Israel Magicfly : Drone bunuh diri kamikaze berbasis AI otomatis untuk membunuh terorist dengan kemampuan terbang bergerombolan ( 2024 )
Pihak dari perusahaan Israel Rafael Advanced Defense System menyebut drone Magicfly sebagai 'granat kecil'. Ini didesain untuk peperangan perkotaan modern ( urban warfare ) dimana produk terdiri dari 2 jenis drone yaitu drone pendeteksi yang disebut Magicfly Raven dan drone kamikaze Magicfly Nano yang berisikan hulu ledak bom.
Teknologi ini telah digunakan oleh pasukan IDF ( Israel Defense Force ) dalam operasi penyisiran atau penggerebekan dari satu rumah ke rumah yang lainnya atau dari satu gedung bertingkat tinggi ke gedung tinggi yang lainnya.
Dengan tujuan utama mencari, menemukan dan membunuh terorist satu per satu yang bersembunyi di dalam rumah dan gedung di area perkotaan yang tidak terdeteksi oleh kamera elektro optik dari drone berukuran besar yang terbang berjam jam di langit, seperti drone Heron dan drone Hermes.
Drone Magicfly raven menelusuri rumah satu per satu, lalu masuk melewati jendela dan pintu, tanpa perlu mengucapkan salam assalamualaikum.
Sedangkan drone Magicfly nano menjadi pihak drone yang mengucapkan salam ina lilah wainaallah rajiun. Mempercepat proses pemindahan terorist untuk bertemu dengan 72 bidadari kesayangannya di surga.
Raven dan Nano adalah 2 produk drone buatan Isael yang berfungsi saling melengkapi antara 'detektif' dan 'eksekutor'. Raven bertugas mengintip, mencari, mendeteksi, mengeksplorasi, memetakan & menemukan.
Sementara Nano adalah drone pemberi hadiah paket bom yang meledak ledak.
Drone Magicfly terintegrasi dengan kecerdasan buatan artificial intelligence ( AI ). Memungkinkan kemampuan terbang otomatis, mempermudah tentara IDF dalam pertempuran jarak dekat ( Close Quarters battle CQB ), mengurangi beban kognitif, meningkatkan kesadaran situasional di dalam pertempuran di dalam ruangan bangunan dan mengurangi paparan resiko bahaya tentara terkena tembakan musuh dari jarak dekat.
Selain itu, sinyal komunikasi drone juga terhubung dengan pusat kontrol komando yang berjarak ratusan kilometer.
Membantu pengambilan keputusan dan manajemen misi yang lebih terperinci kepada anggota tim tentara lainnya agar saling terpadu dan terkoneksi satu dengan lainnya.
Sistem AI pada drone Magicfly mampu mengenali berbagai jenis tipe senjata musuh, mengikuti jejak lari musuh secara otomatis, menandai atau memindai pihak musuh yang sedang memegang senjata, menemukan musuh yang sedang makan beling, lalu mengirimkan data tersebut secara real time kepada tentara IDF yang berada di lokasi TKP melalui pemprosesan cepat edge computing, kemudian mengirim data ke pusat kontrol komando.
Drone Magicfly tidak membutuhkan GPS. Hanya mengandalkan AI dan kamera electro optik.
Selain Magicfly, perusahaan senjata asal Israel Elbit System juga merilis produk saingan serupa yang disebut Lanius dan terdapat juga perusahaan Israel lainnya yang disebut Xtend.me
Lanius beroperasi di dalam ruangan untuk mengatasi permasalahan tantangan drone MALE yang tidak mampu memetakan di dalam rumah dan permasalahan pencitraan satelit akibat juga terhalang oleh pandangan di dalam rumah rumah dan di dalam gedung gedung.
Durasi terbang magicfly adalah 15 menit.
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.