Langsung ke konten utama

Pertama dalam sejarah umat manusia : Pohon sudah tidak mampu lagi mengimbangi penyerapan karbon dioksida, pemanasan iklim semakin memanas ( 2024 )


Beberapa dekade yang lalu di kota Palangkaraya. Orang orang dapat tidur dengan nyenyak tanpa harus memiliki kipas angin. 

Udara zaman dulu terasa sejuk dan dingin. 

Namun keadaan di tahun 2024 sudah berubah total. 

Masa indah kenikmatan kesejukan udara tempoe doeloe sudah tidak ada lagi. 

Ingat saya, koleksi selimut tebal menjadi ritual rutin malam hari untuk menahan dinginnya malam. 

Situasi sekarang berbeda, hampir setiap hari orang orang merasa hawa panas dan gerah. 

Tinggal maupun tidur di kamar atau ruangan lainnya. Terasa dipanggang api, kini menyebabkan orang orang sering buka baju dan membeli kipas angin.   

Hal ini terjadi akibat perubahan iklim. Disebabkan oleh penebangan hutan ilegal logging oleh orang orang tidak bertanggung jawab menggunakan excavator, bulldozer, kapak sableng dan palu thor. 

Kayu hasil penebangan, lalu dijual ke perusahaan untuk diolah menjadi kursi, meja meubel hingga wood pellet untuk pembangkit listrik. 

Aktivitas penebangan liar juga dilakukan atas izin pemerintah The Planet Of Apes dalam proyek pejabat FOodESTeh

Mereka membabat hutan seluas 100.000 ribu hektar di planet galaksi halilintar untuk menanam singkong berbuah jagung. 

Tapi ujung ujungnya gagal dengan alasan tanah tidak subur. 

Lalu mereka pindah membabat hutan di planet Thoriq seluas berhektar hektar, membabat hutan tanpa kearifan lokal secara sembrono, setelah hutan ditebas, mereka menjual kayu untuk mengeruk keuntungan instan, tapi tidak ditanami lagi oleh pohon maupun tanaman baru. 

Lagi lagi dibiarkan kosong & terbengkalai. 

Fenomena pembabatan pohon tanpa ditanam dengan pohon baru sudah menjadi lazim di seluruh penjuru dunia.

Padahal pohon atau tanaman jenis apapun itu penting sebagai mesin canggih penyerap karbon dioksida, pohon mampu menyulap 1 tetes air menjadi 5 tetes air dan pohon menghasilkan oksigen sehingga udara menjadi sejuk. 

Saya mendukung hutan di buka apabila ditujukan untuk aktivitas pertanian dan perkebunan kelapa sawit, karet, jagung, padi, durian, sengon, jati, mangga, rambutan, nanas, dll. Asalkan lahan itu di tanam kembali sehingga menghasilkan manfaat.   

Saya menolak hutan di tebas, hanya untuk diambil kayunya. Lalu dibiarkan kosong tanpa ditanami. 

Berikut beberapa prediksi di masa depan jika pohon terus di tebang tanpa di tanam lagi. 

1]. Semua ikan laut dan makhluk hidup di laut bakal mati. Karena suhu air laut menjadi panas ekstrem. Pekerjaan nelayan bakalan punah. 

2]. Penggurunan gurun pasir bakalan meningkat tajam hingga 50% atau separuh bumi menjadi tandus kering kerontang.

3]. Suhu bumi terasa makin panas seperti berada di sauna dibandingkan 20 tahun yang lalu. 

4]. Jerapah, gajah, banteng, kerbau, macan, singa, kudanil, buaya, kambing, hyena, orang utan, beruang, beberapa jenis burung, komodo, harimau, kuda, badak, rusa,  dll bakal punah.

5]. Tanaman yang tidak tahan perubahan iklim. Seperti jelai, rami, sorgum, dll bakal punah.  

6]. Es di kutub utara bakal lenyap.

7]. Es di gunung bakalan lenyap. 

8]. Banyak negara bakalan mengalami krisis air, harga air galon bersih semakin mahal. 

9]. Pertanian, peternakan dan perkebunan sering mengalami gagal panen.

10]. Kelaparan 

Lalu bagaimana solusi  mencegah perubahan iklim agar efek buruk tidak terjadi di bumi.  

Silahkan teman teman ketik aja di penelusuran Google. Ada banyak banget pembahasan dan ribuan tips trik untuk mengatasi fenomena global warming.

Tapi omon omong doang. 

Pada intinya, mulai tahun 2023. Umat manusia dinyatakan telah gagal mengatasi krisis iklim. 

Semoga saja, Elon musk mampu menciptakan teknologi untuk melawan perubahan iklim dengan menciptakan kipas angin raksasa dan AC raksaasa. 

Tapi aku rasa itu mustahil. Karena tidak ada teknologi atau mesin apapun yang mampu mengalahkan keajaiban pohon.  

Perubahan iklim disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri yang menebang banyak pohon dan membiarkannya gundul. Tidak mengarap lahan untuk bercocok tanam. 

Sehingga pohon tidak mampu lagi mengimbangi penyerapan output input karbon dioksida secara seimbang. 

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU. 

Related Post