Hari pertama menjabat jadi presiden AS great again. Donald Trump siap cabut subsidi pembelian mobil listrik EV dan mengapa saya setuju [ 7 alasan anti subsidi EV ] ( 2024 )
Ini tentu menjadi kabar gembira bagi pendukung Donald Trump agar membuat Amerika Serikat great again.
Salah satu kebijakan Donald Trump ketika pertama kali menjabat menjadi presiden di tahun 2025 adalah mencabut subsidi pembeliaan mobil listrik EV.
Seperti yang diketahui, pemerintah AS di era Joe Biden sudah kurang lebih 4 tahun belakang ini telah memberlakukan mandat subsidi EV listrik kepada orang orang warga Amerika Serikat agar mereka tertarik membeli kendaraan listrik menggunakan skema bantuan insentif keuangan melalui APBN.
Dengan alasan mengurangi dampak perubahan iklim global warming. Seperti polusi udara dan pencemaran lainnya.
Joe Biden ingin di masa depan seluruh mobil dan kendaraan yang ada di Amerika Serikat menggunakan 100% versi electric. Kemudian kebijakan Joe Biden lalu banyak di tiru dan diikut ikuti oleh pejabat dari berbagai negara lain karena takut FOMO.
Subsidi pembeliaan mobil listrik, termasuk diikuti juga oleh pemerintah Indonesia yang menerapkan aturan & hukum serupa. Agar NKRI terlihat trend dan keren. Padahal dompet APBN udah tipis, so gaya ngasih subsidi EV listrik.
Pejabat di Indonesia memaksakan diri ikut ikutan kebijakan beli mobil listrik baru padahal cicilan utang kredit kereta whooosss belum lunas. Ya, pokoknya yang penting terlihat kekinian aje, yang bayar nanti generasi Z. Palak gen Z dengan pajak gede. He he..., Biar bisa beli mobil listrik bersubsidi.
Dalam pikiranku, tentu saja kebijakan ini bertentangan ya. Pantesan gen Z butuh healing dan rutin konsumsi obat pereda stress. Alias Paracetamol.
Pada inti intisarinya.
Saya menolak dengan keras kebijakan subsidi yang diberlakukan oleh Joe Biden untuk pembeliaan pembiayaan mobil listrik tersebut. Karena tidak efektif dan dapat merusak finansial APBN AS untuk hal hal yang sia sia dan pemborosan tak berarti, mengingat baterei EV memiliki sejumlah kelemahan dan harga EV itu mahal dibandingkan motor & mobil konvensional berbahan bakar BBM yang lebih murah dan hemat biaya.
Selain mencabut subsidi mobil listrik yang diterapkan oleh Joe Biden.
Donald Trump bersiap untuk melakukan pembalasan dendam perang dagang kepada China dengan menerapkan tarif bea pajak yang mahal sehingga setiap produk electric car buatan China dan produk lainnya buatan Tiongkok menjadi tidak laku di Amerika Serikat.
Pemblokiran produk made by China terus siap gencar dilakukan oleh Donald Trump. Dan seluruh industri saham emiten China yang terdaftar di Nasdaq dan NYSE dapat dijadikan target banned berikutnya agar terhapus seluruhnya dari papan listing di AS tanpa ada lagi sepeserpun embel embel PKC.
Donald Trump mengatakan :
Tapi orang bodoh, bodoh, bodoh, bodoh, bodoh ini. Malah memberikan subsidi besar besaran. Mengapa dia ingin agar semua orang harus memiliki 100% kendaraan listrik. Itu terlalu mahal. Sahutnya.
Berikut 7 alasan mengapa Donald Trump siap mencabut subsidi pembeliaan mobil listrik.
1]. Banyak komponen dan rantai pasok mobil listrik berasal dari China. Padahal posisi Amerika Serikat sudah tangguh di industri mesin otomotif berbahan bakar bensin.
Donald Trump juga menolak kebijakan Joe Biden yang hendak mengubah semua mesin tank menjadi electric.
Menurut Trump itu bodoh.
2]. Gara gara kebijakan Joe Biden. Banyak industri otomotif berbasis bensin di AS sedikit demi sedikit meredup dan pekerja banyak menjadi pengangguran karena dipecat. Padahal dulunya warisan AS kuat dan terkenal di sektor ini. Oleh sebab itu, donald Trump ingin membalikkan keadaan dengan mengairahkan kembali industri berbasis BBM seperti dulu lagi. Tetapi beliau tetap mendukung industri EV seperti Tesla. Namun kali ini, semuanya tidak di subsidi agar 'FAIR'.
3]. Otomotif berbasis bensin adalah seperti simbol kecerdikannya Amerika Serikat sejak 100 tahun yang lalu.
Trump percaya bahwa mobil & motor berbahan bakar bensin harus dipertahankan untuk selamanya, karena memiliki banyak keunggulan seperti daya tahan, dapat diandalkan di medan berlumpur, daya jangkau yang lebih jauh dibandingkan EV, produksi dipabrik tidak seribet EV dan harganya yang murah dibandingkan EV.
4]. Mendukung keamanan, kedaulatan, kemandirian dan strategi nasional. Mengingat AS punya banyak sumber tambang minyak ( oil ) yang menjadi salah satu negara pemilik oil terbesar di dunia.
5]. Baterei EV kebanyakan berasal dari China dan negara yang secara geopolitik menantang AS dengan ancaman ingin membanned mineral nikel pada komponen EV. Dengan tetap menjadikan AS sebagai negara pro BBM. Trump yakin bahwa AS dapat bebas dari tuntutan ancaman dari pihak asing manapun, karena sejak lama AS sudah berdaulat di sektor otomotif berbasis BBM. Hanya saja, Joe Biden malah mengacaukannya. Disinilah peran Donald Trump untuk membalikkannya dengan mencabut subsidi EV.
6]. Donald Trump anti terhadap agenda orang orang yang selalu ribut ribut kampanye tentang perubahan iklim dengan menyasar mobil & motor BBM sebagai biang keroknya global warming.
Dengan tegas dan suara teriakan keras Donald Trump mengatakan : "OMONG KOSONG".
Bahkan jika semua orang di seluruh planet bumi menggunakan motor & mobil listrik, sesungguhnya perubahan iklim di bumi tetap terjadi.
7]. Implikasi ekonomi.
Trump mengkritik subsidi EV karena merugikan pembayar pajak dan memberatkan warga AS secara finansial. Miliaran dolar dikerahkan dalam anggaran APBN hanya untuk memberikan uang insentif tersebut. Padahal uang pajak ini dapat digunakan untuk keperluaan lain yang lebih bermanfaat, lebih bijaksana dan tepat guna bagi rakyat AS. Bukan malah ngasih subsidi beli mobil listrik yang hanya dinukmati oleh orang kaya, pejabat kleptokrasi yang doyan koleksi mobil EV dan pengusaha kaya yang hobi flexing electric car.