Langsung ke konten utama

Israel membutuhkan BUMN yang bergerak di bidang industri perikanan air tawar dan peternakan sapi & domba ( 2024 )

Selama 78 tahun Israel berdiri sebagai negara. 

Pemerintah Israel belum pernah mendirikan perusahaan BUMN yang mengkhususkan diri dalam bidang perikanan dan peternakan.

Memang benar, ada kementeriaan di Israel yang bergerak di bidang tersebut. Tetapi itu hanya sebatas pencatatan informasi administrasi, mengelola kebijakan, penyuluhan kesehatan hewan ternak, pemberiaan dukungan kepada rakyat, penyesuaian harga daging di pasar, membantu integrasi peternakan swasta dll.   

Pegawai negeri ( ASN ). Tidak ada yang berkecimpung aktif di dalamnya, sekedar membangun kebijakan semata dan pengelolaan laporan.

Padahal wilayah geografis iklim di Israel dikenal cukup menantang untuk melakukan peternakan dan memelihara ikan ikan di kolam darat. 

Permasalahan ini disebabkan oleh perubahan iklim dan sekitar 60% wilayah di Israel adalah padang pasir.

Suhu panas dapat menyebabkan air di kolam milik peternak rakyat menjadi panas sehingga ikan ikan mati.

Satu satunya ikan yang dapat bertahan di suhu panas hanya ikan bakar + di tambah sayur lalapan. 

Bahaya iklim panas juga menyebabkan sapi & domba kadang kadang mati mendadak yang sulit diprediksi. 

Belum lagi faktor aneka macam serangan virus & bakteri. 

Jadi bisnis perikanan dan peternakan di Israel berisiko tinggi. Walaupun tersedia teknologi canggih yang mampu meminimalkan angka kematian disuhu panas. Tetapi harga begitu mahal.

Sebut saja teknologi Aquamoaf dan Biofishency. Itu jelas jelas tidak dapat dibeli oleh rakyat biasa. 

1 unit teknologi Aquamoaf berharga Rp 700 miliar - Rp 1 triliun rupiah hanya untuk sekali pembangunan. Bahkan skala menengah dipastikan tidak dapat membelinya. 

Sedangkan di sektor perternakan sapi dan domba. 

Setiap peralatan atau alat alat penunjang juga tidak berharga murah. 

Resiko kematian, minimnya margin keuntungan, besarnya modal dan perusahaan Bank & asuransi menolak membiayai di bidang perikanan & perternakan. Mengingat para bangkir dan pihak asurasi tahu ini adalah bisnis dengan resiko kerugian finansial.

Hanya Bank dan asuransi bodoh yang mau mendanai modal di bidang tersebut. 

Kredit macetnya terlalu riskan. 

Seiring berjalannya waktu, harga daging seperti ikan, sapi & domba terus merangkak naik di Israel. Ini disebabkan permintaan masyarakat semakin banyak terhadap kebutuhan protein hewani tapi pasokannya hanya ada sedikit. 

Perubahan iklim menjadi salah satu alasan kenapa banyak peternak muda menolak masuk ke bidang bisnis yang sulit diprediksi terhadap kematian hewan ternak tersebut. 

Zaman telah berubah akibat perubahan iklim.

Mengandalkan sektor industri peternakan sapi & domba dan perikanan hanya bertumpu pada rakyat jelata dan perusahaan swasta. Itu sudah tidak memungkinkan lagi dari sisi perhitungan matematika & ekonomi. 

Jika tetap memaksa keadaan seperti ini tanpa adanya perubahan kebijakan. 

Maka yang terjadi kemudian adalah harga daging ikan makin mahal dan harga daging sapi & domba makin tak dapat lagi dibeli oleh kalangan menengah. Kalau begini ya rakyat harus siap siap dong dilatih mengubah menu makanan menjadi mie instan & sosis sapi rasa tepung.  

Impor daging dari negara seperti Australia dan Amerika Serikat adalah perbuatan kebijakan yang kurang tepat. Itu hanya menggerus uang anggaran APBN Israel menjadi semakin kecil. Hanya gara gara hal sederhana yaitu terlalu sering mengimpor produk daging.

Pemerintah Israel harus stop impor dan memproduksi sendiri kebutuhan pasokan daging ikan, sapi & domba. 

Pemerintah Israel dapat memulai dengan membangun perusahaan BUMN dengan luas awal sebesar 1.000 hektar untuk bidang perikanan & peternakan. 

Merekrut ahli terampil lulusan S1, S2 & S3 untuk dipekerjakan sebagai ASN perikanan dan peternakan yang langsung terjun aktif memelihara hewan ternak, tidak lagi cuma sekadar mencatat administrasi doang atau duduk di ruang rapat doang. 

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU. 

Related Post