di Israel dengan memperkerjakan 22.500 karyawan yang mayoritas berasal dari lulusan pendidikan S1, S2 dan S3.
50% saham Elbit System dimiliki, dikuasai dan dipegang oleh pemerintah Zionis Israel. Dimana produk teknologi miliknya di jual ke berbagai macam penjuru dunia dengan meraih pendapatan kotor pertahun sebesar $ 5,2 miliar dolar atau sekitar Rp 72 triliun rupiah pertahun.
Elbit System memproduksi pesawat tempur tanpa awak drone, teknologi elektronik, data link, sistem komunikasi, radio militer, control commando, C4ISR, pengawasan intelijen, turret tank, kendaraan lapis baja, kapal perang tanpa awak, electronic weapon, komputer militer, artileri, sensor bawah laut, mortal, helm tempur, sistem penglihatan, avionic, cyber, simulator, amunisi, sistem pengacau, senapan mesin RCWS, laser, robot UGV, kokpit pesawat, sistem kecerdasan buatan (AI), teknologi ML/DL, rudal dan bom.
Youtube : Perusahaan teknologi Israel, Elbit Systems