Cara mengelola Carbon Humic menggunakan kayu kayuan, jerami, kulit buah, batang singkong, pepaya, pisang, sawit, jagung dan sabut batok kelapa ( 2024 )
Carbon Humic merupakan senyawa molekul ajaib yang bermanfaat untuk menetralkan Ph asam pada lahan pertanian, memperbaiki kualitas tanah gersang, menggemburkan lahan rusak menjadi baik dan membuat tanah menjadi subur seperti berada di surga taman eden.
Warna asli Carbon Humic berwarna hitam kecokelatan.
Di alam bebas, carbon humic dapat ditemukan melimpah di hutan.
Ada banyak proses untuk seseorang dapat membuat dan mengelolanya, yaitu secara alamiah maupun buatan menggunakan metode pengkomposan dengan melibatkan bahan organik yang berasal dari sisa sisa hewani maupun sisa sisa tanaman. Seperti kayu kayuan, jerami, kulit buah, batang singkong, pepaya, pisang, jagung, sawit, sabut batok kelapa dan masih banyak lagi.
Berikut tutorial cara membuat carbon humic di lahan 3 meter x 3 meter.
1]. Tumpuk semua bahan organik menyerupai gundukan bukit kecil.
Foto : Gundukan bukit organik. Tunggu sampai 1 tahun, lalu pindahkan atau geser ke sebelah untuk menambang atau memanen hasil Carbon Humic |
2]. Jika pengen mempercepat proses pelapukan, maka dapat diberikan perlakukan seperti menyiram atau menambahkan cairan air EM4 secara rutin. Tetapi sesungguhnya, biarkan alam bekerja. Aneka tumbuhan seperti jamur, bakteri mikroorganisme, semut, laba laba, tikus, cacing, nematoda dan serangga jenis lainnya dapat membantu menghancurkan bahan organik untuk diubah menjadi produk akhir yaitu carbon humic.
Selain itu, cahaya sinar matahari, hujan dan suhu dingin yang berubah rubah dari panas ke dingin diruangan terbuka. Itu dapat membantu proses pelapukan menjadi lebih cepat.
3]. Tunggu proses pengkomposan, pelapukan dan penghancuran bahan organik selama 1 tahun.
Foto : Berikut hasil contoh "Carbon Humic". Setelah selesai menunggu 1 tahun ( 12 bulan lamanya ). |
Daftar hewan sahabat petani seperti pada gambar di bawah ini, membantu menghancurkan, meremukkan dan mematahkan kayu keras menjadi kayu lunak.
Carbon humic berbeda dengan istilah pupuk kompos. Jadi proses manajemen pengolahan senyawa ajaib ini membutuhkan waktu 1 tahun lebih, tidak seperti kompos yang cuma 1 - 2 bulan saja sudah dapat digunakan ke tanaman.
Hal ini terjadi, karena untuk membentuk carbon humic maka membutuhkan banyak rantai pencernaan yang melibatkan hewan serangga liar di dalam tanah, virus dan bakteri mikroorganisme lainnya. Oleh sebab itu, durasi rantai dalam memecahkan pupuk kompos memerlukan waktu lebih lama, terutama untuk bahan organik berupa pupuk kandang dapat dipercepat hingga 4 - 6 bulan.
Mikroorganisme saling mencerna hasil dari kotoran feses sesama mikroorganisme lainnya hingga ke titik akhir yang tidak dapat dicerna lagi dalam bentuk 'CARBON HUMIC'.
Kadang kadang sepintas jika dilihat kasat mata mirip seperti bubuk arang hitam cokelat, tapi carbon humic bukanlah arang atau bukan bubuk arang. Karena kedua istilah ini saja berbeda. Carbon Humic dihasilkan dari hasil dekomposisi bahan organik selama 1 tahun lebih. Tetapi arang dihasilkan dari hasil pembakaran kayu kayuan.
Carbon Humic hanya dapat dihasilkan dengan melibatkan para hewan tanah pekerja keras yang tidak meminta gaji bulanan untuk bekerja di industri gundukan bukit organik dalam menciptakan sebuah produk pupuk powersoil tersebut.
Mereka terdiri dari cacing, semut, tikus, virus, bakteri, dll yang mendirikan koloni rumah mewah di tumpukan bahan organik sambil mengkomposkan dan melanjutkan hingga menghasilkan carbon humic. Termasuk tanaman jamur jamuran dan lumut yang berjasa dalam mengkeroposkan kayu keras.
Lahan seluas 3 meter x 3 meter. Dapat menghasilkan hingga 250 kilogram pupuk kompos.
Dimana masing masing menjadi setengahnya.
Sehingga kira kira antara 250 kg pupuk kompos maka sekitar 125 kg adalah dalam bentuk carbon humic.
Carbon humic jika diberikan ke tanaman, maka tentu saja dapat diserap dengan mudah oleh akar, menyuburkan tanaman, meningkatkan produksi hasil panen, menyejukkan hawa di dalam tanah menjadi lebih sejuk sehingga tanaman tidak perlu lagi pakai penutup plastik mulsa yang mahal itu, menyehatkan tanah, menjaga kelembapan tanah, mereproduksi ulang sisa sisa pupuk kimia, menghancurkan toksin racun dari sisa sisa pengendapan peptisida di tanah, mengikat pupuk NPK dan masih banyak lagi manfaatnya.
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.