Buat bayar perang GAZA Palestina. Pemerintah Israel utang $ 8 miliar dolar atau Rp 124 triliun rupiah ( 2024 )
Pada awal perang melawan terorist Hamas di tahun 2023. Pemerintah Israel harus merogok kocek $ 200 juta dolar per hari.
Namun seiring berjalannya waktu. Tentara IDF berhasil menewaskan 14.000 terorist Hamas di Gaza atau kekuatan Hamas kini telah berkurang 50%. Dimana biaya anggaran perang telah menurun menjadi $ 100 juta dolar perhari.
Terima kasih kepada Amerika Serikat karena telah membantu membiayai perang dan mengirim pasokan paket stock persenjataan secara gratis dan tentu saja bantuan transfer uang ke nomor rekening pemerintah Israel secara gratis tanpa utang.
Walaupun AS memberikan bantuan dukungan finansial, senjata canggih dan dukungan moral dengan mengklik hak veto di PBB.
Itu masih dianggap belum cukup, sehingga pemerintah Israel yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu harus mendanai sendiri sisa sisa anggaran pembiayaan perang pakai anggaran APBN dan CADEV.
Pada tahun 2024. Intelijen Israel memperkirakan tentara terorist HAMAS masih tersisa 15.000 ribu orang.
Mayoritas mereka bersembunyi di gedung bertingkat, di rumah penduduk sipil dan di terowongan bawah tanah.
Oleh sebab itu, biaya tambahan perang lewat jalur utang dibutuhkan karena mendesak.
Selain membiayai operasional negara secara rutin juga uang ini nanti guna dipergunakan sebagai produksi senjata baru di dalam negeri, membeli obat obatan guna mengobati sebanyak kurang lebih 30.000 tentara IDF yang luka ( sakit ), 587 tentara meninggal dunia juga harus diberi uang santunan kepada pihak keluarga terkait dan juga uang ini dipakai untuk memperbaiki behel tank Merkava yang copot gara gara diseruduk Hamas.
Menteri keuangan Israel, Bezalel smotrich sempat ngamuk, mencaci maki, marah marah dan mengecam ke perusahaan Moody yang telah dengan sengaja menurunkan tingkat status peringkat Israel dari A1 menuju ke A2 dalam tanda prospek negatif.
Padahal status pemeringkatan kredit ini penting sebagai bahan dasar pertimbangan investor untuk berinvestasi di surat utang negara obligasi Israel.
Tetapi walaupun Moody menurunkan peringkat Israel ke arah negatif.
Nampaknya tidak mengoyahkan keyakinan 400 perusahaan investasi institusional internasional dan orang orang investor ritel dari 36 negara untuk berpartisipasi berinvestasi di obligasi Israel. Termasuk dikumpulkan dari orang orang investor lokal dalam negeri.
Hingga detik ini sejak 76 tahun berlalu, pemerintah Israel tidak pernah gagal bayar, selalu tepat waktu membayar utang.
Bulan Maret 2024. Pemerintah Israel sudah sukses menerbitkan obligasi tambahan utang baru senilai $ 8 miliar dolar atau sekitar Rp 124 triliun rupiah. Suku bunga 5,6% dengan jangka waktu 10 tahun.
Utang ini wajib dibayar dalam bentuk mata uang dolar Amerika Serikat. Tetapi ketika masuk di konversi terlebih dahulu secara lokal ke mata uang New Shekel.
Karena ulah Hamas. Utang Israel meningkat lagi sejak perang pecah walaupun dulu sempat turun.
Pada tahun 2024. Total jumlah utang pemerintah Israel mencapai $ 208 miliar dolar atau sekitar Rp 3.224 triliun rupiah. Rasio naik menjadi 64% dari GDP. Dengan penambahan utang baru $ 8 miliar, jumlahkan saja sendiri totalnya.
Guna meminimalkan dampak buruk dari pembiayaan perang Gaza Palestina.
Kementerian keuangan Israel, Bezalel smotrich dibuat harus cekatan guna menyusun ulang bagaimana tata letak prioritas APBN.
Di tahun 2024, anggaran biaya infrastruktur dan kesehatan banyak dipotong alihkan ke anggaran militer. Lalu kementerian budaya disarankan meminimalkan aktivitas yang menguras banyak uang APBN dalam festival seni, musik, acara olahraga sports dan pameran.
Jumlah partai politik direncanakan kedepannya untuk dikurangi dari 12 partai aktif saat ini menjadi 10 partai. Mengingat 99% kegiatan partai seperti rapat, belanja barang untuk keperluaan partai dan perjalanan dinas orang orang partai menggunakan banyak uang APBN.
Lalu jumlah menteri yang ada saat ini juga hendak dikurangi. Salah satunya yaitu kementerian Yerusalem yang dianggap tidak penting karena tumpang tindih.
Kemudian kantor kedutaan yang ada di berbagai dunia juga hendak di tutup guna menghemat uang APBN. Terutama kepada negara yang menganggap Israel sebagai pelaku genosida. Seperti menutup permanen kedutaan di Brazil, Africa Selatan, venezuela, Australia, Kolombia, Chile, beberapa negara Uni Eropa dan negara lainnya.
Kecuali kedutaan Amerika Serikat.
Pada tahun 2024. Pemerintah Israel memiliki penerimaan negara APBN sebesar Rp 2.450 triliun rupiah.
Dengan utang baru dibulan Maret 2024 sebesar Rp 124 triliun maka menambah pendanaan angin segar bagi IDF guna mengeliminasi 100% semua tentara teror Hamas hingga ke titik 0 yang masih bercokol di Gaza. Sehingga diharapkan kemenangan total dapat diraih oleh pemerintah Israel.
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.