Israel cetak 204.000 ribu orang punya uang di rekening bank sebesar $ 1.000.000 juta dolar atau setara Rp 15 miliar rupiah ( 2023 )
Jumlah miliarder di Israel dari tahun ke tahun terus meningkat. Data terbaru di tahun 2023 menunjjukkan adanya peningkatan yang cukup pesat hingga sebanyak 204.000 ribu orang atau 0,3% dari total populasi di Israel.
Mereka digolongkan sebagai orang orang dengan kepemilikan uang di akun rekening bank setara $ 1.000.000 juta dolar atau sekitar Rp 15 miliar rupiah.
Penggunaan teknologi canggih, efesiensi dan maraknya perkembangan pembangunan infrastruktur yang diselenggarakan oleh dukungan pemerintah Zionis Israel untuk melayani rakyat menjadi faktor utama sebagai pemicu mengapa semakin banyak orang orang Yahudi makin kaya raya di Israel.
Mayoritas orang orang kaya di Israel berasal dari kalangan Yahudi Zionist dan rata rata mereka berusia 50 tahun ke atas untuk pertama kalinya mampu berhasil mencapai $ 1.000.000 juta dolar di usia tua nan senja tersebut.
Kebanyakan dari mereka berasal dari pekerjaan di bidang industri teknologi, fintech, blockchain, real estate, militer, otomotif, asuransi, obat obatan pharma, restoran, clothing, food, kimia, hotel, coding, engineering, marketing, UKM dan lain lain sebagainya.
Laporan ini juga menganalisis investasi kekayaan mereka yang terlansir di bank dengan cara perhitungan dikurangi utang kredit yang sedang berjalan. Maka di dapatlah angka bersih. Aset seperti properti real estate, mobil mewah, emas, perak, berlian, jam tangan & saham tidak di hitung.
Orang kaya disebut jika mereka telah memiliki kepemilikan $ 1.000.000 juta dolar.
Tetapi walaupun jumlah orang kaya di Israel meningkat. Angka ketimpangan atau kesenjangan sosial begitu meresahkan. Di mana kehadiran orang orang miskin lebih banyak jumlahnya mencapai hampir 2.000.000 juta orang menderita kemiskinan.
Dimana akun rekening bank mereka hanya ada naik turun dibawah kurang dari $ 1.000 dolar.
Komunitas ini terdiri dari kalangan Yahudi ortodoks ( Haredi ) dan Arab Israel.
Mereka bahkan sering tidak mampu membeli makanan bergizi hanya mampu membeli food yang serba instan. Mereka juga tidak dapat membeli obat jika sakit, mereka juga tidak dapat menyekolahkan anaknya ke jenjang sekolah yang lebih tinggi.
Beberapa dari antara mereka hanya dapat bertahan hidup tergantung sepenuhnya dari dana uang tunjangan bansos yang ditransfer bulanan oleh pemerintah Israel melalui kartu biru. Tetapi itu hanya demi menutupi biaya kehidupan sehari hari saja.
Jika mereka bekerja, gaji hanya untuk biaya makan beberapa hari. Seberapa keraspun mereka bekerja penghasilan tetaplah kecil. Pemerintah Israel berusaha dengan upaya untuk membantu rakyat miskin melalui bantuan sosial sesuai standar yang telah ditetapkan. Namun sejujurnya tak dapat banyak membantu karena dipengaruhi oleh situasi ekonomi makro global.
Gal mengatakan :
Ketimpangan kemiskinan di Israel lebih besar daripada negara sejahtera manapun.
2 Bank terbesar di Israel meliputi :
Kota Tel Aviv menjadi tempat tinggal bagi banyak orang orang miliarder di Israel.
Pemandangan kota ini menarik karena mengarah ke pantai.
Perusahaan teknologi asal Israel banyak bermarkas di Tel Aviv. Mereka bekerja di lantai bawah gedung sebagai pabrik manufaktur, kantor dan lantai atas sebagai tempat tinggal.
Ini juga merupakan pusat pendidikan dan kota ekonomi bagi Israel.
Universitas TAU Tel aviv yang melahirkan banyak professor doktor bermarkas di Tel Aviv. Tak lupa, bursa perdagangan trading saham TASE juga bermarkas di Tel Aviv.
Ini menjadi kombinasi sempurna terbentuknya peradapan modern yang saling terikat dengan pusat ibukota Israel terdekat yaitu Jerusalem city.
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.