Saya kembali menulis tentang diary hasil bulan September 2023
Tulisan ini saya tulis sebagai pedoman bagi saya untuk mencari kelemahan dan kelebihan setiap strategi untuk menjadi lebih baik lagi.
Siapa tahu bermanfaat bagi pembaca ya.
Pada malam hari di kota Palangkaraya.
Aku, adik bungsu, mamah dan papah berangkat menuju ke pasar besar.
Disana kami belanja sayur sayuran dan makanan.
Saat dikeramaian orang orang banyak.
Saya melihat ada seorang bapak tua dengan perawakan wajah sudah keriput dan rambut ubanan dan pakai topi dan jaket cokelat kusam.
Tetapi wajahnya tidak terlihat jelas karena tertutup topi.
Ia menghampiri aku sambil menyenggol yenggol aku.
Sontak saja, aku merasa ada sesuatu yang aneh.
Kenapa sih orang ini menyenggol yenggol aku.
Seperti ada sesuatu yang ganjal.
5 detik kemudian setelah ia menyenggol yenggol. Aku coba cek dompet.
Astaga...? hilang.
Sontak saja, saya panik kelimpungan.
Aku cari cari saat itu juga, siapa orang yang mencopet.
Tapi disekitarku ada kira kira lebih dari 100 orang sedang lalu lalang juga.
Aku kebingungan mana orang yang mencopetnya, karena waktu itu aku melihat wajahnya tidak jelas, dan orang orang yang pakai jaket warna cokelat juga ada banyak.
Lalu aku bilang ke papah. Dompet aku hilang kena copet.
Papah ku kemudian bertanya ke aku.
Mana wajah orangnya, sini biar papah ..., kata papahku.
Aku jawab aja.
Aku ngga tahu siapa orangnya.
Aku ngga tahu yang mana orangnya.
Akhirnya aku pasrah aja, dompet sudah hilang dicopet.
Padahal isi dompet saya cuma Rp 1.000 rupiah aja. Tapi yang paling penting yaitu ada banyak kartu, mulai dari kartu bank BCA, kartu KTP, kartu SIM dan hingga kartu CIA Central Intelligence Agency milik buatan saya sendiri kini hilang dicopet. He he...
Pada malam hari, adik mengurus kehilangan di kepolisian. Lalu minta surat identitas hilang.
Keesokan hari dan hari berikutnya hingga 1 minggu ke depannya. Ada banyak urusan yang cukup melelahkan, ada banyak uang yang terpakai dan itu menguras waktu saya juga untuk proses pembuatan kartu baru.
Aku dibantuin ama papah mengurus semua identitas tersebut hingga semuanya kini selesai.
Cuman kartu CIA Central Intelligence Agency yang belum saya bikin hingga kini.
Maksud hati, saya mau ganti kartu CIA jadi upgrate menjadi kartu MOSSAD aja. He he...,
Membuat tempat bertengger untuk ayam di kandang masa lalu bekas babi dan saya fokus perayaman di genetik ayam BANGKUB3 ( Persilangan ayam jago jantan bangkok VS ayam betina KUB2 ).
Foto : Dokumentasi pribadi |
Ukuran kandang ayam di rumah saya sekitar 20 meter x 21 meter.
Ayam dilepas liarkan secara semi umbaran tetapi tetap berada di area yang sudah dikelilingi oleh tembok.
Kebetulan saya punya kandang babi. Kini saya ubah pakai untuk tempat tinggal ayam bertengger sekitar 100-an ekor.
Karena saya perhatiin. Pada waktu siang hari, sekitar 20% hidup ayam tinggal diatas dan pada waktu malam hari, sekitar 100% hidup ayam tinggal diatas. Jadi saya tambah kayu untuk mereka bertengger. Sedangkan untuk ayam bangkok, saya kasih tangga agar mereka bisa memanjatnya.
Aku harap rencana kedepan. Saya dapat fokus membudidayakan ayam bangkok dan ayam KUB2 hasil ciptaan Balitbangtan.
Sedangkan jenis genetika ayam kampung asli bakal saya eliminasi atau punahkan seluruhnya di masa depan di kandang saya karena genetikanya berkualitas buruk, sering sakit sakitan, telur sedikit, daya mengherem tinggi, suka terbang tinggi, suka berisik dan perawakannya cebol.
Jadi nanti saya cuma punya beberapa jenis ayam saja. yaitu :
1]. Ayam kampung bangkok
2]. Ayam kampung KUB2
3]. Ayam kampung BANGKUB3 ( Persilangan bangkok dan KUB2 ).
Ayam KUB2 memang punya banyak kelebihan, selain pertumbuhan cepat, kekebalan tubuh agak kuat terhadap serangan virus, jamur, kutu & bakteri, dll. Tetapi KUB2 masih memiliki kekurangan yaitu tubuh perawakannya sama persis seperti ayam kampung asli.
Ini berbeda jauh dengan ayam bangkok yang berperawakan besar.
Nah, rencana kedepan itulah yang pengen saya silangkan antara KUB2 dan bangkok.
Cita citaku agar kelak mendapatkan ayam KUB2 versi baru dengan bobot, berat dan tubuh seperti ayam bangkok.
Memang masih banyak pekerjaan yang harus aku lakuin.
Jika saya punya uang, demi menganekaragamhayati genetika di kandang untuk mencegah cacat pada anak ayam. Maka saya tertarik membeli anakan ayam bangkok unggul dari rubby pakhoy, sango farm, codet farm dan farm perternakan lain lainnya.
Tetapi beli anakannya yang murahan aja di rentangan harga per 1 ekor yaitu Rp 100.000 - Rp 250.000 ribu aja dan dari tipe non-ganas. Tetapi terbukti berbobot badan besar dari keturunannya.
Jenis ayam bangkok yang saya incar sebagai indukan untuk kawin dengan KUB2 yaitu ayam bangkok dari keturunan yang terbukti punya pertumbuhan besar hingga 5 kg, bertulang kuat, berbadan serba merah hingga ke kaki dan yang paling penting keganasan agak dikurangin dikit.
Saya tidak tertarik membeli anak ayam bangkok seperti dari jenis pama, pakhoy, mangon, dll yang terkenal galak, brutal, agresif, ganas dan bermental emosian.
Saya membeli ayam bangkok dari peternak lain bukan untuk kontes aduan pertarungan.
Melainkan mencari anakan untuk dijadikan indukan yang berbobot besar dengan harapan ketika panen umur antara 4 - 5 bulan hanya untuk dijual ke pengepul sebagai konsumsi rumah tangga demi diambil dagingnya. Itu aja sih. Tujuan utama saya yaitu mengejar keuntungan finansial dari bobot penjualan BANGKUB3 yang bertubuh besar.
Harapan kedepan. Semoga kandang ayam saya kelak mencapai jumlah 500 ekor.
Dan mayoritas diisi dari jenis ayam BANGKUB3 yang mampu bertelur ukuran besar dan berbobot besar.
Foto : Telur koleksi di kandang pribadi ( ayam bangkok, ayam kampung asli ) |